1

6.1K 220 13
                                    

(Namakamu) phoebe seorang anak perempuan yang anggun dan baik, dia tinggal bersama adik laki lakinya alif yanuar, kedua orang tuanya bekerja di salah satu perusahaan di jepang, mereka pulang saat hari hari libur panjang saja.

(Namakamu) memarkirkan mobilnya dengan baik. Ia mematikan mesin mobilnya dan melepaskan kacamata hitam dan sabuk pengaman lalu membawa tas ransel kecil.

BRUK...

(Namakamu) segera keluar dari mobilnya dengan sedikit panik melihat orang yang menubruk mobil depannya ia melihat seorang dengan nafasnya yang terputus putus ( namakamu) berjongkok didepan pemuda itu melihat mobilnya yang sedikit penyok dan memandang pria itu

" gimana si lo? Ini tuh parkiran bukan taman bermain" (namakamu) yang mulai kesal melihat mobilnya yang lecet dibagian depannya walau hanya sedikit.

" sorry deh! Gua benerin mobil lo nanti. Gua tanggung jawab, tapi sekarang gue lagi dikejar kejar ama musuh gua" pria itu bangkit dan melihat lihat situasi sekitarnya dan mulai berlari mencari persembunyian yang lebih aman untuknya. (Namakamu) hanya menggelengkan kepalanya dan beranjak pergi setelah ia memastika mobilnya sudah terkunci.
***
" heh tau gak tadi si iqbaal dan kawan kawan main kucing kucingan sama ' bang' " steffi hang tiba tiba datang dan sudah menontarkan cerita gosip padahal ia saja belum menyapa ( namakamu) dan manda.

" matahari masih cerah buat gosip" ledek (namakamu) sambil meminum jus yang ia pesan, manda tertawa kecil saat steffi cemberut mendengar ledekan itu. " iya lagian semenjak kapan lo perhatiin iqbaal sama temen temennya" steffi makin cemberut setelah manda bicara.
Terdengar suara langkah kaki yang mendekat langkahnya mendekat pada (namakamu). (Namakamu) menoleh melihat siapa pemilik suara langkah kaki itu. "(Namakamu) .." panggil pria itu membuat (namakam) dan teman temannya memandang pria itu heran.

" tadi iqbaal nyuruh lo hubungin dia, nih" pria itu menaruh kertas kecil di depan (namakamu). Dan pria itu pergi tanpa berucap lagi setelah menyimpan kertas bertulis nomer telpon " ada masalah apa lo sama si iqbaal?" ucapan steffi membuat (namakamu) pecah dalam lamunannya yang memikirkan pria didepan mobilnya itu. (Namakamu) hanya menggeleng dan bangkit dari duduknya berniat pergi

" mau kemana lo?" tanya manda yang menatapnya aneh " mau ketemu sama si iqbaal?"

" gue mau jemput alif gue lupa , sorry ha gue tinggal dulu" (namakamu) pun melangkah setelah mengambil tas nya dimeja dan menyakui kertas itu.
****

"Lif cepetan gue didepan gerbang jangan buat gue lumutan nunggu lo " (namakamu) langsung menutup sambungan telponnya. Mobilnya terparkir di depan sma elit, menunggu adiknya yang belum juga keluar gerbang. Lama menunggu adiknya (namakamu) memainkan handphonenya mengirim pesan pada steffi
' stef sorre gue keapartemen lo' pesan singkat itu telah terkirim. Tiba tiba ada sebuah panggilN masuk yang entah siapa. ( namkamu) dengan ragu mengangkat panggilan itu

"Haloo?" dengan ragu
"(Nam)... Ini gua iqball"
" iqbaal siapa?"
"Gimana mobil lo? Mau gue benerin?" sejenak (nanakamu) memikirkan 'ada apa dengan mobilnya' ia pum keluar dari mobil melihat bagian depan mobilnya yang terdapat goresan kecil, iapun mengingatnya.

" oh ... Lo! Kagak usah cuma lecet dikit kok" (namakamu) akan mematikan sambungan setelah sang penelpon hanya berdemah saja " eh tunggu!"

" apa?"
" lo tau. No gue dari mana"
" jangan sebut gue iqbaal kalo cuma no lo aja gue gak tau. Bey muach" (namakamu) menjauhkan telponnya dari telinganya memandang ngeri pada layar handphonenya, ia memgelengkan kepalanya dan kembali masuk mobilnya

Dalam hatinya ia menyupahi adiknya yang belum kunjung datang juga 'lihat saja akan ku jambak dia' sudah hampir 30 menit ia menunggu didalam mobil.

" kak! Sorry ya tadi ada kumpul eskul bentar" (namakamu) sudah memasang wajah evil dapa pria yang baru saja datang dengan santainya.

" gue bunuh lo! Kepanasan gue disini" ancam(namkam) yang membuat adiknya memamdang ngeri.
****

(Namakamu) duduk disebuah resto kecil bersama adiknya. Alif yang begitu lahap mennyantap makanan yang ia pesan. Sedangkang (namakamu) masih memainkan handphone membalas sms yang iqbaal kirimkan padanya. (Namkam) yang mebul menyentuh makanan yang ia pesan membuat alif mandang kakanya dengan heran

" heh lo! Maini handphone mulu, makan tuh makanannya" ucap adiknya, (namkam) hanya mengangguk tanpa melihat alif ataupun mulai menyentuh makanannya . alif yang sudah geram mihat tinggah kakanya itu ia merebut handphone yang digenggam (namkam)

"Apaan si lo lif?" (namkamu) yang kesal melihat tingkah adiknya yang sedang melihat isi handphone mungkin kini alif sedang membaca sms dari iqbaal. (Namakamu) yang kini mulai menyentuh makanannya tak pedulikan adikmya yang asik mengotak ngatik handphonenya.

Kini handphone nya telah tersimpan di tas alif dan merekapun telah selesai untuk makan siang dan sekarang mereka harus pulang kerumah.

"Kak saran gue lo jauhin yang namamya iqbaal!" ucap alif yang membuat (namkamu) memandangnya heran dan tertawa kecil. Ada sesekali (namakamu) menengok ke belakang mobil untuk memastikan ia tak menabrak mobil orang yang sedang terparkir.

" gue memang gak deket sama si iqbaal! Emang kenapa ? Lo takut gue punya pacar trus gue gak perhatiin lo lagi? Hha..." (namkamu) mengacak ngacak rambut adiknya. Kini ia telah keluar dari parkiran sempit ity, kini ia me jalankan mobilnya lebih santai

" bukan gitu kak! Gue sih sukur sukur Kaka gue yang udah seumur hidup jomblo ini punya pacar" ucap alif agak mengejek kakanya itu. (Namkamu) menatap adiknya penuh ancaman "tapi ya kak si iqbaal itu memang gak bener, gue pernah denger namanya sama rumornya itu" ucapan kedua alif membuat kakanya tertawa tebahak

" gue ingetin lo! Lo itu cowo jangan suka denger gosip... Hahha...."

*****

" lif gue mau ketemu sama steffi bentar" (namkamu) yang telah berpakaian rapih dengan rambutnya yang diurai. Baju kemeja putih yang dibiarkan terbuka melihatkan tanktop hitam dan celana evis pendek yang melihatkan kaki jengjangnya.

" iye! Jangan lupa bawa makan. Dan semoga lo gak ketemu sama brandalan itu!" ucap alif sedikit berteriak membuat kakanya menghempaskan tangannya arti tak peduli

(Namkam) yang ikut bernyanyi saat music dimobil dinyalakan untuk mengurangi kejenuhannya menunggu kemacetan ini berakhir. Matahari sudah mulai turun kini cahaya lampu lampu mobil yang terlihat langitpun telah menggelap. (Namkamu) yang tak sabar akan berniat memutar arah dan melewati jalan pintas. Kenapa ia tak melakukannya dari tadi(?) jalan itu terkenal dengan jalan yang selalu di penuhi brandal brandal perampokan dan hal hal yang tak diinginkan jadi bila ( namakamu) melewati jalan itu ia selalu pikir 2 kali namun kali ini terpaksa karna tak ada jalan lagi , untuk pulang pun ia harus melewati jalan itu karna melewati jalan besar itu sama saja macetnya.

(Namakamu) yang sebenarnya takut untuk melewati jalan itu berat hati untuk melihat sekitarnya ruko ruko yang tutup dan cahaya lampu hanya berasal dari mobilnya itu. Hatinya berdebar saat mendengar suara teriakan dan melihat segerombolan orang orang yang tauran. Hatinya makin berdebar ia menghentika menginjak gas dan memilih diam dan menonton orang orang itu yang tersinar oleh lampu mobilnya

BRAK...
"Jangan lagi....."(Namkam) yang kesal namun tak bisa berbuat apa apa ia hanya membentur benturkan jidatnya pada stir ' apa aku harus keluar ?' (namakamu) melihat keadaan sekeliling mobilnya ' tidak dengan celana ini' ia melihat le arah bawah melihat celananya yang pendek yang melihatkan pahanya. (Namakam) melihat ke jok belakang siapa tau ada jaket untuk menutupi pahanya ini dan ia bisa keluar memeriksa mobilnya

Tok tok... Tok

Seorang mengetuk kaca mobilnya . ingin sekali (namakam) namun ucap ayahnya bila kita sedang terancam cobalah untuk tenang

"BUKAA" ucap pria yang mengetuk kaca mobilnya itu
.(namakamu) yang masih terdiam dan melihat pria yang berparas bule itu....

Sorry typo dimana mana :))

Problem (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang