BTB - 1

63.7K 3K 186
                                    

Warning: Typo(s) bertebaran!

Kehadiran Freya sangat berarti di dalam keluarga kecil Devian. Lihat saja, kali ini Mami Eve tidak mau memberikan cucu satu-satunya itu yang terlelap di dalam gendongannya kepada Devian.

"Mi, ayolah, Freya harus tidur di dalam box bayi. Kasihan dia tidurnya digendong mami terus, nanti lehernya salah urat." Ujar Devian kalem.

Queen hanya terkekeh geli, sedangkan Eveline memberikan Freya kepada Devian. Awalnya, Dev mengambil Freya dengan takut-takut. Ya iyalah, siapa juga yang tidak takut. Dia baru hari ini belajar menggendong bayi.

"Dev! Sini, biar aku aja yang bawa Freya ke dalam kamar."

Devian menggeleng keras dan mencium pipi Freya dengan gemas. "Jangan ya, Bun. Sekarang waktunya Freya sama daddy tidurnya."

"Lah, kok gitu? Mendingan tadi Freya-nya tidur aja sama mami. Kamu ini, curang banget, sih." Mami Eve menimpali dengan raut sebal yang dibuat-buat.

Tanpa mempedulikan Eve yang sudah bersungut kesal kepada Devian, Devian malah pergi ke kamar Freya.

"Lihatlah suamimu itu, kemarin aja nolak bayi yang ada dikandunganmu, eh, pas lahir malah gak bisa jauh-jauhan sama Freya. Dasar!"

Mendengar hal itu membuat Queen hanya memasang senyum kecutnya. Melihat perubahan wajah menantunya itu membuat Eveline langsung tersadar dengan ucapannya.

"Itu... aduh, maafkan ucapan mami barusan ya, Queen. Barusan...."

"Mi, gak apa, memang itu kenyataannya. Tapi sekarang, Queen sudah bahagia. Jadi mami tidak perlu khawatir. Itu hanyalah masa lalu, Mi." Queen memotong ucapan Eve.

Eveline tersenyum, "Ah, mami sangat senang. Dan mami sangat bersyukur memiliki menantu yang baik sepertimu, Queen."

Queen tersenyum tipis saat jemari Eve menyentuh pipi Queen.

♡♡♡

"Mau ke mana, Bun?" tanya Devian saat melihat Queen telah rapi dengan pakaian kasualnya.

Queen menolehkan wajahnya, lalu tersenyum melihat Devian sedang menggendong Freya yang terlelap di dalam pelukan daddynya.

"Mau pergi beli bando untuk Freya."

Devian mengernyit bingung, lalu jemari Devian mengelus pipi Freya dengan lembut membuat Freya menggeliat kecil di dalam pelukan sang daddy.

"Bando? Untuk apa?"

Queen tersenyum kecil, "Buat hiasan di kepala Freya, Dy. Soalnya besok, kan ada syukuran, jadi bunda ingin Freya terlihat sangat imut di acara itu dengan bandana yang bunda kemarin lihat pas sebelum pulang."

"Kenapa kemarin gak beli aja sekalian, bun? Daripada bolak-balik." Gerutu Devian.

"Entahlah bunda pun bingung kenapa gak sekalian saja ya," Queen menggumam kecil membuat Devian terkekeh geli. "Ya sudah, Bunda pergi dulu ya. Daddy harus jaga Fey dengan baik. Oke?" ujar Queen dengan kerlingan matanya.

Dev mengangguk seraya mengacungkan jempolnya. Sebelum Queen pergi, Queen mencium kedua pipi tembam Freya dengan gemas.

"Bye, Fey, bunda pergi dulu."

"Bun, daddy gak dicium, nih?" Dev memasang wajah cemberut. Queen terkekeh melihat ekspresi Dev.

"Nggak, ah." Ucap Queen lalu melenggang pergi meninggalkan Dev dengan wajah melongo.

Dev menghela napasnya dengan kasar, lalu melihat Freya dengan wajah merana. "Enak benar ya jadi kamu, Fey, dicium bunda sebelum bunda kamu berkelana. Sedangkan daddy? Daddy gak dapat ciuman. Ah, daddy iri banget sama kamu Fey." Ujar Dev dengan lirih.

Because The Baby (Season Two)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang