Prolog

264 26 29
                                    

Tetesan air mata yang kian membanjir mengenai pipi tirus gadis itu begitu deras. Suasana mendadak menjadi hening saat gadis itu mengatakan untuk berhenti. Semua kesakitan sejenak berhenti bersamaan dengan jarum jam yang menunjukan tepat pukul 09.00 malam. Pelukan gadis itu begitu erat melindungi malaikat yang telah melahirkannya, kepalanya terasa pusing seakan-akan dunia berputar dengan hebatnya. Goncangan yang begitu habat hingga akhirnya semua menjadi gelap.

Ia menatap bangunan bercat biru itu dengan sedikit senyum yang terpancar diwajah cantiknya, setidaknya ia bisa merasakan kebahagian walaupun hanya sebentar. Ia segera meletakan tas ransel coklat yang sedari tadi ia bawa di punggungnya. Ia berjalan menuju ruang tengah dan melihat kursi kayu di sudut ruangan. Seketika wajahnya berubah, Ia teringat dengan kejadian mengerikan 3 tahun lalu.

"Eva" suara berat itu merasuki gendang telinga gadis itu. Yang seratus persen membuat gadis ini mencari pemilik suara berat tersebut. Ia menatap kosong laki-laki berbadan tinggi serta kemeja kotak-kotak yang laki-laki itu kenakan. Yang tak lain dan tak bukan adalah pemilik suara berat itu.

Yoss! Hola Hola! ini cerita pertama aku. Maklum kalo banyak kesalahan, soalnya masih amatiran. Silakan tinggalkan jejak ya, untuk Kritik dan Saran silakan tulis aja di bawah sini. Mohon dukungan dan bimbingannya ya guys. Semoga cerita ini laku *amin..
Kelupaan guys, don't forget vomment ya..

Someone Help Me Please!Where stories live. Discover now