"Hey kau. Kau tidak ke kantin hha?"tanya Mari, namun siswa itu tidak memperdulikan Mari dan membuat Mari kesal.
"Hey aku sedang berbicara denganmu!"kesal Mari, namun anak itu tetap diam sambil melihat keadaan diluar melalui jendela yg ada disampingnya.
"Hey kau ini..."geram Mari namun dinda memegang lengan Mari dan memberi kode untuk cepat ke kantin. Mari dan dinda pun pergi menuju kantin.

"Dia itu siapa sih?"tanya Mari ditengah perjalanan. Dinda pun menoleh.
"Maksudmu Nathan ?"tanya balik dinda
"Oowh...jadi namanya nathan"ucap Mari.
"Sebaiknya kamu jgn terlalu dekat dengannya"suruh Dinda
"Emangnya kenapa ?"tanya Mari
"Dia berbahaya"jawab dinda yg membuat Mari penasaran dgn teman sebangkunya itu.
"Berbicaralah dengan jelas"suruh Mari
"Nathan...Dia telah membunuh ibunya sendiri dengan mendorong nya di jalan raya yg ramai. Nathan juga dijadikan seorg pecundang, org aneh dan gila oleh seluruh kelas 11"jelas dinda

"Apa ? Yg benar saja dia membunuh ibunya sendiri?"tanya Mari yg tak percaya
"Yg kudengar sih kaya gitu"jawab Dinda, mari hanya termenung diam sambil melangkah kekantin bersama Dinda. Sesampainya dikantin, Mari dan dinda memesan jus dan memilih tempat duduk dan banyak bercerita seperti seorang sahabat lama. Mari terdiam kala melihat nathan yg sedang membeli minuman dingin dan berlalu pergi namun tiba tiba saja ada 3siswa yg ditemuinya tadi pagi sedang mengganggu nathan.

"Din, mereka bertiga itu siapa ?"tanya Mari, dinda pun melihat kearah yg dimaksud Mari.
"Mereka bertiga hanya biang rusuh Disekolah ini. Yg ditengah itu adit dia adlh ketuanya, klo yg kanan itu ali dan yg kiri dika"jwb dinda. Mari terlihat mengangguk saat mendengarkan dinda.
Mari melihat adit cs yg sedang mengganggu nathan. Adit menumpahkan minuman nathan diseragam nathan setelah diminumnya. Nathan hanya menatap geram adit, sedangkan Mari sdh tidak nyaman melihat itu. Mari pun berdiri dari tempatnya dan mencoba mendatangi mereka.

"Mari sebaiknya kamu gk usah ikutan deh"tahan dinda sambil ikut berdiri.
"Tenang saja din, aku bisa menghadapi mereka bertiga itu"ucap Mari. Mari pun mendatangi mereka bertiga juga nathan diikuti dinda dibelakangnya.
"Hey"tegur Mari, adit cs dan nathan menoleh ke Mari juga dinda.
"Kamu lagi kamu lagi"ucap adit
"Kalian lagi kalian lagi"ucap Mari meniru gaya adit.

"Kamu itu siapa selalu menggangguku?"tanya adit pada Mari
"Kalian itu siapa mengganggu nathan terus kaya gaada kerjaan aja"tanya balik mari, Nathan menatap mari kala mari menyebut namanya. Adit pun menendang kaki nathan.
"Aaarghh"erang nathan kesakitan dan membuatnya terduduk dilantai.
"Hey kalian pergilah atau aku benar benar mengadukan ini ke dewan sekolah!"teriak Mari membuat sekelilingnya memperhatikannya. Adit yg mengetahui banyak mata yg juga memperhatikannya pun member kode ke 2 temannya untuk pergi. Mari pun menghembuskan nafas lega. Mari berbalik ke nathan lalu mengambil gulungan tisu dari meja lalu mengelapi baju nathan yg basah dengan tissu yg diambilnya.

Nathan hanya terdiam menatap wajah teduh Mari yg sedang mengelapi bajunya.
"Kamu gpp?"tanya mari, Nathan hanya menggelengkan kepalanya bertanda tidakpapa.
"Kakimu?"tanya Mari
"Aku tidak papa"jawab nathan sambil berdiri perlahan menahan rasa sakit di kakinya dan berlalu pergi dengan tertatih tatih lagi. Tiba tiba saja nathan menghentikan langkahnya.
"Terimakasih"ucap nathan lalu melanjutkan langkahnya.
"Sama sama"teriak Mari smbil tersenyum.
"Mari kamu suka ya sama nathan?"tnya dinda
"Tidak"jawab mari masih memandang nathan yg mulai hilang dari batas pandangannya.
"Lalu apa kalau bukan suka ?"tanya dinda lagi
"Aku kasihan padanya"jwb mari. Dinda hanya terdiam.
"Baiklah kita balik ke kelas aja yuk"usul mari ,dinda pun mengangguk.

Mari dan dinda pun masuk ke kelas dan duduk di tempatnya masing masing karna bel masukan telah berbunyi. Bu anis yg akan mengajar pljran Bhsinggris juga sudah masuk dan memulai pelajaran. Mari melirik ke nathan yg ada disampingnya, Nathan yg merasa diperhatikan mari pun merebahkan kepalanya menghadap tembok. Mari terlihat terkekeh pelan saat itu.

Teng...teng...teng...
Bel pulangan berbunyi, bu anis mengakhiri pelajaran hari ini dan mengizinkan kami pulang. Mari dan dinda berjalan pulang bersama, namun dinda mengajak Mari ke Taman belakang sekolah untuk melihat suasana disana yg katanya akan indah saat jam segini.
"Ayo Mari kamu pasti menyukainya"ucap dinda sambil menarik narik Mari ke Taman.

Mereka pun sampai dan Mari terpukau dengan yg dilihatnya. Banyaknya bunga yg bertaburan ditaman itu dengan subur dan air danau yg berkilau karna terkena terik matahari.

"Indah sekali"gumam mari saat melihat lingkungan disana.
"Benarkan kamu akan menyukainya"ucap dinda
"Ini benar benar indah din...aku baru tau klo disini ada danau,bunga dan pohon pohon yg indah"ucap Mari
"Disini memang ada danau dan akan terlihat indah saat jam 12-2"ucap dinda. Saat Mari dan dinda menikmati keindahan tempat ini, mereka mendengar suara seseorang selain mereka.

"Tunjukan kemampuanmu itu! Tunjukan...bug"ucap seseorang lalu memukul seseorg lain.
"Din...suara siapa tadi?"tanya Mari
"Gatau Mar"jwb dinda. Mari pun memberi kode dinda untuk mengendap endap dan melihat siapa orang orang itu.
"Itu...Nathan, adit dan teman temannya"gumam dinda. Mari tampak memperhatikan nathan dan adit cs.
"Bug...bug..."Adit memukuli nathan lagi
"Hey kau! Tunjukan kemampuanmu cepat!"suruh adit sambil memaksa nathan dengan memegang telapak tangan nathan namun nathan memberontak dan menolak.
"Aku... aku tidak mau"tolak nathan dan nathan kembali dapat pukulan bertubi tubi dari adit cs.

"Kemampuan?"gumam Mari, Nathan terlihat menahan tinjuan adit dgn telapak tangannya. Terlihat dia memejamkan matanya,tubuhnya bergetar dan darah mengalir dari ujung bibir nathan. Nathan membuka matanya,menatap tajam adit sambil sedikit tersenyum.
"Kamu...waktu smp... masih suka kencing dicelana dan kamu ditertawakan oleh teman temanmu"ucap nathan. 2teman adit terlihat menahan tawa dan adit yg merasa malu langsung melepaskan tangannya membuat nathan jatuh dihamparan rumput. Adit pun pergi meninggalkan nathan sendirian dan tampak nathan yg kesakitan. Nathan merangkak perlahan ke bawah pohon yg rindang.
"Din...bisa belikan sebotol aqua ?"tanya Mari
"Bisa,aku akan membelikannya"jawab dinda sembari pergi. Mari pun menghampiri nathan.

"Sini ku bantu"ucap Mari yg tiba tiba saja muncul lalu membantu nathan berjalan menuju pohon rindang, Mari menyandarkan tubuh nathan di pohon. Mari mengambil tisu dari sakunya dan mengelap darah diujung bibir nathan dengan tisunya. Nathan menatap wajah Mari.
"Kamu... kamu melihat semuanya?"tanya Nathan, Mari masih mengelapi darah diwajah nathan.
"Melihat apa ?"tanya balik Mari smbil menatap mata nathan yg teduh.
"Apa yg kau lihat?"tanya Nathan, tak lama dinda datang dengan sebotol aqua dan menghampiri Mari dan Nathan.

"Mari ini aquanya"ucap dinda sambil menatap nathan. Mari pun mengambil aquanya.
"Makasih ya din"ucap Mari. Mari menumpahkan air aqua itu ke beberapa lembar tissu lalu mengusap luka nathan perlahan.
"Ini sedikit sakit"ucap Mari sambil membersihkan luka nathan di pipinya.
"Aaarghh"erang nathan
"Maaf"ucap Mari

Setelah membersihkan luka nathan. Mari dan dinda juga menyenderkan punggung mereka di samping nathan.
"kenapa... kalian baik padaku?"tnya nathan
"Karna kita adalah teman"jwb mari
"Teman?"gumam nathan
"Ya, kita berteman"ucap dinda, mari pun tersenyum mendengar pernyataan dinda.
"Berhentilah bersikap baik denganku dan berpura puralah tidak melihatku"ucap nathan dan berlalu pergi. Mari melihat nathan dgn tatapan heran, bingung dan sebagainya. Tak lama nathan pergi, Mari dan dinda memutuskan untuk pulang karna hari sudah sore.

Jam menunjukan jam 9malam. Mari sedang terdiam diranjangnya sambil memflashbeck kejadian tadi siang.
"Kemampuan semacam apa itu?"gumam mari. Mari pun merangkak turun dari ranjangnya dan berjalan menuju meja belajarnya. Mari membuka laptopnya dan membuka google.
"Kemampuan membaca suatu objek"tulis mari dikomputernya. Mari pun mendapat kata psychometry. Mari mengubah browsingnya menjadi psychometry dan membuka salah satu blog yg membahas soal psychometry.
"Psychometry adalah kemampuan psikis dimana seseorang bisa merasakan atau membaca sejarah suatu objek dengan cara menyentuhnya..."Mari yg sedang membaca blog tersebut.
"Jadi...itu psikometri"gumam Mari

Ditempat lain~
Terlihat seorang remaja laki laki sedang duduk disofa dekat dinding kaca yg menembus keluar yg terdapat kolam renang seorang diri, dia adalah nathan. Nathan seperti ketakutan, is pun berdiri dan menghambur barang barang disekitarnya. Tidak ada org yg menahannya untuk melakukan itu, dia beranjak ke ranjang lalu merebahkan tubuhnya. Memejamkan matanya sambil terisak.
Apa yg dirasakan nathan ? Apa dia benar benar seorang pembunuh ?
Bersambung ke #2

Be MineWhere stories live. Discover now