PART 2

27.5K 2K 262
                                    

Jeonghan sedang berendam air hangat.

"Ahh nyamannya..."

Selagi ia menikmati kegiatannya, tiba-tiba saja gagang ointu kamar mandi bergerak dan...

Cklek..

Pintu kamar mandi itu pun terbuka.

"Ya Jeonghan-ah, neo pabo-ya! Mengapa kau lupa mengunci pintunya??" batinnya dan merutuki dirinya sendiri.

"Bagaimana denganku? Aku harus melakukan sesuatu."

Pintu kamar mandi itu akhirnya terbuka lebar. Seseorang itu hendak masuk, tapi ia hanya terpaku di depan pintu melihat pemandangan yang baru baginya...

"Yak! Apa yang kau lihat!" Jeonghan pun langsung mengambil gayung yang dekat dengan tangan nya lalu melemparkan nya dan tepat sasaran.

***

Jeonghan dan Seungcheol berada di meja makan untuk siap makan malam. Mereka duduk berhadapan dan saling bertatapan penuh dengan emosi dan amarah. Choi ahjusshi hanya tersenyum melihat tingkah kedua nya.

"Kalian pasti sudah sangat lupa ya? Bukannya kalian dulu sering bermain bersama?" Choi ahjusshi memulai percakapan diantara mereka terlebih dahulu.

"Appa, kenapa kau tak memberitahu ku kalau tadi ada dia di kamar mandi. Jadi kepala ku jadi ngga benjol begini deh." ucap Seungcheol pada ayahnya sambil mengusap-usap kepala nya yang tadi terkena lemparan gayung dari Jeonghan.

"Kau sendiri kenapa mandi lama sekali seperti perempuan, sudah gitu pintunya tidak di kunci lagi. Dasar perempuan jadi-jadian!"

"Yak! Apa kau bilang? Aku perempuan jadi-jadian? Aku ini laki-laki sepertimu! Kau juga kenapa tidak mengetuk pintu nya dulu, hah?"

"Sudah sudah kalian jangan bertengkar. Ayo kita makan, nanti makanannya dingin."

Mereka akhirnya pun makan masih dalam penuh emosi. Mereka masih saja saling pandang.

Setelah mereka menghabiskan malam, tiba-tiba terdengar bunyi telfon rumah berdering. Seungcheol pun bangkit dari kursi dan hendak menganngakat telfon tersebut, tetapi dicegat oleh ayahnya.

"Biarkan saja appa yanga angkat. Kau temani Jeonghan disini."

Seungcheol kembali menatap Jeonghan, masih dengan tatapan penuh emosinya.

"Apa kau lihat-lihat? Kau terpesona sama kecantikan aku?"

"Cih, aku? Terpesona dengan perempuan jadi-jadian sepertimu? Jangan harap!"

"Yak! Sudah kubilang aku laki-laki! Bukan perempuan jadi-jadian!"

"Hey, sudah-sudah. Mengapa kalian masih saja bertengkar. Ah ya, anak-anak appa ingin bicara sama kalian." Choi ahjusshi pun datang menghampiri mereka setelah menutup telfon.

Seungcheol dan Jeonghan pun terdiam dan menyimak apa yang akan Choi ahjusshi katakan.

"Begini, Seungcheol-ah Jeonghan-ah, barusan appa baru menerima kabar dari harabeoji di Hongkong, kalau halmeoni mu sakit, dan ingin appa ada di sana."

"Mwo, halmeoni sakit? Aku ikut ke Hongkong ya?"

"Tidak bisa Seungcheol-ah, sekolah mu bagaimana? Sepertinya appa juga akan lama disana. Lagian disini juga ada Jeonghan, masa kamu tinggalin dia sendirian?"

"Tak apa ahjusshi aku sendirian disini daripada harus tinggal berdua dengan Seung...."

"Seungcheol! Nama ku Seungcheol!"

That Baby And UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang