Part 3

11.6K 673 5
                                    


"Aku mencintaimu Jung"

Gumamnya pelan sambil merapatkan selimut ke tubuh Jungkook. Keluar kamar sambil menutup pelan pintu berjalañ menuju kamarnya melihat seisi kamar yang tak berbentuk lagi. Dia yakiñ pasti telah terjadi sesuatu dengan jungkook. Cemas mengerayangi hati dan pikirannya, đia akan bertanya nanti setelah kekasihnya baikan.

.
.
.
.
.

Pagi harinya setelah semalaman Taehyung merapihkan kamarnya yang juga dibantu oleh member lain. Malam tadi setelah pesta atau sebut saja hanya makan malam mereka kembali ke Dorm dan mendengar sedikit keributan dari arah kamar Taehyung dan Jungkook. Terkejut tentu saja,mereka bertanya ada apa namun hanya gelengan yang mereka dapatkan dari Taehyung karena dia sendiri juga tak tau ada apa dengan kekasihnya. Dan pada akhirnya Jin yang memang dekat dengan Jungkook lah yang membantu Taehyung merapihkan kembali kamarnya. Member lain sangat ingin membantu namun larangan dari tetua mereka dan akhirnya merrka menurut. Jungkook? Malam itu tidur bersama Jimin dan Jin bersama Taehyung.

"Engh~~"

Erangan kecil dari bibir tipis kemerahan itu. Merenggangkan tubuhnya yang kaku dan seperti sangat kelelahan. Menggerakkan badannya ke kanan lalu ke kiri, mengumpulkan seluruh tenaga dan kesadarannya.

"Kau sudah bangun?"

Suara yang dikenalinya. Dia melirik ke arah sang empunya, bangun duduk di tepi kasur lalu mengangguk pelan.

"Mandilah.. Penampilanmu sangat berantakan dengan mata bengkak itu"

Menggodanya seperti itu Jungkook memegang matanya dengan perlahan dengan wajah yang hampir tak memiliki ekspresi. Orang yang mengejeknya tadi terheran melihat tingkah sang magnae yang biasanya akan cemberut dan mengeluarkan protes yang menggemaskan itu terlihat seperti mayat hidup yang mengerikan. Dia mengenal bocah ini, dia tau ada yang tak beres beberapa waktu ini.

"Hyung mau kemana? Kenapa rapih sekali? Dan...kenapa banyak tas ehm koper dsni?"

Sedikit lega, orang yang dipanggil hyung ini menyunggingkan senyum manis yang membuat kedua matanya tertutup. Setidaknya sang magnae tetaplah cerewet dan selalu ingin tau banyak hal.

"Kau lupa? Dua hari kedepan kita diberi waktu berlibur. Ini adalah barang-barangmu yang sudah dikemas oleh Jin hyung"

Jungkook melihat sebuah tas jinjing dan juga koper dengan ukuran yang sedang.

"Apa harus sebanyak ini? Hanya dua hari, Jin hyung sangat berlebihan yakan Jimin?"

Sedikit tersentak namun kembali menyunggingkan senyum,lebih dari sebelumnya. Jungkook kembali bertingkah seperti biasanya,memanggilnya dengan nama tanpa embel-embel hyung.

"Sana mandilah jika kau tak ingin tertinggal. Aku yang akan mengantarkanmu pulang"

Jungkook mengangguk lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar yang berukuran cukup besar itu.

"Sepi sekali. Kemana semuanya?"

Tanya Jungkook setelah selesai membersihkan tubuhnya dan berpakaian santai yang rapih. Dia tidak ingin direpotkan dengan pakaiannya jika terlalu formal, toh ini hanya perjalanan kembali ke kampung halaman. Cukup dengan menggunakan mantel yang tebal karena cuaca yàng dingin.

"Mereka semua sudah berangkat lebih dulu. Bahkan Taehyung" dengan penekanan.

Apa aku lupa menģatakannya? Sepertinya iya. Jadi, Jimin hanyalah satu-satunya member yang mengetahui hubungan Jungkook dan Taehyung. Waktu itu Jungkook tidak sengaja merajuk kepada Jimin mengenai Taehyung dan berakhir dengan dia harus menceritakan segalanya kepada Jimin. Jungkook tidak masalah dengan ini karena dia percaya kepada hyung nya itu.

"Bahkan dia tidak menungguku,malah Jimin hyung yang ada" Batin Jungkook

Seakan tau apa yang magnae ini pikirkan,Jimin langsung memberitahu.

"Hei.. Jangan pasang tampang putus asa begitu. Tadi dia menunggumu bahkan dia sangat khawatir dan tak ingin meninggalkanmu"

"Lalu kenapa dia meninggalkanku? Bahkan dia tidak menitipkan pesan padaku" Sela Jungkook yang tak mau kalah.

"Kau lupa? Kau kan yang ingin merahasiakan hubungan kalian? Suga hyung bahkan sempat curiga jika saja aku tidak membantu Taehyungmu itu tch"

Jungkook hanya terdiam memanyunkan bibirnya dengan begitu manis. Dia tau dan dia mengerti. Jimin yang melihatnya hanya terkekeh pelan melihat tingkah manisnya.

"Nah ayo berangkat. Aku sudah merindukan keluargaku. Kau juga kan? Ingin bergelayutan dengan ibumu dasar bocah"

"Aku bukan bocah Park Jimin!"

"Waah Jungkook yang dulu teĺah kembali"

"Berhenti mengejekku bodoh. Aku juga tak pernah kemana-mana ishh dasar menyebalkan"

Jungkook berjalan keluar sambil menghentakkan kakinya mendahului Jimin. Sedangkan Jimin? Dia tertawa puas melihat reaksi sang magnae yang begitu manis menurutnya.
Ingin menyusul sang magnae,tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara langkah kaki yang sepertinya agak berlarian. Jimin menatap sosok itu dengan tatapan "wae?" Kemudian sosok itu yang ternyata adalah Jungkook. Magnae yang tadi di godanya.

"Aku hanya ingin mengambil ini" Jawabnya seakan tau tatapan mata seorang Park Jimin. "Jangan menyentuh barang-barangku kau Park Jimin bodoh" Menatap Jimin dengan tajam -manis sepertinya- dan menendang kakinya dengan sedikit keras lalu berlari keluar.

"Aww yakk!" Keluh sakit dikakinya "Setidaknya panggil aku hyung! Yaak Jeon Jungkook!" Teriaknya lagi

"Dalam mimpimu Park Jimin!" Balas Jungkook berteriak sambil cekikikan.

Jimin berjalan -sedikit pincang akibat tendangan maut sang magnae- menyusul keluar.

"Siapa yang menjemput?" Tanya Jungkook dengan tampang tak bersalah miliknya. Jimin hanya mendengus sebal sedangkan Jungkook. Dia tertawa didalam hatinya.

"Appa"

"Appa?"

"Aish iya Appa ku"

"Ooh"

Menjawab dengan anggukan disertai lekung lingkaran di bibir tipisnya.

~~~~~~~~~

Sepanjang perjalanan Jungkook yang tadinya cerewet tiba-tiba terdiam menghadapkan pandangannya keluar jendela mobil sambil sesekali menghela napas. Jimin yang sedari tadi memperhatikannya hanya menggelengkan kepalanya pelan. Dia tau Jungkook sedang memikirkan makhluk gila itu -Kim Taehyung-

"Hyung?"

"Hm ya? Wae?"

Jungkook mendekat lalu membisikkan sesuatu di telinga Jimin.

"Bagaimana rasanya ciuman?"

Seketika Jimin melotot dan tidak percaya pertanyaan yang dilontarkan magnae kesayangannya itu. Dia menatap sang magnae dengan tatapan "Kau belum pernah ciuman!?" Dan Jungkook mengerti.

"Ufft tentu saja aku pernah!" Jawabnya tegas "Dengan wanita" bisiknya pelan namun masih dapat didengarkan oleh Jimin.

"Jadi kau belum pernah dengan Taehyung?"

Jimin berbisik di telinga Jungkook agar tak didengarkan oleh sang Ayah.
Jungkook mengangguk dengan lesu.

"Aku jadi tidak yakin makhluk aneh itu mencintaimu" Ucapnya dengan santai.

"Aku juga berpikir seperti itu"

Respon Jungkook yang sama sekali bukan yang diharapkan oleh Jimin. Namun, itu memberikannya sebuah ide.


Tbc~

~~~~~~~~~~

Uffttt update juga kan akhirnya >~<
Bagaimana bagaimana? Aakhh tak seperti yang diharapkan ya?
Ini masih permulaan hehe xD
Aku masih berpikir ingin memberi NC atau tidak. Coba berikan saran kalian^~^
Jangan lupa vote!

Miss Understanding [VKook]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora