3.

413 32 7
                                    


Bel pulang sekolah mulai terdengar, itulah yang ditunggu dari awal. Semua murid berhamburan keluar kelas, tampak raut muka jenuh dan lelah terpampang jelas di wajah mereka. Sangat bersyukur sekali jika bel pulang sekolah terdengar.

"Akhirnya kelar juga penderitaan gue disekolah" Yura berdiri dari kursinya lalu meregangkan tubuhnya yang tampaknya sudah pegal dari tadi.

"Lo ada latihan band ya?" Rima melirik sarung hitam gitar milik Yura

Yura terdiam dan melihat sarung hitam yang dimaksud Rima "Yaelah ngapain sih lo ngingetin"

"Gue kan cuman nanya" Ucap Rima sambil melanjutkan membereskan mejanya.

Yura meraih tasnya dan sarung hitam gitar miliknya, dan pergi meninggalkan Rima yang sedang sibuk dengan mejanya.

"Rim gue mau latihan dulu, lo pulangnya gimana?" Tanya Yura yang berdiri di ambang pintu kelas.

Seperti biasa terkadang Rima pulang bersama Yura, walaupun rumahnya tidak searah Yura selalu nyempatkan mengantar Rima pulang. Hitung-hitung berbalas budi karena Rima selalu membantu Yura saat ada ujian.

"Gue nanti mau ke rumah Lilie sama Karin. Kayaknya gue bareng mereka" Jelas Rima.

"Yah gue gak diajak" Kata Yura sambil mengerucutkan bibirnya. Yura terkesan sangat imut jika melakukan hal-hal manja seperti ini, walaupun kalau marah seperti ibu singa yang melihat anaknya jika diganggu.

"Yaudah kalau mau ikut, lo bawa buku kimia kan?" Tanya Rima.

"Lo kerumah Lilie mau ngerjain tugas kimia dari Bu Agustine" Tanya Yura dengan nada yang sedikit meninggi.

Rima hanya mengangguk.

"Gak jadi deh, gue latihan aja" Yura tersenyum canggung dan segera pergi dari kelasnya menuju ruang latihan band.

"Kapan lo berubah" Gumam Rima.

..

Yura melirik jam tangan yang melingkar ditangannya, pukul 14.10. Latihan band pukul 14.30. Ia sudah tau akan kemana dulu sebelum ketempat latihannya itu. Kantin. Tempat kesukaannya disekolah.

Yura memilih duduk di pojok karena terlihat sepi dan tidak menjadi pusat perhatian.

Yura mengangkat tangan kanannya, memberi isyarat memesan pada Ibu penjaga kantin. "Bu pesan gado gado sama es teh manis, satu ya Bu"

"Siap Non" Jawab Ibu kantin dengan antusias.

Tidak perlu waktu lama untuk menunggu pesanannya di sajikan di meja yang berada di hadapannya. Yura berterima kasih pada Ibu kantin, dan segera menyantap gado gadonya sebelum dingin.

"Ngapain lo disini"

Yura menoleh kearah dimana datangnya suara. Didapati cowok berbadan tinggi dengan postur tubuh ideal memandang lurus kearahnya. Davin, teman satu band Yura.

"Makan" Jawabnya singkat lalu meminum es tehnya dan menatap kearah Davin.

"Cepetan, latihan udah mulai. Kita gak bisa mulai kalau gak lengkap" Perintah Davin

"Iya" Yura lanjut menghabiskan gado gadonya.

Davin yang orangnya tidak sabaran langsung menarik tangan kanan Yura. Membuat Yura berhenti makan. Wajar jika Davin seperti ini, karena Yura sudah telat 10 menit untuk latihan band.

"Ayo cepet"

"Eh lo tuh ya, makanan gue, belum habis, rugi gue, eh kan belum bayar" Yura berusaha melepaskan genggaman tangan Davin, tapi tidak bisa.

A Little bit of your heart  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang