Part 01 : Orange Pekoe

16.6K 418 15
                                    

Carmen *Pov*

Aku akan menjadi mahasiswi baru di University College London tetapi baru saja mendaftar seakan semua orang sudah mengenalku.

Namaku Carmen Wegner, siapa yang tidak mengenalku? Siapa yang tidak mengenal orangtuaku? Siapa yang tidak mengenal karya karya ku? Kuyakin orang itu pasti terlelap di alam mimpi dan tidak tau dunia luar.

Baru beberapa hari pindah dari Paris para mahasiswi maupun mahasiswa fakultas seni langsung mengomentari Instagramku untuk mengajakku sekedar jalan jalan.

Untung aku juga memiliki teman yang sudah ku kenal lama di fakultas ini, nama nya Mauriele. Dia memiliki paras cantik sepertiku.

Dan kini, aku sedang duduk di bangku taman menunggu nya di Hyde Park.

Lima menit kemudian aku melihat nya sedang berlari lari kecil lalu melambaikan tangan nya.

Aku bangun ketika dia hampir sampai.

"Apakah aku membuatmu menunggu lama?" Tanya nya dengan nafas yang tersenggal senggal.

Aku tersenyum ramah lalu mencium pipi nya sebelum menjawab "Tidak, tidak sama sekali".

"Benarkah?" Tanya nya lagi, kini nafas nya sedikit terkontrol.

"Yup" Jawabku singkat.

"Syukurlah"

"Baiklah nona yang sedang hits di fakultas seni, aku akan mengajakmu minum teh atau minum kopi" Tambah nya.

Aku terkekeh lalu menjawab "Apa jam kuliahmu sudah selesai?".

"Tenang saja, sesekali membolos bukan lah hal yang buruk. Kali ini aku yang teraktir" Balas nya lalu berjalan meninggalkanku.

Aku segera mengejar nya lalu memegang tangan nya. Memang seperti ini lah kami.

Sosok Mauriele yang sedikit terkesan tomboy tak jarang membuat prasangka tentang kami "Lesbian" di Paris dulu.

Tetapi beberapa rumors memang benar mengatakan bahwa Mauriele benar seorang "Lesbian", namun aku sendiri tidak tau kenyataan nya menurutku itu pilihan nya dan aku tak berhak untuk menentang nya.

Aku sendiri tak tau aku ini menyukai lelaki atau perempuan, jujur saja bergandengan tangan atau berpeluk manja dengan teman perempuanku kadang bisa membuat jantungku sedikit berdetak. Contoh nya seperti bersama Mauriele sekarang.

Perjalanan menuju cafe yang di maksud Mauriele tidak lah memakan waktu yang cukup lama, hanya butuh kurang lebih 30 menit jika menggunakan kendaraan pribadi.

Setelah memakirkan mobil kami berdiri di sebuah cafe yang bernama Orange Pekoe, nama yang unik.

"Kau ingin minum apa?" Tanya Mauriele.

"Aku greentea saja" Jawabku, lalu menyebarkan pandanganku ke sekeliling cafe.

Cklink.. Suara bell yang di pasang di atas pintu berbunyi ketika ada yang membuka nya.

Aku melihat ke arah asal suara dan kulihat sosok lelaki bertubuh kurus yang memakai skinny jeans kusam, kaos hitam dan flanel.

Tatapan mata nya yang sayu mengarah ke sekitar, ada sebuah buku tebal di tangan nya. Untuk penyuka buku tebal dia termasuk hebat karna tidak memakai kaca mata.

Dia berdiri tepat di depanku namun tatapan nya entah kemana, setelah aku perhatikan kemana tujuan tatapan itu ternyata ke arah menu.

Astaga! Betapa bodoh nya aku!

"Ma-maaf" Ucapku lalu bergeser ke sisi lain namun dia tak menghiraukanku dan pindah keposisi dimana tempat ku berada tadi.

Mauriel yang berada di sebelah nya ternyata tak kunjung berhenti juga menatap ke arah lelaki ini.

RAINBOW [LGBT] [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang