Part 1

1.3K 85 27
                                    

SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO TERASA PEDAS...

"BUSETDAH, APAAN TUH?" Seorang manusia beralis tebal teriak dramatis ketika lagunya Ayu think think diputar dengan volume tinggi "bel baru sekolah, bro." Jawab Francis, temannya."sejak kapan?" manusia beralis- maksudku Arthur bertanya lagi dengan cueknya. "dari kemaren, kan lu ga masuk. disuruh ganti sama kepsek baru. udah yuk ah, perut gua bisa dicubit sama guru matematika kalo telat ma- eh tai." dan ternyata Arthur udah lari duluan.

Francis berlari menyusul Arthur. Bersyukur ketika mereka masuk kelas, pak Sebastian dari fandom sebelah belom datang. "Duh rambut gua berantakan deh." Francis ngedumel lebay sambil nyisir indah. "Wakakak, untung pak sebas belom dateng. selamat lu berdua, sekali lagi begitu dapet piring." kata Alfred, si sexy *coret* seksi keamanan -gak becus- sekaligus ketua OSIS. Jangan tanya kenapa dia bisa jadi ketua OSIS, Tiba-tiba pak Sebas dateng. yang lagi main HP langsung ngumpetin HPnya, yang lagi main kejar kejaran langsung lari ke bangkunya masing masing, yang lagi tidur langsung dibangunin sama temen sebangkunya (true story author). Dan semua itu terjadi dalam waktu kurang dari 10 detik.

"Eh bro, Ivan mana?" tanya Arthur ke Alfred, teman sebangkunya. "gatau, dari awal jam istirahat ga keliatan." Jawabnya. tiba tiba pintu kelas terbuka, menampakkan sesosok makhluk tinggi, berambut blonde muda(?), dan menggunakan syal. ya, dialah Ivan. Seluruh isi kelas menengok ke arah pintu, bahkan spidol pun juga melakukannya. serem. "maaf pak, Saya telat." Ivan tersenyum kepada pak Sebastian, tanpa sengaja Ivan mengeluarkan aura menakutkannya."I-iya gak apa apa h-haha" kata pak Sebas sambil melihat seragam Ivan yang bercampur warna merah. "i-itu baju kamu kenapa, Ivan?" tanyanya. "Oh, ini? saya habis bantuin Antonio panen tomat pak, ehe. saya boleh duduk?" Ivan menjawab dengan muka unyu (?) "i-iya, silahkan duduk. a-ahaha, bapak aja yang datengnya kecepetan." Pak Sebas mempersilahkan Ivan duduk dengan ketakutan. kenapa bisa? terserah author lah. "makasih pak :)". "B-baiklah, saya akan mengabsen. ehem"

"Alfed F. Jones"
HADIR PAK! *onomnomnom*"
"Alfred, saya ingatkan lagi jangan makan hamburger ketika pelajaran berlangsung." urat pak sebas muncul di pelipis.
"Tapi kan *onomnom* pelajaran belum *sluurp* dimulai *onomnom*, pak!"
"woi, ngomong yang jelas, gimbal." Arthur sang teman sebangku tercinta/? ikut memunculkan perempatan di pelipis.
"auk ah" pak sebas baper.

"Arthur Kirkland"
"Hadir."
"Elizaveta"
"Hadir"
"Feliciano Vargas"
"Hadir~"
*di skip biar cepet*

"Matthew Williams."
"h-hadir..."
"Matthew williams?" katanya sekali lagi.
"Matthew williams gaada keterangan? Alfa." kata pak sebas sambil menuliskan huruf A di buku absen.

Dan pas Sebas lanjut mengabsen. Dimanakah Matthew? dia duduk di bangku paling dekat meja guru. sudah berusaha mengatakan 'hadir' dan kehadirannya tetap tidak disadari. Poor Matthew.

"ada yang belum saya sebut namanya?"
"SAYA PAAAAK! MASA NAMA SEKEREN ITU GA KEBACA"
"GILBERT! KAMU NGAPAIN DI KELAS 11-2 HAH. KAMU KAN UDAH KELAS TIGA. KELAS TIGAAA"
"OH SAYA SALAH MASUK KELAS YA? KESESESE PANTESAN TADI ADA NAMA LUDWIG"
"KEMBALI KE KELASMU!"
"YES SER :V" kemudian Gilbert ngibrit ke kelasnya.

Sedangkan Matthew berusaha mengatakan "nama saya belum disebut pak" sejak tadi, tapi ga di notice. poor matthew.

"Baiklah mari kita mulai pelajarannya. blah blah blah blah/?"

Part 1 selesai.

Jangan gebukin author
plis. ini gaje. banget.

SCHOOL LAIFUOnde as histórias ganham vida. Descobre agora