05 • jalan raden saleh cikini

11.3K 1.8K 333
                                    

18:13

"karla."

gue menoleh, berhenti memakan chitato di tangan.

"lo kayak gini..." dia berdeham. "gapapa kan?"

"gini gimana?"

"jalan sama gue. beneran ngga ada yang marah?"

gue tergelak. "ya ga ada lah. lo kali, luke, ada yang marah."

luke mendadak diam, kembali berkonsentrasi menyetir. apa bener ada yang marah?

"ah, laper nih," ujar luke sambil menepuk-nepuk perutnya. "mcd tuh. mau ga?"

gue mengangguk karena udah laper juga. akhirnya, luke membelokkan mobilnya masuh ke mcdonald's. dia langsung mengarah ke jalur drive-thru, lalu memesan.

"lo mau apa, kar?"

"panas spesial, fish burger, french fries deluxe. panas spesial udah sama minum kan?"

luke tertawa kecil, mengangguk, lalu ngomong di mikrofon kecil yang disediakan.

"panas spesial satu, fish burger satu, french fries satu, beef prosperity satu."

gue menoleh ke arah luke. "lah lo cuma pesen beef prosperity?"

dia mengangguk. "kenyang kok. tenang, lo tetep gue bayarin."

"ah gamau. biasanya juga gue bayar sendiri kan."

"ngga. gue yang bayar," kata luke. "soalnya ini bukan kayak biasanya."

"hah?" gue mengernyitkan dahi.

luke menggeleng, lalu memajukan mobil ke pos bertuliskan 'bayar di sini'. dia membayar semua pesanan kami, termasuk pesanan gue yang banyak.

kami mengambil pesanan di pos setelahnya. gue kegirangan, karena gue laper jadi takis ajeee.

gue mulai memakan panas spesial. sempat gue tawarin luke, tapi dia menolak.

"basa-basi lo. lo kan suka banget kulit ayam. masa mau sok-sok dikasih ke gue?" katanya.

BUAT LU MAH APA AJA GUE KASIH, MONYET.

sampai gue menghabiskan fish burger, luke belum menyentuh makanannya. padahal katanya dia laper. dasar aneh.

"luke, ga makan?"

"nanti. ribet lagi nyetir."

gue meraih kantung mcdonald's tadi, mengambil beef prosperity milik luke. "gue yang pegangin deh. kasian lo belom makan."

luke menatap gue di sela dia sedang menyetir. "nah, boleh tuh."

gue membuka bungkus beef prosperity, mengoleskan sambal di atasnya, lalu menyodorkannya pada luke. pelan, dia menggigit makanannya.

"gini kali ya, rasanya jadi cowo lo," ujar luke sambil terkekeh.

pipi gue memanas, salah tingkah.

"k-kalo gue punya cowo mah, yang makan di tempatnya aja biar ga repot." gue berusaha menutup suara gue yang bergetar dengan tawa di akhir.

"bener juga." dia mengangguk. "cowo itu bakal bahagia banget sama lo, kar."

ydah luke

good night everybody

dari atha yg mau bobo tp gabisa lepas dr hape

jauh • lrh | ✓Where stories live. Discover now