Biarlah untuk sesaat perasaan ini kupendam sendiri,walaupun banyak orang yang bilang memendam perasaan itu tidak baik untuk diri sendiri, tapi apa dayaku belum punya cukup keberanian untuk mengungkapkanya.

Apakah aku harus membenci Zidan, karena dia aku bisa jatuh cinta dengannya.

Tapi bukankah itu sikap konyol? sikap egois?.

Tapi akulah yang bodoh kenapa seorang Eleanor bisa dengan percaya dirinya mencintai seorang Zidan Armayin yang perfectnya begitu tidak pas denganku.

Oh bodohnya seorang Ele, seharusnya kamu pikirkan terlebih dulu ini, coba sekarang kamu sendirikan yang menanggung kebodohan ini.

Cinta bukanlah satu-satunya sumber kehidupan ku, cinta hanyalah bumbu untuk memperat yang namanya kasih sayang, justru kasih sayanglah yang dibutuhkan.

Siapa sih wanita yang tidak ingin merasakan cinta, banyak wanita diluar sana yang terlalu percaya diri, digodain cowok sedikit saja senengnya nggak ketulungan,dia menganggap dirinyalah yang paling cantik.

Bukankah jika ada pria yang menggoda itu justru ada yang salah dengan diri nya, pria yang baik itu justru pria yang bisa menahan nafsu tanpa menggoda wanita.

Untung aku wanita yang masih punya akal sehat yang tidak memusatkan pikirannku hanya pada CINTA. bukan nya kePDan.

Aku wanita kuat,aku harus buktikan itu.

tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat lamunanku buyar, segera kuusap air mataku ini.

"masuk" suara serakku keluar.

Ternyata Bang Aan, tumben Bang Aan masuk kekammarku sambil ketuk pintu.

Dia duduk disampingku dan mengusap tanganku.

Ada yang aneh dari dia, tatapannya tatapan yang sama saat dia mengetahui bahwa Nia dan Zidan berpacaran.

"dek Abang mohon jangan ada yang kamu sembunyiin dari Abang"

"maksud Abang apa?"

"kamu suka kan sama Zidan" kata Bang Aan spontan yang sangat mengagetkanku.

"apaan sih Bang,siapa juga yang suka"

"dek Abang gak mau kamu jadi orang yang tertutup,jujur sama Abang kamu suka kan sama Zidan" katanya.

"Tapi...."ucapku ragu.

Bang Aan memegang tanganku dan memberikan tatapan seakan-akan meyakinkan bahwa ia adalah tempat yang tepat untukku bercerita.

Kuhirup napas sebanyak-banyaknya,lalu kukeluarkan perlahan-lahan,untuk menetralisir rasa gugupku.

"ehhhhhhmm iiiiiiiyyyyaaaaa Bang, tapi aku udah gak suka kok bang"

Abang langsung meluk aku. entah apa yang terjadi dengan Bang Aan tapi dia bersikap aneh hari ini.

"abang tau El kamu pasti sakit kali ini, abang tau kamu pasti akan milih nia, abang tau kamu bukan wanita bodoh yang akan mengorbankan persahabatanmu demi cinta kan?, walaupun kamu sebenarnya sakit ketika nia cerita tentang zidan".

"aku gak papa kok Bang, aku mohon Abang mau bekerja sama sama aku, aku gak mau rahasia ini bocor".

"iya El, tapi Abang nggak akan membiarkanmu menangis terus".

"makasih Bang" kataku

"kamu harus janji sama Abang, mulai detik ini kamu harus jadi orang yang kuat berani bahkan jangan takut oke",saran Bang Aan,terkadang ia bisa menjadi Abang yang bijaksana dan terkadang menjadi Abang yang jahil.

"siap bang", kataku sambil menautkan jari kelinkingku dengan milik Bang Aan,pingky promise.

Bang Aan pun menoel hidungku lalu mengacak-acak rambutku.

"Abang sok sweet banget sih",ejekku.

Bang Aan hanya terkekeh sebentar mendengar ejekanku.

"udah tidur sana , jangan lupa mimpiin Abang jadi Niall Horan yaa".

"yah yang ada Abang itu malah Niall koran, wleeeeeee" kataku sambil menjulurkan lidah ke arah Bang Aan.

Moodbosterku bekerja dengan cepat ketika berada di samping Bang Aan.

"ye dasar nih,punya adik satu aja nyeselinnya nggak nguatin" kata Bang Aan.

Bang Aan langsung pergi  keluar dari kamarku.

Farhan POV

"bun Ele udah tidur tuh" kataku pada Bunda.

"ya sudah,bagus kalau gitu,kamu nggak tidur juga"

"nggak bun aku mau nonton bola antara chelsea sama arsenal bun".

"loh bukanya chelsea itu anggota BBB yang artis itukan tapi kenapa main bola" kata bunda dengan polosnya.

"aduh Bundaaa, Bunda sih kerjaannya nonton gosip mulu, Chelsea itu klub bola, bukan Chelsea Olivia, bundaku sayang".ucapku sambil memeluk Bunda.

"owh Bunda kira Chelsea Olivia, eh tapi tadi bunda lihat Chelsea Olivia cantik banget pake gaun pernikahannya loh".

"Bunda ini udah tengah malam masa mau ngrumpiin orang tengah malam".

"yaudah deh bunda tidur dulu, jangan malam-malam tidurnya, bunda nggak mau denger kalau bunda bangunin kamu alasannyaa, masih ngantuk bunda" cecar bunda.

"siap bunda".

Bunda pun masuk kekamarnya.

"lah emang bener sih tadi aku lihat ditv kalau Chelsea Olivia cantik banget dipernikahannya, tapi tetep cantikan Shinta" kataku dalam hati, lah kok aku malah ketularan bunda sih,ngomongin orang lain tengah malam.

"Shinta juga nggak akan kalah bagus kok bun kalau dia pake gaun yang udah kita pilih bersama".

Aku pun mulai bersiap-siap buat nonton.....

Acara rumpiiiii, ah bukanlah maksudku acara bolaa.

Sebenarnya 2 bulan lagi aku akan menikah dengan Shinta segala persiapan telah dilakukan semenjak Ele pulang dari rumah sakit.

Segala macam hal aku serahkan ke Shinta dari mulai konsep pernikahan, undangan pernikahan, gaun, bahkan makanan semua Shinta yang ngurus.

Aku ngikut aja sama Shinta.

<<<<<<>>>>>>>
hai readers aku balik lagi nih maaf kalau part ini dikit banget.

salam persahabatan:tridiyan19

IntrovertWhere stories live. Discover now