On Rainy Day

10.2K 613 12
                                    

Malam ini hujan turun dengan derasnya, mungkin sebagian orang lebih memilih membalut tubuh mereka dengan selimut dengan ditemani secangkir coklat panas atau tidur diatas kasur empuk mereka.

Berbeda dengan Min Yoongi dan juga Lee Soora, mereka lebih memilih duduk di
ruang tengah menonton drama yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi. Soora menyandarkan kepalanya di bahu Yoongi sambil tetap fokus pada drama yang ada di depannya, sesekali ia memasukkan popcorn kedalam mulutnya.

Yoongi yang merasa risih dengan suara popcorn yang garing lantas melirik Soora sinis, lalu ide jahil muncul di dalam otaknya, ia melirik Soora
yang hendak memasukkan popcorn kemulutnya, setelah popcorn itu masuk kedalam mulut Soora, dengan cepat ia langsung membekap mulut soora dengan
bibirnya sontak Soora dibuat kaget oleh serangan tiba-tibanya itu, lidahnya menusuk bibir Soora seolah menyuruh Soora untuk membuka mulutnya dan dengan refleks Soora membuka mulutnya, memberi akses lidah Yoongi masuk kedalam mulut Soora setelah itu Yoongi menarik popcorn yang ada di mulut Soora dengan lidahnya lalu memakannya.

"YAAK! KALAU KAU MAU POPCORN BILANG SAJA, KENAPA MALAH MENGAMBIL DARI MULUTKU?"

Soora dengan suara melengking ciri khasnya membentak Yoongi.

"jika memakannya dari mulutmu rasanya lebih enak, lagi pula kau jangan terus-terusan mengemil nanti gendut "

Yoongi berucap dengan santainya.

"jadi kau tidak mau memiliki istri yang gendut? Menurutmu itu tidak sexy? " tanya Soora.

"bukan itu maksudku, walaupun kau kurus atau gendut kau tetap seorang istri dari Min Yoongi, dan menurutku mau bagaimanapun kau tetap sexy " tutur Yoongi yang membuat pipi Soora merona merah.

"aku mau tidur" ucap Soora seraya bangkit dari sofa berbahan kulit itu.

"Yaak Soora-ya! tunggu aku "

Yoongi mematikan televisi setelah itu ia menyusul Soora.

Suara hujan begitu keras diluar seolah mengundang berdisko di dalam suasana gentir. Soora membenamkan wajahnya di dada bidang Yoongi dan Yoongi, ia
memeluk erat tubuh mungil milik Soora, mencium wangi rambut Soora seakan-akan
itu sebuah heroin yang memabukkan, ia memejamkan kedua matanya menikmati sensasi yang sudah menjadi candu baginya itu.

"Yoongi-ya!" Panggil Soora ditengah keheningan.

"hmm" Yoongi hanya bergumam dengan
matanya yang masih terpejam.

"kau tahu kan aku ini sangat suka hujan?
berbeda denganmu yang sangat membenci hujan. Hujan memang suatu faktor cuaca yang kadang mengganggu aktivitas kita, tapi tidak semua hujan itu buruk, malah jika hujan tidak pernah ada, negeri kita ini akan kekeringan endingnya kemarau terus terjadilah kelangkaan air. Jadi, jangan pernah kamu membenci hujan "

"aku bukannya membenci hujan, tapi aku tidak menyukai petir. Kau tahu? petir itu walaupun tetlihat indah dengan kilatan cahayanya, suara yang dikeluarkannya membuat takut semua orang bahkan awanpun kalah olehnya, awan ketakutan dan membuatnya menangis ( hujan ) "

Yoongi mengeluarkan kata-kata yang sulit dimengerti oleh Soora.

"Yoongi-ya, apa kau masih ingat saat kita masih pacaran dulu?, kau rela menerjang hujan deras hanya untuk menemuiku karena waktu itu aku marah padamu dan alhasil keesokkan harinya kau jatuh sakit"

"tentu saja aku masih ingat, karena itu yang membuatku sakit"

"Arrrgh"

Soora mencubit Yoongi tepat di perutnya.

"aku sadar kau bukanlah pria bermulut manis, mudah bicara lembut atau melontarkan sebait pujian untukku, dengan tindakan pun tidak. Namun, aku akui kau itu tangguh karena kau tidak
menyerah untuk mendapatkanku. Aku masih ingat saat itu hujan sangat deras dan kau rela pergi kerumahku menyanyikan lagu romantis dikala hujan, dan aku hanya melihatmu dibalik
jendela kamarku, tapi kulihat wajahmu sangat pucat kala itu, lalu aku menemuimu dan kau langsung memberiku sebuket bunga mawar setelah itu kau tiba-tiba pingsan dipangkuanku, kau sangat lemah Min Yoongi"

"itu karena aku terlalu lama menunggumu"

"tapi kenapa aku merasa kau berubah?" ujar Soora sesih.

"maksudmu berubah seperti apa? Apa selama ini aku kurang romantis?"

Yoongi melepaskan pelukannya dan menarik dagu Soora aggar Soora menatapnya. "lihatkah aku? Apa aku terlihat berubah dimatamu?"

Soora menggeleng.

"apa kau perlu bukti?" tanya Yoongi.

"bukti apa?" Soora balik bertanya.

Yoongi menarik pergelangan tangan Soora dan mengajaknya ke balkon walaupun diluar sana masih hujan deras.

"Yaak Min Yoongi! apa yang kau lakukan? Kita bisa sakit" ujar Soora jengkel.

Detik berikutnya Yoongi berlutut dihadapan Soora.

"Dengarkan aku! Rintikan hujan dan gemuruh tak lagi ku perdulikan ketika aku tahu aku jatuh cinta padamu. Cintailah aku sebagai pelangi mu, ada yg suka hujan dan ada pula yang tidak suka, mungkin aku tidak menyukai hujan. Namun, rintik hujan itu ibarat titik, kecil dan sedikit. Begtulah perasaan padamu, namun berulang-ulang ada...
Hujan di kala malam mengakibatkan genangan perasaan rindu yang mendalam akan masa lalu.
Bersama air hujan yang turun malam ini,
kujatuhkan sebuah perasaan dan aku ingin
berterimakasih kepada hujan, karena hujanlah yang membuatmu menjadi milikku dan terimakasih kau sudah ada dalam hidupku dan kau juga telah memberiku seorang malaikat kecil
yang begitu lucu"

Kata demi kata yang Yoongi lontarkan berhasil membuat Soora menangis dan sungguh tak bisa Soora ungkapkan
dengan kata-kata. Ia menarik Yoongi untuk berdiri lalu ia menangkup pipi Yoongi dengan kedua tangannya dan mencium bibir Yoongi untuk menyalurkan seluruh kebahagiaannya dengan cairan bening yang ada di pelupuk matanya dan juga hujan yang menyaksikan moment mereka
berdua.

Yoongi memeluk Soora, ia mengelus punggung Soora, sayang.

"apa kau percaya bahwa aku sama sekali tidak berubah?" Yoongi melepaskan tautan bibir mereka.

"aku percaya, sangat sangat percaya"

"Hujan dan mentari perhiasan langit, dan kau berada di antaranya. Menjelma menjadi pelangi, berwarna-warni nan indah."

"Tapi Yoongi-ya, ada satu hal yang masih belum kumengerti. Darimana kau belajar merangkai kata-kata seperti tadi?"

"Darimu."

"Aku? Kapan aku mengajarimu?"

"Kata-kata itu muncul begitu saja dalam benakku kala aku melihatmu."

"Kau sedang menggombal?"

"Hmm... anggap saja seperti itu."

"Aku kedinginan."

Soora semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Yoongi.

"Bagaimana kalau kita berendam bersama?"

"As your wish."

Min's Family ( BTS fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang