chapter I

280 10 0
                                    

Author's POV

Sebuah pasangan yang penuh dengan kasih sayang selalu menjadi pembicaraan hangat para warga di negeri ini. Pasangan suami istri 'Jellafic' ini adalah salah satu orang kaya di negeri ini, namun dibalik kekayaannya mereka selalu memiliki sifat yang sangat dermawan. Lihat saja Mr Jellafic yang baru bangun dari mimpi indahnya segera bersiap menuju panti asuhan mereka untuk mengasuh dan mengajari mereka, begitu pula dengan Mrs. Jellafic yang selalu memberikan cinta dan kasih sayangsayangnya kepada anak-anak di panti ini. Mereka memang pasangan yang saaangat serasi Mr Jellafic yang tampan bak purnama dan Mrs. Jellafic yang cantik jelita dan harum bagaikan bunga mawar.

Mereka memang sudah lama menikah, namun belum juga memiliki keturunan, hal itulah yang membuat yang selalu membuat para warga menatap mereka dengan tatapan yang berbagai macam, tapi rasa untuk memiliki seorang anak terbayar sudah apabila mereka melihat anak-anak panti menatap mereka dengan senyuman dan perlukan yang tulus. Itulah yang selalu memberikan semangat dan energi untuk menjalankan kehidupan ini.

Pasangan Jellafic selalu mengetahui sebab akibat anak ini bera di panti mereka. Seperti ditinggalkan didepan pintu, ditemukan di tempat sampah atau hampir dibunuh oleh orang tua mereka sendiri. Tapi semua anak dia ini tidak pernah mengingatnya sama sekali. Pasangan Jellafic memiliki trik tersendiri untuk menghilangkan ingatan pedih itu dari dalam diri mereka yaitu dengan cara 'mencuci otak'. Memang terdengar sedikit menakutkan, tapi itulah adanya. Mr Jellafic selalu bisa mengetahui masalah anak disini tanpa perlu mengorek informasi.

Karena mereka adalah pasangan Vampire. Tentu identitas ini selalu mereka sembunyikan, tanpa ada orang yang pernah menciumnya. Tapi ada sesuatu yang membuat Mr Jellafic merasa heran dengan seorang bocah lelaki namanya Julian, seorang bocah berumur 15 tahun, Mr Jellafic tidak bisa menemukan ingatan yang dimiliki Julian, ada sesuatu yang menghalangi Mr Jellafic untuk mendekat. Namun ingatan tersebut jaya bisa disamarkan, sampai efek samar itu menghilang pada suat keadaan.

Semua anak disini diberikan pendidikan yang bisa dibilang terlalu bagus untuk orang awam, banyak dari anak disini meraih rangking di kelasnya, sehingga pasangan Jellafic itu membolehkan mereka untuk bermain ke kota.

Julian selalu sendiri, bukannya tidak ada yang mau berteman dengannya, tapi ada sesuat yang bocah ini spesial dan akhirnya anak di panti menjauhinya.

Julian POV

"Aku benci dengan mereka, mereka hanya mendekatiku dan menjauhiku kemudian, apa salahku?" Bentak Julian disertai air yang mengalir dinoelupuk matanya.
"Hah, untuk apa aku memikirkan mereka, lebih baik aku pergi saja dari sini".
Julian berlari tak tentu arah, sampai sampai dia baru menyadari sekarang dia ada di hutan.
"Biarlah, aku memang pantas disini" senyum getir.

"Hei siapa kau? " tanya seorang gadis kecil yang bisa kutaksir umurnya sama denganku. Aku terpesona melihatnya, warna rambutnya yang pirang sepanjang pinggang berkilauan ditimpa sinar matahari, rahangnya yang terkesan tirus, kulit seputih salju, bibir kecil merah ranum, dan mata anggun berwarna abu itu telah membuatku salah tingkah.

"Hei, siapa kau? " ucapnya penuh selidik.
"Eh.. aaku? "
" iya, kau!"
" aaku Julian, kau ?"
"Aku Lucy, ada apa denganmu? Mengapa aku ada di hutan ini?"
"Aaku... tunggu dulu untuk apa seorang gadis ada di hutan?" Tanyanku. Aku memang penasaran dengannya, bagaimana pun juga dia kan serang perempuan, dia tentu tidak diperbolehkan orang tuanya ke hutan. Setelah aku bertanya, wajahnya terlihat pucat dan matanya agak sayu dan tumbuhnya oleng seketika dan ambruk di depanku.

Chapter 1 end...

Yeay. ...
# Hafil

Please comment and vote nya ya!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang