Bagian 2-- Nginap Pertama

100K 702 2
                                    

"Eh, Lee..." Tiba-tiba di tengah perjalan silent kita dia mulai berbicara. "Hm?"

"Di rumah gue ga ada kamar lagi, elu kan tau rumah gue cuma sepetak," Oh iya... Haduh? Bagaimana ini. Bahkan ini sudah hampir sampai. "Yaudah gapapa deh, gue tidur di sofa aja." ucapku masih dengan nada yang menyedihkan.

"Gue kan juga ga punya sofa. Ada karpet. Gimana?" Ya ampun... Aku makin frustasi. "Iyaudah, gapapa deh Pli." Jawabku dengan pasrah.

"Hahaha." Dia menertawaiku? Memang ada yang lucu? Senang sekali sepertinya dia tertawa di atas penderitaan ku ini huft!

***

Aku sampai di rumah Rapli. Di rumah hanya ada Papahnya dan kakaknya. Mamahnya sudah pisah dengan papahnya entah alasannya karena apa. Aku pun juga tak ingin tahu soal itu. Hanya akan membuka aib pastinya.

Rumahnya sudah sepi. Mungkin keluarganya sudah tidur.

Rumah ini memang hanya memiliki 3 kamar tidur, 1 ruang tamu dan 1 kamar mandi.

Ya, memamg benar apa yang telah di bilang oleh Rapli. Aku pernah sih kesini, tapi hanya sampai ruang tamu saja. Tak pernah berani sampai dalamnya.

"Yaudah, elu tidur di kamar gue aja. Gue tidur di karpet ruang tamu," katanya dan aku melengkungkan senyum pertama ku setelah sedari tadi aku manyun entah sudah seperti apa.

"Nah, dari tadi doooong! Aaaa makasih empliii, muahhh!" Cup, aku reflek menyium pipinya? Ah karena kesanangan ku saja mungkin.

Aku langsung saja masuk ke dalam kamarnya. But, wait??? Emang dasar cowok kali ya...sungguh! Sangat berantakan sekali kamar ini. Huh! Yang harusnya aku langsung merebahkan badanku, sekarang malah harus membereskan tempat tidur dahulu.

Setelah selesai membereskan kamar Rapli yang super duper berantakan. Aku langsung merebahkan badanku di atas kasur yang empuk. Huuuh! Akhirnya!

***

Rapli POV

Cium? Apa-apaan ini? Ah apaan sih, Pli? Dia lagi kesenengan aja kali nyium lu, gausah kepedean ah. Hahaha.

Baru di cium gini aja bikin junior gue berdiri kan. Duh... Gimana kalo... Ah ilah malah ngebayangin yang engga-engga kan gue.

Tapi kayaknya kalo gue bercinta sama dia seru kali ya. Hahaha. Ah tapi gamungkin. Gue sama dia udah sahabatan lebih dari 4 tahun. Masa gue rusak dengan kayak gitu aja. Apalagi dia orang baik-baik.

Sudahlah, Pli. Gausah macem-macem pikiran elu hahaha.

Tapi aku tak bisa untuk menghilangkan bayangan itu, hingga aku terlelap sendiri masih dengan bayangan jorok itu....

***

tbc

Truth or Dare?Where stories live. Discover now