Seorang gadis berseragam putih abu-abu sedang asyik mendengarkan musik dari earphone yang menempel ditelinganya, tidak jarang kepalanya ikut manggut-manggut mengikuti alunan musik itu.
"Aisya, jangan keras-keras, gendang telingamu bisa rusak."
Ucap Nada, Afifah Nahda, Ibunya, yang sedang fokus menyetir.Tapi tidak ada sahutan dari gadis yang duduk disampingnya.
"Aisyaaa, lepas itu handset!"
Wanita itu berhasil menjewer telinga gadis cantik itu."Bundaa, sakit."
Gerutunya."Salah sendiri, pake handset keras banget volumenya. Siap-siap gih, sekolahmu sudah dekat."
Ucap Nada."Iya Bun."
Jawabnya dengan cemberut dan mengemasi handsetnya untuk dimasukkan ke tas.***
Mata gadis itu berbinar ketika menemukan sosok yang sedang duduk diantara kursi berbentuk batang pohon yang sudah ditebang.
"Kak Arkhan."
Sapa Aisya.
BẠN ĐANG ĐỌC
AISYA (COMPLETE)
Teen Fiction[COMPLETE] Seperti senja, tidak bisa kuterka kedatanganmu, namun rasamu bisa kurasakan. Aisya, gadis SMA yang terjebak dalam sikap dinginnya ketua Paskibra, dan rasa cemburunya pada laki-laki novelis penyuka senja.