[MPS2] Move On! [18+ END]

Chapter 1

Lampu pun berubah menjadi berwarna hijau kembali. Kuturunkan rem tangan dan langsung menginjak pedal gas kembali. Huh, aku yakin aku pasti bisa melewati semua ini. Aku yakin aku pasti bisa melupakan Sam dan bisa mendapatkan penggantinya. Aku harus semangat. Aku harus bangkit dari semua ini.

Aku sampai di Restoran bintang lima favoritku. Aku memang sudah biasa makan di sini. Terkadang, aku suka mengajak para rekan bisnisku untuk makan di sini. Selain tempatnya yang sangat berkelas, makanannya juga sangat enak. Aku sangat menyukainya. Aku langsung menuju meja kosong yang sudah ditunjukkan oleh pelayan Restoran tersebut. Sebelumnya aku sudah melepaskan jas dan rompi kerjaku terlebih dahulu. Sekarang aku hanya menggunakan kemeja kerjaku saja yang bagian lengannya aku gulung hingga ke siku. Kuangkat tanganku sebagai tanda ingin memesan makanan. Tak butuh waktu lama, datanglah seorang waitress yang menghampiriku.

"Selamat malam tuan. Mau pesan apa?" tanya waitress tersebut dengan sopan. Aku berpikir sejenak sambil melihat-lihat menu yang sudah disiapkan di sini.

"Saya mau pesan Beef Steak saja." Entah mengapa aku sedang ingin memakan Steak malam ini.

"Baik tuan, ada lagi?"

"Ahh ya, and red wine."

"Baik, silahkan ditunggu tuan." Waitress itu pun pergi untuk menyampaikan pesananku kepada koki di restoran ini. Selagi menunggu pesananku datang, aku lebih memilih untuk berkutat dengan handphone-ku. Jangan kalian pikir aku akan bermain game atau chat dengan seseorang ya. Aku berkutat dengan handphone untuk melihat perkembangan saham di persahaanku. Aku harus tetap mengontrolnya kapanpun dan dimanapun. Setelah lama menunggu akhirnya pesananku datang juga.

"Ini tuan pesanannya, selamat menikmati." Aku hanya tersenyum membalas perkataan waitress tersebut. Aku menatap Steak di hadapanku dengan pandangan berbinar atau lebih tepatnya pandangan lapar. Aku langung memakan makananku dengan lahap. Rasanya sangat enak sekali, aku menyukainya.

Tak butuh waktu lama, makananku pun habis tak tersisa. Aku sangat kenyang sekali sekarang. Kuhabiskan sisa red wine-ku dan langsung membersihkan mulutku menggunakan tisu yang ada di atas meja. Entah hanya perasaanku saja atau bukan. Dari awal aku datang ke sini sampai sekarang, aku merasa ada seseorang yang sedang memeperhatikanku. Aku hanya bisa mengabaikannya saja, toh aku tidak peduli. Tapi sejujurnya aku sangat risih jika diperhatikan selama itu. Apa matanya tidak pegal memperhatikanku selama itu? Tapi siapa yang memperhatikanku? Apa benar ada yang melakukannya? Tapi siapa?

Ahh aku tidak peduli. Yang jelas sekarang aku harus pulang dan beristirahat. Hari pun sudah sangat malam. Tubuhku benar-benar membutuhkan istirahat sekarang setelah seharian bekerja. Besok pasti akan menjadi hari yang sangat melelahkan karena ada banyak sekali jadwal meeting. Huh, aku harus semangat!

***************
Jose Pov

Entah ini hanya kebetulan atau memang Dewi Fortuna sedang berpihak kepadaku. Orang yang sudah aku sukai sejak lama ada di hadapanku saat ini. Mmm tepatnya aku memperhatikannya dari jauh. Fred, dia adalah seniorku saat di bangku Senior High School dulu. Aku mulai menyukainya saat melihatnya di Kantin Sekolah saat itu. Dia terlihat sangat dewasa dan tampan. Tubuhnya sudah proporsional saat itu. Otot-otot kecil sudah mulai terbentuk di lengan kekarnya itu. Aku sangat menyukainya.

Oh ya, kita belum berkenalan. Perkenalkan, namaku Jose Konzela. Umurku 23 tahun. Aku anak tunggal, maka dari itu kedua orang tuaku selalu memanjakanku hihi. Ah ya, teman-temanku selalu menganggapku orang yang genit dan tidak tahu malu. Menurutku semua itu salah. Aku bukannya genit atau tidak tahu malu. Hanya saja aku tidak bisa menahan gejolakku jika melihat pria tampan dan hot. Aku pasti langsung berteriak histeris dan langsung datang untuk menggodanya. Artian menggoda disini bukan godaan negatif pada umumnya yaa. Aku hanya mengajaknya berkenalan dan seterusnya.