Pembelaan Diri.

11.6K 764 0
                                    


Sepi...

Sendiri...

Ini sakit... Sesak...

Tapi tak berdarah..

Takkan ada seorangpun yang tahu apa yang ia rasakan. Tak ada yang tahu tentang masa lalunya...

James Scott, seorang arsitek. Berumur 35 tahun, memiliki tiga orang putera. Hidup bersama mereka dengan dua orang pekerja di rumahnya. Berpisah dengan istrinya hampir 8 bulan yang lalu. Yang menjadikan dirinya pribadi yang aneh.

"James, hidup sebatangkara... Ia di tinggalkan oleh ayahnya saat masih dalam kandungan. Ibunya berusaha keras merawat ia seorang diri... Hingga sampai umur James 5 tahun, ibunya meninggal dunia akibat penyakit yang di deritanya..." Gwen, wanita yang mengaku sebagai kakak dari James ini memberi tahu kebenaran tentang kehidupan seorang ayah yang sendiri.

"Aku tak mengenalnya secara dekat, kami saling tak tahu hingga kami bertemu di pesta dansa. James adalah murid terpintar di sekolah kami. Tetapi banyak yang membencinya, hingga dia di- bully habis-habisan oleh semua murid. Ia selalu di ejek karena kesendiriannya, banyak yang mengatai dia dengan anak haram, atau anak terlantar. Tetapi Tuhan berpihak padanya, guru di sekolah kami mendukungnya karena kepintaran yang ia miliki..."

Nancy dan Bibi Claire yang duduk di hadapan Gwen ini, mendengarkan dengan sangat serius.

"James terlihat tidak peduli dengan perkataan orang yang menghinanya. Dia pribadi yang pendiam, dan tidak memiliki emosi yang tinggi. Setiap kali ku melihatnya entah mengapa aku selalu merasa ada hubungan terikat antara kami. Pada awalnya, kukira aku telah jatuh hati padanya, tetapi ternyata aku telah menyadari bahwa dia adalah adik laki-lakiku."

Ada yang mengganjal, Nancy langsung memotong ceritanya, "Maaf tunggu dulu. Bagaiman kau mengetahui dia adalah adikmu? Bukankah kalian tidak mengenal dari kecil?"

Gwen tersenyum, "Mungkin itulah garisan takdir... Tuhan memberi petunjuk padaku...

.....

Flashback,

Setelah pesta dansa di sekolah mereka, James dan Gwen selalu menghabiskan waktu mereka berdua, bersama,

" James!" Gadis berkepang manis memanggil laki-laki yang sedang duduk mebaca buku.

"Gwen?"

"Aku datang kesini bersama ayah dan ibu.. Mereka ada disana! Ayo kita pergi menghampiri mereka.."

"Ah... Tidak, aku malu..."

"Ayooo!!" Gadis itu menarik dengan paksa.

"Ibu, ayah kenalkan.. ini James..."

"James..? Hai... Siapa nama lengkapmu?" Seorang wanita, yang ia sebut ibu menyambutnya dengan ramah. Tetapi tidak dengan ayahnya, dengan pandangan sinis ia membuang arah untuk tak melihat anak lelaki itu.

We Really Love You Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang