Chapter 7: All of me

Start from the beginning
                                    

"Kau bilang rahasia tetap menjadi rahasia."

"Ya, tapi rahasia tidak akan selamanya menjadi rahasia. Mengingat hidupku tidak akan la-" *Plak* Aku menamparnya sebelum selesai bicara.

"Jangan bicara soal hidup! Kau akan bertahan, aku tahu kau bisa."

"Tapi Baek, aku ingin mengatakannya padamu." Dia menatapku lekat.

"Tidak! Biarkan itu tetap menjadi rahasia sampai kau sembuh nanti."

"Eyyyy, Byun Baekhyun yang ku kenal sudah dewasa. Hahahahaha." Chanyeol tertawa puas.

Aku tersenyum. "Aku dewasa karna k-" Perkataanku terhenti oleh seorang perawat yang masuk ke dalam.

"Halo..jam kunjung sudah habis. Kau bisa datang besok lagi oke?" Katanya dan mengecek IV line Chanyeol. Aku berdiri.

"Baiklah Yeolie..aku besok akan kemari lagi oke? Akan ku bawakan kau sesuatu supaya tidak bosan."

"Awas kalau kau bawakan yang aneh-aneh. Hahahhahahaha." -Chanyeol

"Hahahahhaha, lihat saja besok. Sampai jumpa yeolie." Aku mencium pipinya dan berlari keluar. Chanyeol dan perawat itu terkejut. Kkkkkkkkk.

***

Hari berikutnya aku kembali menjenguk Chanyeol.

Aku berjalan menuju kamarnya. "Yeolie..aku da-" Eh..kemana Chanyeol?

Papan namanya masih ada di sini, tapi kemana dia? Aku pergi ke nurse station.

"Hai, kau yang kemarin menjenguk Chanyeol kan?" tanya perawat yang kemarin. Aku mengangguk.

"Dimana Chanyeol?" tanyaku

"Kau tunggulah di kamarnya, operasinya akan segera selesai." Katanya.

"Hey Baekhyun!!" aku mendengar seseorang memanggil namaku. Ah, itu Park Yoora, kakak Chanyeol. Dia melambai ke arahku dan berlari mendekat.

"Ayo masuk ke kamar Chanyeol." Katanya dan menyeret tanganku, dia sudah menganggapku seperti adiknya sendiri. Kami duduk di sofa.

"Apa Chanyeol tidak memberitahumu kalau dia akan operasi hari ini?" tanyanya

"Tidak, memang operasi apa noon?" Aku menerima jus kalengan yang dia tawarkan.

"Pemasangan pacamaker. Ini operasi besar untuknya. Kami tidak tahu apa pacemakernya akan cocok atau tidak. Kalau tidak..." Dia berhenti sejenak, menghela nafas. "Dia tidak akan bisa bertahan lagi."

Deg! Rasanya jantungku berhenti berdetak. Kenapa dia tidak bilang padaku kalau dia memjalani operasi sebesar ini? Aku tahu dia tidak ingin membuatku khawatir, tapi kalau dia tidak bisa bertahan, aku tak tahu apa yang harus ku lakukan.

Pipiku mulai basah. Yoora mengelus pundakku. "Tenanglah, selama ini dia mampu bertahan. Aku yakin dia bisa melewati ini juga."

"Selama ini?" Aku menengok ke arahnya dengan mata sembab.

"Hmmmm, Chanyeol benar-benar tidak memberitahumu ya." -Yoora.

Aku menggelengkan kepalaku sambil menghapus air mataku dengan lengan sweaterku.

"Selama ini, setiap ada serangan dia selalu bisa bertahan. Mungkin karena cintanya untuk seseorang dan ingin selalu bersama orang itu. Dia pasti bisa bertahan kali ini." Yoora berkata dengan senyuman.

Pasti orang itu adalah Ayoung. Rasa sesak menyelimuti dadaku, tidak seharusnya aku begini. Tapi aku benar-benar mencintai Chanyeol. Dan mengetahui dia mencintai dan bertahan demi orang lain itu sangat menyakitkan.

Little Weirdo [ChanBaek]Where stories live. Discover now