Bagian XV: Suckway!

17.7K 2.2K 1.6K
                                    

Aku bersembunyi di belakang pundak Luke karena ialah orang tertinggi yang ku kenal untuk saat ini. Tidak secara terang-terangan memang, tapi cukup untuk menghalangi wajah ku yang pasti terlihat mau ee ketika melihat Niall Horan, Louis Tomlinson, Harry Styles dan Liam Payne.

Iya, mereka berjarak tak kurang dari dua meter di hadapan ku yang kini benar-benar mengumpat di belakang tubuh Luke, meremas bagian belakang baju hitam long sleevenya dengan kedua tangan ku yang berkeringat karena terlalu gugup.

"Ganis, what are you doing back there?," ku dengar Ashton bertanya dengan nada pusink.

Seketika ruangan yang hanya berisi kami bersembilan menjadi benar-benar hening karena pertanyaan Ashton.

Iya hanya kami bersembilan yang mana berarti kami bisa membentuk the new cherrybelle.

Tadinya aku akan menjawab bahwa aku dan Luke sedang bermain ular naga, namun aku tak yakin Luke mengetahui permainan itu.

Michael lalu mengeluarkan kalimat-kalimat mengejeknya tentang aku yang biasanya tidak tahu malu dan sekarang malah sok malu-malu di depan One Direction ketika aku mulai keluar dari tebing umpatan ku.

Aku tersenyum sarkastik kepada Michael dan lalu menyalami keempat superstar di hadapan ku ini dengan gemetar.

"She's shaking," kata Liam lalu tertawa setelah menjabat tangan ku.

Setelah terakhir Harry Styles, aku lalu berdiri di belakang Ashton dan meremas lengannya, "oh my god," gumam ku dalam redaman wajah di bagian belakang jaket denim yang Ashton gunakan.

Sumpah mau pingsan.

Ganteng-ganteng banget.

Apalagi Harry yatuhan.

Gakuat.

Brb line bi Min mau pamer.

Setelah perkenalan pertama yang cukup singkat itu, kami lalu kembali ke dress room untuk 5 seconds of summer.

Aku mengembuskan nafas berkali-kali sambil mengipas diri dengan tangan. "They are real," kata ku berkali-kali kepada Michael, Calum, Luke dan Ashton.

"Seems like we have one fangirl over here," kata Ashton dari cermin yang menatap ku lalu tertawa.

"I know right, Ganis," Luke mencoba membalas ucapan ku sambil berjoget pada lagu If You're Wondering If I Want You Too dari Weezer, "Oh my goood Niall Horaaan," Luke mencoba berbicara dengan suara kehabisan napas ala ala fangirl lalu tertawa.

"I thought they're fairytales or something," gumam ku meredam wajah lagi pada salah satu cushion sofa merah yang ku duduki, daripada aku harus berteriak kesana sini, "they're fuckin real".

Baiklah.

Aku bukanlah penggemar besar One Direction seperti bi Min. Aku malah hanya sesekali mendengarkan lagu mereka. Namun saat harus bertemu mereka secara langsung seperti tadi, kau tidak akan terdiam dan mengatakan bahwa mereka biasa saja.

Seseorang membuka pintu ruangan kami, dan lalu bertanya apakah mereka sudah siap untuk soundcheck sebelum pertunjukan sungguhannya dimulai dalam tiga jam.

Ketiga dari mereka lalu keluar saat aku mengatakan aku akan menyusul saat Calum kembali dari kamar mandi, karena memang beberapa menit yang lalu ia mengatakan bahwa ia akan pipis.

Tak lama Calum lalu keluar dan bertanya dimana yang lainnya dan tentu saja aku menjawab mereka sudah menuju panggung untuk soundcheck. "Are you just gonna wait here? Tired of fangirling?".

Aku tertawa, memejamkan mata ku sebentar, "actually that's true, but I prefer to watch my boys on a huge stage".

Calum lalu berlutut memunggungi ku yang masih terduduk di sofa, "piggyback ride then, princess?," katanya menawarkan.

AUSTRALIANS 2 [5SOS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang