Chapter 12| Ayah lyn

3.8K 296 4
                                    

Lyn segera pergi lebih tepatnya lagi pulang kerumah menemui ibu angkatnya, carolline.

"Ma ?" ucapnya memasuki rumah.

"Kenapa bau anyir sekali ?" lyn berjalan perlahan-lahan memasuki ruang tamu, mata nya membelalak terkejut melihat banyak darah bersimbah disetiap sudut ruangan.

"Apa-apaan ini?? Siapa yang melakukan ini ??" ucapnya dengan suara tinggi.

"Mah? Mama dimana ?" teriak lyn sambil berjalan menghampiri kamar carolline.

Klekk 

"Mama ?" lyn mendapati mama nya sedang duduk merungkut dipojok lemari sambil menangis menggenggam sebuah handphone. Lyn segera menghampirinya cepat.

"Lyn.." isak carolline langsung memeluk lyn.

"Mama apa yang terjadi ?"

"Ayahmu.. Dibunuh...!!"

"Apa ? Siapa yang membunuh ayah ma ?"

"Mama gak tau, waktu itu mama baru datang, tiba-tiba banyak darah disana dan mayat ayah.." ucapnya disela-sela tangisan.

"Terus.. Sekarang ayah dimana ?"

"Dirumah sakit, mama sudah menelpon ambulan tadi" lyn melepas pelukan nya, "yaudah sekarang mama jangan nangis lagi yah" lyn menghapus airmata carolline perlahan, lalu carolline mengangguk.

***

"Ma ayo pulang" ucap lyn menepuk pundak carolline yang masih terpaku menatap batu nisan suaminya.

Para pelayat pun sudah pulang, langit berubah menjadi kelabu dengan angin yang menderu semakin kencang seperti badai akan datang.

"Mama.. " ucapnya lagi, carolline segera berdiri. Mereka pun meninggalkan pemakaman dengan mobil silver carolline.

***

"Gimana ayah kamu lyn"

"Dia.. Meninggal suzan" jawab lyn dengan nada lirih, suzan pun memeluk lyn.

"Kamu yang sabar yah, aku juga sangat sedih ketika ayah ku meninggal" ujar suzan melepas pelukannya.

Rasanya menyesal aku membunuh ayahmu suzan! Batin lyn.

Flashback

Lyn menghampiri rumah bercat
Abu-abu ditengah kota.
Setelah sampai ia pun segera mengunci pintu. Terlihat seorang pria kira-kira berumur 45 tahun sedang duduk sambil menyesap kopinya. Lyn berjalan perlahan menghampirinya dengan sebuah pisau ditangannya.

"Masalahnya kematian ayahku itu tidak wajar suzan" suzan mengernyitkan dahi. " maksud kamu ? "

"Sepertinya ayah dibunuh!" ujar lyn.

"Bagaimana kamu tahu ? "

"Karena saat aku pulang banyak darah berceceran disekitar ruang tamu rumahku suzan, mama ku pun menangis dipojok lemari!" mata lyn mulai berkaca-kaca.

Suzan pun mengelus rambut lyn perlahan.

"Kamu tenang aja, aku akan bantu kamu buat cari pembunuh nya!"

Lyn mengangguk pelan.

"Ayo kembali kekelas lyn, pelajaran sudah mau dimulai" suzan dan lyn pun bergegas merapikan bukunya dan pergi meninggalkan taman sekolah menuju kelas.

To be continued...

My Friend Is A PsychopathWhere stories live. Discover now