PROLOG

189 14 7
                                    

Seperti ada rasa luka karena memiliki hati manis yang tak pantas untuk disakiti.

Hati yang awalnya utuh dan penuh kasih, kini terbelah oleh karena dustanya.

Dia terlalu peduli dengan keadaan buruknya hingga menghancurkan kesetiaan ini. Bahkan dengan gampangnya dia menguras air mataku untuk menangisi keadaan yang hancur oleh karenanya. Sial.

Seperti ada rasa sesak dalam dada Brecia, dia bingung bahkan pusing saat memikirkan cowok mana yang harus dia pilih.

Tanpa menghiraukan komentar para sahabatnya di Fivsurd (persahabatan yang anggotanya absurd banget), yah itu hanya persahabatan dan bukanlah geng atau semacam apalah itu.

Dia memilih Miles.

Bagaimana bisa cewek se-perfect Brecia bisa memilih Miles yang sangat jauh berbeda dari kepribadian Brecia.

Cowok yang... ya, tidak begitu jelek tapi juga tidak tampan. Semua hal yang dilakukan Miles terlalu biasa saja dan membuat Brecia merasa selalu aneh bila sedang bersama Miles. Gaya hidup yang biasa, melewati hari-hari biasa dan selalu terlihat rendah diri. Itulah Miles.

Brecia tidak tahu alasan apa yang membuat Miles selama 5 bulan lamanya kagum pada Brecia. Brecia pun mendapat lontaran ejekan dari teman–teman, sahabatnya sendiri, bahkan para guru. Semua itu karena ulah dan sikap Miles yang berlebih–lebih pada Brecia.

Miles tidak salah. Dia tidak mengganggu keseharian Brecia. Hanya saja Brecia bingung maksud dan tujuan apa lontaran senyum manis yang selalu datang dari Miles setiap kali bertemu Brecia.

Brecia adalah cewek dengan pribadi yang dewasa dan baik. Bukan seperti anak jaman sekarang yang liar dan tidak tahu sopan santun. Itu semua benar–benar karena pengaruh dari didikan ibu Brecia yang tegas. Uh tertekan.

Dia yang cepat menyatakan dan tidak menunda-nunda kesempatan yang sudah ada didepan mata akan mendapatkan apa yang telah diperjuangkan, batinnya mengucap nama Miles sambil menutup mata dalam.

---

Semua setuju. Mereka para cowok yang gue tolak juga sadar diri bahwa mereka gak pantas buat jadi pasangan gue. Sahabat, teman, kakak gue pun setuju dengan pilihan gue.

Tapi, bagaimana bisa gue menganggapnya orang yang mencintai gue kalau gue sendiri gak ngerti apa itu cinta.

"Gue belum bisa sayang dia, jadi apa yang dia inginkan apalagi untuk bahagiain dia. Tapi gue akan berusaha untuk tulus. Gue pasti bisa,"

Siapa yang gak kagum sama semua kelebihan Adrian Maley yang bener bener multitalent. Cowok gentle, ganteng, tegas, kece, manis, tingginya yang menjulang, body goal banget buat para cowok. Gak sedikit yang bilang kalau Maley adalah cowok yang super baik, terutama untuk para cewek. Gue sadar dia playboy, tapi gue gak tau kalau dia tulus mau sama gue. Sayangnya dia kalah cepat.

Begitu bahagianya kehidupan Brecia oleh cinta dengan taburan kasih bersama pilihannya, Miles.

"Gue punya misi yang benar-benar harus terselesaikan. Merubah ataupun menyulap sifat Miles. Dia harus menjadi dewasa dengan ego yang pantas, bukan kebiasaan buruk yang membuat gue selama ini ilfeel sama Miles."

Hidup begitu pandai untuk melengkungkan senyuman dalam hati untuknya yang sedang bahagia bersama anganku.

Ia juga pandai menghadirkan para pelacur yang membawa senjata terasah yang siap untuk mengiris setiap harapanku.

Hidup Brecia benar benar terbalik saat dia dihadirkan oleh berbagai masalah. Salah satunya saat datang si pelacur yang tak ia sangka. Bagaimana Brecia bisa menerima saat kebahagiaan yang selama ini ia perjuangkan dengan mudahnya diambil dan diinjak injak olehnya.

Brecia adalah perempuan berwajah manis dan pesonanya yang selalu memikat para cowok untuk datang berkenalan dengannya. Tak kalah dengan Miles, dia juga cewe pintar dan jenius. Brecia juga salah satu cewek rajin di kelasnya. Rambut nya yang keriting gantung untuk bagian bawah serta rambutnya yang terlihat lurus untuk bagian atasnya. Hidung pesek dan mata yang tajam memandang para lelaki gentle yang berani mendekatinya. Mata tajamnya juga membuat banyak para lelaki mundur bahkan jatuh saat melihat Brecia.

Hujan ringan, awan gelap dengan udara dingin disertai angin yang berhembus menembus setiap pori pori kulit lembutnya. Ya, inilah suasana yang membuat Brecia jatuh cinta pada hidupnya sendiri. Disaat itulah dia menikmati bersama Miles di café coffee di seberang sekolahnya. Sambil memandang hujan dengan hangatan pelukan dan dekapan jemari Miles yang meraih pundak dan punggung belakang Becia sambil mengelus lembut rambut Brecia yang membuat Miles jatuh cinta. Disaat itu juga Brecia terjatuh dalam dekapan pelukan kecilnya sambil menyelipkan jemari pada pinggang Miles melalui belakang punggungnya.

Inilah alasan mengapa Brecia yang sudah merasa memiliki semuanya masih tetap bersyukur karena cinta yang selalu tercukupi untuknya. Bukan hanya karena cinta Miles, tapi juga karena kasih orang tua dan para Sahabat Miles.

Sebuah kebiasaan pada hari Jumat sore adalah jadwal rutin untuk kumpul bareng dan gila–gilaan bareng Fivsurd di Greentella, café dekat taman kotanya. Dengan style yang berbeda dari para anggota persahabatan ini tidak membuat salah satu dari kita menyombongkan setiap kecantikan yang dipuji oleh seluruh warga sekolah yang sudah pada tahu tentang gaya persahabatan Fivsurd. Wuss... famous juga kita, guys.

Di sini juga waktunya kita untuk saling berbagi cerita dan tanya jawab tentang kehidupan kita yang lagi pada masa perubahan di waktu remaja.

"Tutup mata lo, Brec." suruhan para sahabat gue buat gue bingung, tapi gue tetap melakukannya.

Saat gue merasakan udara yang kembali terasa hangat dan penuh gairah, gue membuka mata saat tergoda oleh harum wangi dari seorang lelaki. Saat itulah Miles berada di samping gue.

"Di saat inilah gue harus pergi, di saat ini juga gue ingin menahan air mata lo walau gue tau, gue gak akan bisa. Tapi asal lo tahu, gue gak akan pernah merasakan cinta hangat itu lagi bersama yang lain seperti gue merasa lo aman saat di pelukan gue. Rasa sayang lo luar biasa banget, sampai rasa sakit karena dusta gue jadi lo yang rasain. Gue jahat." Miles seolah terpaksa seperti menampar perasaan Brecia yang sedang hancur.

---

a.n

hi, ini cerita pertamaku! thanks buat @kharimawi dan @winter-pan yang udah bantuin merevisi cerita ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

You've Got Your DissertWhere stories live. Discover now