Aku hanya bisa mendengus kesal ketika melihat adik satu-satu ku itu.

"ayo Shin kita masuk ke taxi",ajakku pada Shinta yang terlihat masih capek.

Sebenarnya aku tau Ele adalah thypical orang yang kalau pergi pasti nggak mau sendiri pasti dia harus ditemani oleh orang terdekatnya.

Mungkin dia hanya ingin aku bisa berduaan sama Shinta, tapi mau gimanapun alasannya Bhnda pasti tetep marah. aku mendengus kesal sambil mengacak-acak rambutku sendiri.

Sebenarnya aku bingung sama dia kenapa bisa dia jadi gadis introvert, padahal aku adalah orang yang cenderung extrovert, yah walaupun dia itu cenderung tertutup aku tetap suka gaya humornya yang tinggi bahkan mengalahkaku.

Eleanor POV

Kebiasaan orang introvert, risih sama suasana ramai, yah sekarang aku lagi ngejalanini masalah itu.

Aku pun masih berpikir didunia imajinasiku sampai sebuah klakson menyadarkan ku dan akupun kaget dan oleng kekiri ke jalan berlawanan arah

Saat itu juga ada truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dan akhirnya

Gubraaaaaaaaak

Hitam kenapa semua hitam, hanya itu yang aku rasakan aku hanya bisa mendengar suara orang-orang yang panik.

Tuhan jika memang engkau mau mengambil nyawaku ambilah tapi buatlah Bunda ,Bang aan dan Mbak Shinta hidup bahagia tanpa aku jangan biarkan kesedihan terukir diwajaha mereka.

Hanya itu kalimat terakhir yang aku ingat.

Author POV

drrrt drrrrt drrrt

Unknown number

Handphone milik farhan berbunyi ,entah mengapa ketika melihat layar handphone miliknya Farhan merasakan ada kesedihan yang tersirat ,akhirnya dia pun mengangkat telfon itu.

"halo"

"apakah betul ini kakak dari saudari Eleanor Syifa Malik"

"iya betul,saya Farhan Banar Malik,ada apa ya?"

"maaf kami dari pihak kepolisian ingin memberikan informasi bahwa saudari Eleanor mengalami kecelakaan dan saat ini beliau di rawat di rumah sakit harapan bangsa"

Farhan menjatuhkan handphonenya karena dia tidak kuat mendengar berita itu, air mata yang sudah lama tak keluarpun akhirnya menampakkan dirinya, sangat deras rasanya.

"halooo"

"halooo"

Suara dari handphone Farhan masih berbunyi tapi suara itu tidak digubris oleh Farhan maupun Shinta.

"mas...mas... mas kenapa?" tanya Shinta,Shinta yang masih bingung dengan perilaku calon suaminya itu hanya bisa menggoyangkan bahu milik Farhan.

"mas bodoh Shinta, mas bodoh" ucap Farhan.

Tangan nya mulai memegang kepalanya, dia memukul kepalanya sendiri karena begitu merasa bersalah. dengan air mata yang masih bercucuran.

"mas ini kenapa,kenapa mas bilang mas itu bodoh?" ucap Shinta dengan nada khawatirnya.

Farhan memegang tangan milik Shinta.

"Ele kecelakaan dan sekarang dia dirawat di rumah sakit harapan bangsa, kakak seperti apa aku ini kenapa aku tadi membiarkan Ele pake motor,Mas bodoh Shin"ujar Farhan lirih.

Shinta yang shock hanya bisa membungkam mulutnya sendiri lalu dia memeluk calon suaminya ini,baru beberapa menit yang lalu ia berbincang dengan Ele tapi sekarang Ele kecelakaan.

Ini baru pertama kalinya Shinta melihat Farhan begitu terpuruknya,tak terasa air mata shinta pun keluar.

"Pak kita ke rumah sakit Harapan Bangsa sekarang " ucap Shinta ke supir taxi itu dan dibalas anggukan oleh pak supir.

"Yang cepet pak"ucap Farhan dengan nada frustasi.baru kali ini ia merasa frustasi dengan perasaan bersalah seperti ini.

"Ele akan baik-baik aja mas" ucap shinta menenangkan Farhan dan memeluk Farhan lagi.

Di rumah sakit

"Mbak pasien bernama Eleanor Syifa Malik ada dikamar mana mbak?"tanya Farhan dengan nada khawatir.

Keaadan Farhan saat ini benar-benar memperihatinkan ,wajah menawan nya berubah menjadi sembab, bajunya acak-acakan.

"Pasien sekarang berada diruang ICU pak"kata resepsionis rumah sakit tersebut.

Dan mendengar hal itu membuat Farhan menjadi lebih panik lagi,apakah separah itu sampai Ele berada diruang ICU.

Di ruang ICU

Farhan duduk dilantai samping pintu ICU tangannya memeluk kakinya dan kepalanya menelusup diantara kedua kakinya.

"Farhaaaan...." teriakan Bunda membuat Farhan menengok keatas, melihat Bundanya Farhan malah tambah menangis.

Bunda memeluk Farhan dengan maksud untuk menenangkan anak perjakanya itu.

"Bunda...." suara lirih farhan terdengar.

"maafin Farhan bunda, Farhan enggak bisa jaga Ele, Farhan bodoh Bunda, Farhan bodoh" Bunda pun mengeleng-gelengkan kepala.

"enggak nak kamu nggak salah, ini udah takdirnya Ele nak"Bunda pun mengusap-usap kepala Farhan.

Farhan masih tetap mengeleng-gelengkan kepalanya.

Pintu terbuka dan dokterpun keluar dari ruangan

"dok bagaimana keadaan adik saya dok?" tanya Farhan dengan khawathir.

"keadaan Ele begitu parah dan saat ini dia sedang koma dukungan dan doa dari keluarga sangat dibutuhkan ele, untuk melewati masa komanya dan saya mohon kepada salah satu pihak keluarga ikut saya untuk membicarakan keadaan Eleanor" kata dokter.

"Maafkan Abang Ele, maaf seharusnya Abang nggak biarin kamu bawa motor sendiri"kata farhan di dalam hati.

Lalu ia mengikuti dokter itu,ia berharap tak ada hal yang membahayakan nyawa Ele.

---------------
cek mulmed
waliya malik jadi rania
maaf readers untuk kali ini aku fokusin ke farhan dulu, cuma mau ngelihatin aja betapa sayangnya farhan sama eleanor.
dont forget to vomment

salam persahabatan:tridiyan19

IntrovertDonde viven las historias. Descúbrelo ahora