Punishment

preview ;

"have you been a good girl?"

hyejin menggigit bibir bawahnya, menolak untuk menjawab. sampai tamparan keras di pipi pantatnya membuatnya berteriak.

"y-yes!" handcuffs yang mengurung tangannya menyisakan bekas merah di sekitar pergelangan tangannya. benda sialan yang menghantam g-spotnya itu masih bekerja.

"membiarkan hoseok menyentuhmu, it means you're a good girl, huh?"

hyejin mencengkram pinggiran ranjang hingga buku jarinya memutih. "jimin, dia hanya- ah!"

jimin sengaja menaikan kecepatan vibrator yang menyumpal liang hyejin. tubuhnya akan jatuh lemas kalau saja jimin tidak menahan pinggulnya untuk tetap diudara.

"siapa itu jimin?" suara jimin turun satu oktaf, membuat tubuhnya serasa disengat listrik kecil, merinding.

tangannya mengepal walaupun badannya bergetar hebat. "d-hngh!-daddy!"

jimin kembali menyeringai. tangannya mengusap pipi pantat hyejin sebelum dirinya merunduk untuk mencium sekitarnya, sangat dekat dengan liang hyejin yang masih diisi dengan vibrator.

"daddy please-hghh!" kepala hyejin mendongak, mulutnya melepas desahan penuh gairah saat jimin menyelipkan lidah di sela vibrator yang masih bekerja. pantatnya refleks terdorong kebelakang, bertemu dengan lidah jimin.

setelah menggumamkan sesuatu seperti 'you can't come yet, pet.' jimin kembali menginvasi dinding hyejin dengan lidah panjangnya.

hyejin mengeluarkan sesuatu yang lebih tampak seperti isakan daripada desahan. nevermind, jimin menyukai bagaimana ia menghancurkan hyejin dengan membuatnya terbuai dalam kenikmatan.

jimin menarik vibrator yang sudah menyiksa g-spot hyejin selama dua jam penuh itu dengan kasar. tidak membuat hyejin kesakitan namun malah sebaliknya, ia–

"oh fuck!"

–klimaks.

jimin menatap hyejin tidak percaya, sementara yang ditatap menghela nafas lega pasca orgasme. jimin menampar pipi pantat hyejin sekali lagi, kali ini lebih keras dari yang lain.

"you're not allowed to cum before me," jimin dengan kasar menghantam g-spot hyejin dengan tiga jarinya sekaligus.

"fucking slut."