Part 17

2K 50 0
                                    


Pia yg masih bersikeras menganggap Bian sebagai kakaknya bukan suaminya tetap saja menuruti perkataan Bian untuk menunggu Bian pulang kerja.

"Assalammu 'Alaikum Wr. Wb. Sayang aku pulang."

"Walaikum Salam Wr. Wb. Iya aku tau kok suara motor kamu kedengaran. Mmm....tumben udah sampe rumah kayaknya kemaren-kemaren sebelum gini sering ngaret dehh...."

"Gini? Hemm nikah maksud kamu? Iya ngapin leha-leha lama dipabrik kalo ada yg nungguin aku pulang. Selesai shalat langsung pulang aja,lagian kan mau anter kamu beli perlengkapan rumah kita."

"Owhh inget hampir aja aku mau pergi sendiri."

"Ga boleh pergi sendiri kalo aku masih bisa. Udah aku mandi dulu terus kita pergi."

"Emang abang ga mau istirahat terus makan dulu?"

"Abang? Sayang bukan abang. Aku ga mau nengok kalo kamu panggil aku gitu lagi." Dengan sedikt menaikan nada bicaranya.

Pia hanya bisa diam ketika Bian sedikit membentak. "Gw harus coba panggil sa...sayank? Ya ampun lidah ge gatel banget manggil gitu, batin Pia.

"Ayo yank kita pergi pake motor matic kamu aja ya. Kalo pake motor aku nanti kamu kesusahan bawa belanjaannya."

Pia terdiam melihat penampilan Bian yg sedikit santai dengan kaos polo dan celana levis pendek sedengkul dan tentunya dengan jaket yg semasa berkakak adhean Pia yg membelikan. Karena untuk pertama kalinya Pia melihat gaya Bian yg santai begitu dengan celana pendeknya.

"Heyy...kok bengong si sayang?" Sambil mengelus pipi Pia dengan lembut.

"Hah?!?! Ga kok cuma rada aneh aja liat abang begini? Hahahahaha..."

"Abang lagi??? Kita ga jadi pergi deh,biarin deh laper sekalian dikulkas ga ada apa-apa." Ucap Bian yg sedikit mendengus kesal dengam mengerucutkan bibirnya.

"Akh kok gitu bang,ekh...ya...ya...yaankk." Pia yg berusaha dengan susah payah mengucapkan panggilan itu.

"Apa tadi apa aku kurang jelas ni dengernya."

"Yaaaaaankkk.....puas??? Ayo pergi keburu malem kita belanja banyak ni." Berjalan melewati Bian sembari menarik tangan Bian untuk segera menaiki motor.

---------------------------------------------------

Sampailah mereka disalah satu supermarket. Bian dengan sabar mengikuti istrinya mencari bahan yg dibutuhkan dengan mendorong troli yg mulai terisi.

"Bang,ekh ya...yank kita mau beli apa nih buat isi dapur?"

"Apa aja yg kamu butuhin sayang,kan buat makan kita sehari-hari juga. Tenang aja aku bakal cukupin kebutuhan kamu,aku dan calon anak-anak kita."

"Yakin? Aku mau belanja banyak loh."

"Seberapa banyak sih ga sampe buka warung kan dirumah."

Sudah sejam mereka berkeliling. Tiba-tiba troli yg Bian dorong menabrak troli orang lain,Bian tampak kaget melihat yg mendorong troli tersebut.

"Aisyah..."

"Bian..."ucap wanita itu.

"Kamu sendiri?" Bian yg berbasa-basi mencoba memecah kecanggungan.

"Ga sama ibu tapi lagi liat-liat barang disana. Kamu sendiri juga?"

"Akh...aku sama....." Bian sekitar mencari keberadaan Pia. Hingga ia meninggalkan trolinya sebentar menitipkan kepada Aisyah. Ternyata Pia berkeliling di rak sebelah. Setelah menemukan Pia ia segera mengajak ke arah trolinya dan bertemu Aisyah.

"Aku sama dia ni Syah. Istri aku Pia."

"Akh iya aku Aisyah."

My Love BrotherWhere stories live. Discover now