4

2.5K 174 12
                                    

Moga ada yang baca

****
Seorang pria yang Berlari menuju teman temannya yang sedang berduduk duduk di sebuah kedai kecil. Pria itu terlihat tergesah gesah seperti ada yang ingin dia sampaikan pada teman temannya itu

" baal!" belum saja pria itu sampai pada teman temannya ia sudah memanggil nama dari salah satu temannya yang duduk di kursi itu.

" apa sih al?" iqbaal yang melihat temannya masih terengah engah.

" baal ternyata yang di bawa itu (namakamu)" iqbaal terkaget saat mendengar (namkam) dari mulut temannya itu.

"Trus siapa yang bawa (namkam)?" ucap fenly yang terduduk de hadapan iqbaal

Aldi menggelengkan kepalanya" gue juga gak tau, tadi pas si (namkam) cerita gak sebut namanya"

" apa dari kalian" iqbaal yang sedikit sudah terpancing emosi menatap mata teman temannya dengan sinis, respon dari teman temannya hanya menggelengkan kepalanya dengan wajah yang bingung.

" kalo bukan dari kita mungkin dari 'bang'" ucap cakka yang membuat iqbaal merasakan sesak didadanya tangannya pengepal kuat raut wajahnyapun terlihat sangat marah 'gue gak akan biarin' batin iqbaal berkata seraya menjatuhkan kepalan tangannya pada meja didepannya hingga terdengar 'BRRAAAK' suaranya membuat penghuni meja lain tersentak kaget.

****

(Namakm) berjalan sendiri di kolidor kampur setelah steffi meminta izin untuk pergi menemui dosen. Jalannya agak melambat saat ia mendengar ada suara langkah kaki dibelakangnya tadinya dia akan membiarkan pejalankaki dibelakangnya mendahuluinya namun ia sudah sangat lambat namun sang pejalan kaki itu tak kunjung mendahuluinya.

Saat ia sudah agak mempercepat jalannya karna ia sudah mulai takut di koridor sendirian. Tiba tiba ada yang menarik tangannya dan membuat (namkam) ketakutan , terpaku lalu menutup matanya dan berdoa dalam hatinya 'ya allah lindungilah hambamu ini dari mahluk mahluk astral'

" (nam..) gue harus ngomong sama lo" saat (namkam) melihat kebelakang dan melihat seorang pria yang tak asing. Ia menyiritkan matanya memandang sinis seorang pria yang menarik tangannya.

" apa sih lo narik narik gue"( namkam) menarik tangannya kasar sambil menatap pria itu sinis.

"Gue harus ngomong sama lo PENTING" ucap pria itu dengan menarik tangan (namkam) lagi dan berjalan menuju gudang dibawah tangga yang gelap.

" gue peringatin ke lo jangan pernah cerita cerita sama siapa siapa kalo gue yang menolong lo malam itu" pria itu bicara dalam gelapnya ruangan kecil itu. (Namkam) sedikit tersenyum mengejek pria malam itu mike 'sayangannya aku telah menceritakannya '

" yang penting lo jangan sebut nama gue. Gue mohon sama lo please (nam..) " mike memunculkan wajah memelasnya dalam gelap. (Namkan) hanya tersenyum paksa

"Serah lo deh .... Aaaaaa" ( namkam) yang tadinya mau berjalan ke luar dari gudang yang gelap itu tersandung kursi yang tak dilihatnya.

****
Iqbaal berjalan cepat menuju parkiran dengan kepalan tangan dan wajahnya yang terlihat sangat marah. Ia masih memikirkan ucapan aldi tadi bila benar (namkam) ada di tempat itu malam itu berarti wanita yang gue lemparin kayu itu (namkam)? Oh no! Shit. Dan siapa yang memboncengin dia? Iqbaal dengan hati resahnya terus memikirkan (namkam) apalagi ia mengingat saat melihat luka dijidat (namkam).

Iqbaal yang tiba tiba bangkit dari duduk nya dengan sigap saat melihat (namkam) yang memdekatinya. Sebenarnya ia bukan mendekati iqbaal tapi ia mendekati motornya yang berada di sebelah iqbaal

" jidat lo kenapa" iqbaal yang meraih dan mulai menyentuh dahi (namkam) yang dibalut kapas. (Namkam) tersenyum manis dan membiarkan iqbaal menyentuh lukanya itu.

" gak usah sok perhatian" tiba tiba (namkam) melunturkan senyumnya dan menepia tangan Iqbaal kasar. Iqbaal yang memutarkan bola matanya

" gue perhatian sama lo salah? Lo kenapa si sama gue sensi amat"

" gue gak minta di perhatiin sama lo bal! Gue cuma minta lo jangan terlalu deket sama gue" suara (namkam) begitu lembut namun membuat iqbaal menyiritkan matanya menatap (namkam). ( namkam) berjalan melewati iqbaal dan mendekati motor nya.

" kasih gue alesan " iqbaal menatap (namkam) lekat wajahnya begitu sangat memohon

(Namkam) menghela nafas, memutar matanya malas dan menatap iqbaal sinis " karna gue tau lo juga bagian dari salah satu kubu brandal itu . dan orangtua gue peringatin buat deket kaya orang kaya lo" (namkam) menempelkan telunjuknya pada dada bidang iqbaal yang terlihat tegap. Memandangi mata hitam (namkam) dengan lekat " lo takut?" iqbaal menggenggam tangan (namkam), mendekat kan dirinya pada (namkam) , sehingga (namkam) bisa mencium farfum iqbaal wangi has dari tubuhnya membuat (namkam) hanya bisa terpaku menatap iqbaal lebih dekat

" gue takut? Gue cuma gak mau kotor deket orang kaya lo" (namkam) menatap iqbaal sinis dan mencoba menepis cengkraman iqbaal namun bukannya terlepas malah cengkramam iqbaal semakin kuat " lo apaan si baal ? Gue mau jemput adik gue, lepas" (namkam) menarik tangannya yang masih di genggam erat oleh iqbaal

"Trus gue harus jadi orang yang gimana ? Biar deket sama lo?" iqbaal berbisik pelan di telinga kanan (namkam).

" apaan sih baal ? Lepasin baal" (namkam) terus mencoba menarik tangannya " ihh, ngapain sih baal ? Buat apa lo pengen deket sama gue? Banyak cewe lain yang mau deket sama lo, jangan gue!" (namkam) menatap tajam iqbaal yang menatapnya sendu. Entah apa rencana iqbal untuk mendekati (namkam) padahal sebelum mereka bertemu hidup (namkam) selalu dalam ketenangan.

" (namkam)!!" terdengan suara teriakan memanggil nama (namkam) membuat iqbaal melepaskan cengkramannya dengan reflek dan melihat ke arah sumber suara .

" (nam) lo dari mana sih? Gue cari cari lo . thanks ya bukunya"(namkam) melihat pria di hadapannya aneh. Ia mengerutkan alisnya pada pria itu. Pria itupun menarik tangan (namkam) lembut dan menyimpan buku bercaver biru dengan judul 'gangster'

"Semen......"

" thanks banget ya bukunya, gila keren banget ceritanya . kapan kapan gue main ke rumah lo lagi ya buat minjem buku lagi. Gue kira lo gak suka baca " ucapan (namkam) terpotong oleh pria yang aneh itu . (namkam) mengerutkan dahinya dengan seribu tanya diotaknya
'Stres kalinya ni cowo nyamperin gue trus ngomong aneh kaya gini. Sama nih kaya si iqbaal! Jangan jangan orang orang udah pada stres kali ye '

"(Nam) gue cabut dulu ya! Nanti kita ngomong lagi" iqbaal menepuk bahu (namkam) dengan sedikit tekanan. (Namkam) menatap iqbaal yang telah mengeluarkan motornya dari parkiran. Ia mengengus kesal sambil memutarkan kunci mobilnya itu.

****

" 2-kosong kita, gue udah nyelamatin lo 2 kali " ucap pria dihadapan (namkam) yang sedang duduk di sebuah cafe depan sekolah alif.

" jadi? Apa mau lo? Ngomong deh cepet" (namkam) yang sudah terlihat badmood karna mike meminta agar ia bisa ikut menjemput alif .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Problem (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang