Part 4

43.1K 2.3K 15
                                    

Author POV

Seorang wanita jalan dengan terburu-buru menuju kelasnya, seperti takut terlambat wanita ini pun mempercepat langkahnya .

Disisi lain pria yang kemarin membuat 'kerusuhan' di lorong kelas, saat ini sudah duduk manis di kelas barunya. Banyak wanita yang menatapnya dengan tatapan memuja. Pria itu sudah biasa, karena tidak saat ini saja ia mendapat tatapan seperti itu.

Eints POV

"Kenapa lorong ini sepi sekali sih? Sial sepertinya aku terlambat masuk kelas." gerutuku dalam hati. Aku berlari sekuat tenaga agar tidak terlambat masuk ke kelas yang dosennya sangat killer itu.

Sesampainya di depan kelas, aku sangat bersyukur kelas ini belum ada dosennya. Aku berdiri di pintu masuk sebentar, untuk memastikan tempat duduk yang biasa ku tempati kosong.

Tapi nyatanya ada pria yang duduk di pojok tempat biasa ku dan kurasa sepertinya pernah melihat dia?. Aku mencoba untuk mengingatnya, astaga! Itu pria yang kemarin menghalangi jalanku dan Jerry! dia berkuliah dsini?.

Aku mencoba mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman untuk aku tempati, Dan yap dapat!, Tapi kenapa bangku kosong itu berada di sebelah orang gila yang kemarin. Sial sekali, kenapa semua bangku sudah penuh?. Ah, yasudahlah aku terpaksa duduk di sebelahnya.

Aku melangkahkan kakiku kearah bangku tersebut. Tepat saat aku duduk, Mr.Renzzy masuk ke dalam kelas. Kebetulan macam apa ini?.

"Savior Xenovon Haughwart." katanya memperkenalkan diri.

Aku menyeringit kan dahiku bingung, 'percaya diri sekali orang ini' batinku tapi bagus juga namanya.

"Eints Appro Luise." kataku tak kalah singkat. Setelah perkenalan singkat itu hanya suara Mr.Renzzy yang terdengar. Aku mengikuti pelajar Mr.Renzzy dengan serius, tapi aku merasa sedikit risih dengan orang di sampingku ini, ia sedari tadi memperhatikanku seakan aku ini 'makanannya'.

"Hey kau kenapa kau melihatku seperti itu?." Kataku kesal.

"Tidak, memang salah melihat mateku sendiri?." Katanya yang sedikit tak ku mengerti.

"Apa kau bilang? Mate? Apa itu? Aku tidak mengerti! Dan satu lagi aku tidak suka kau melihatku seperti itu!." Kataku dengan nada yang tidak suka.

Pria itu malah tersenyum menyeringai yang membuatku bergidik ngeri, ah kenapa sial sekali aku ini.


Savior POV

Gadisku ini memang sangat menggemaskan bahkan saat dia sedang kesal seperti itu. Tunggu saja nona manis aku akan membawamu pulang sehabis ini.

Aku bosan mengikuti pelajaran yang sudah pernah aku lewati sebelumnya, seperti aku mahasiswa bodoh yang harus mengikuti tes ulang. Tapi kebosananku hilang karena ada mate ku disampingku, melihat Renzzy mengajar seperti itu dia terlihat sedikit tua? Hahaha dengan mata hitam legam dan rambut ikal yang pendek seperti itu membuat dia sedikit lebih tua.

Akhirnya bel pulang, saatnya aku melancarkan misiku yang sudah ku susun rapi.

Aku mengikuti mateku yang kuketahui namanya adalah Eints, nama yang sangat indah seperti sang pemilik. Saat aku mengikutinya, lagi-lagi aku melihat dia bersama lelaki itu yang ku ketahui namanya adalah Jerry. Aku melesat kedepan mereka dan langsung menarik tangan gadisku dan membawanya pergi. Dia meronta kesakitan, tapi aku tidak mempedulikannya saat ini. Aku langsung membawanya masuk ke mobil Ferariku dan menacap gas untuk pergi ke rumahku.

.
.
.
.
.


"Apa-apaan kau ini membawa orang seenaknya." kataku sambil menahan isakkan ku. Sialan pria ini dia mencengkramku sangat kuat hingga tanganku biru seperti ini.

"Aku akan membawamu kerumahku." katanya dengan santai.

Dasar orang gila ini, memangnya aku ini apa bisa dia bawa sesuka hatinya.

"Aku tidak mau turunkan aku disni." kataku sambil memukul lengannya.

"Tidak akan." jawabnya lagilagi dengan santai.

"Aku tidak ingin pergi denganmu! AKU INGIN PULANG!." kataku berteriak dan isakkan ku tidak dapat tertahan lagi, aku takut sungguh takut. Jerry tolong aku.

"AKU BILANG TIDAK, YA TIDAK! DAN JANGAN BERTERIAK KEPADAKU MENGERTI?." Pria ini membentakku, Membuatku semakin takut dan membuat isakkan ku semakin keras.

Savior POV

Ck sial aku tidak bisa melihat mateku menangis seperti ini, aku sadar aku salah tadi membentaknya terlalu keras.

"Bodoh kau Savior kau membuatnya menangis."

"Diam lah kau." kuputuskan mindlink kami secara sepihak. Oh MoonGodness aku tidak bisa melihatnya seperti ini.

"Sayang, maafkan aku sudah membentakmu tadi." kataku mencoba menenangkannya.

"Aku benci padamu Savior." katanya dan membuang pandangannya kearah jendela mobil.

Sedih, Itu yang kurasakan saat mateku mengatakan hal itu. Aku hanya terdiam dan fokus menyetir, aku lihat mateku sudah tertidur pulas dan dia sangat imut saat tertidur seperti ini. Aku mengecup singkat bibirnya yang tipis itu dan kembali fokus menyetir mobil.

.
.
.
.
.
.

Sesampainya di rumahku gadisku ini belum beranjak dari tidurnya. Akhirnya aku menggendongnya menuju kamarku yang berada di lantai dua. Aku menaruh badan mungil itu ke kasur ku yang cukup untuk kami berdua tidur. Aku bergegas pergi meninggalkannya setelah aku meletakan ia di ranjangku .








Haihaihaihaaaaii pendek yaa?? Maaf deh belun ada ide lagi buat ngelanjutinnya :') . Nnti kalo sempet malem update lagi deh yaaaa . Makasih yang udah mau baca dan udah mau ngevote . Kalian baik deh :)))))

-pluse

The Posesive Alpha And The Little Luna [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang