"Hn."

"Sas.. aku sudah mendengar cerita tentang Naruto. Bagaimana? Ada informasi lain? Tou-san panik dan depresi bukan kepalang saat ini" ujar Itachi dalam telfon.

"Tidak ada." Jawab Sasuke singkat. Seolah - olah ia enteng - enteng saja menghadapi masalah ini. Namun sebenar nya Sasuke sedikit merasa khawatir.

"Ck.. dasar kau ini." Itachi berdecak sebal. Sasuke memutuskan telfonnya.
Setelah mendapat telfon dari Itachi. Datang lah sosok yang di tunggu - tunggu.

"Bagaimana? Ada hasil Orochimaru-san?" tanya Sakura bangkit dari duduk nya menghampiri Orochimaru.

"Aku sudah berusaha melacak keberadaan Naruto dengan Proyektor Detector itu. Dan mendapat sinyal yang lemah tentang keberadaan Naruto. Tiba - tiba saja sinyal yang lemah itu menghilang." Jawab Orochimaru.

Mendadak ruangan itu menjadi suram lagi. Sempat ada harapan yang mereka rasakan tapi kini harapan itu seolah hilang dengan mudah di tiup angin.

"Tapi..... aku tau di mana keberadaan Naruto." Lanjutnya kembali membuat mata Hinata dan lain nya berbinar. Kecuali Sasuke yang masih bertahan dengan wajah stoic nya.

Sakura tersenyum simpul. "Sudah ku duga ini akan berhasil." Ujar Sakura begitu bangga. Usaha nya tidak sia - sia.

"Di mana dia sekarang." Tanya Sasuke datar.

"Hn.. tunggu sebentar." Orochimaru mengeluarkan Leptopnya dan menunjukan dimana letak kuadrat Naruto sekarang.

Mata Sasuke membulat sempurna saat melihat tampilan di layar Orochimaru. Mustahil. Pikirnya.
Sasuke menatap lekat Orochimaru mengisyaratkan sesuatu. Orochimaru menyadari apa maksud Sasuke dan segera memberikan Flashdisk hasil copyan Proyektor Detector padanya.
.
.
.
Sasuke memacu laju mobil nya menuju Uchiha Corp untuk menemui Itachi. Ia berjalan cepat menelusuri koridor kantor milik ayah nya itu tanpa memperdulikan tatapan kagum dan centil dari kariawan ayahnya. Sasuke membuka kasar pintu ruangan sang kakak.

"Di mana Deidara.?" Tanya Sasuke dingin.

"Kau sama sekali tidak sopan. Memasuki kantor ku tanpa permisi dan bertanya di mana pacar ku dengan ekspresi itu." Saut Itachi menganggap angin lalu pertanyaan Sasuke.

Sasuke berjalan menuju ke meja sang kakak. "Jawab aku." Raung Sasuke memukul kasar meja sang kakak.

"Kenapa kau mencari kekasih ku?" tanya Itachi menatap Sasuke menyelidik.

"Kekasih mu menculik Naruto." Jawab Sasuke dingin.

"Haah? Itu tidak mungkin Sas." Mata Itachi berkilat marah menatap sang adik.

"Terserah." Sasuke berbalik. Percuma ia bertanya pada Itachi. Pikirnya. "Aku akan menyerahkan bukti pada Tou-san."

"Tunggu..." Itachi bangkit dari duduknya. "Aku ikut. Akan aku pastikan Deidara bukan pelakunya. Dan apa yang kau katakan itu salah."

"Terserah." Jawabnya ketus.

Sasuke dan Itachi menuju ke perusahaan Uzumaki Corp. setibanya di sana. Mereka di suguhkan dengan pemandangan yang menyedihkan.
Kushina menangis tersedu - sedu di pelukan Mikoto yang terus berusaha menenangkannya. Sedangkan Minato menenangkan Fugaku yang depresi, eh ('-')a .

"Etto~.." Itachi kebingungan. "Kenapa kau begitu tenang Minato-san."

"Hm.. Aku yakin Naruto akan baik - baik saja." Kata Minato tenang.

"Kenapa anda begitu yakin?" tanya Itachi lagi.

"Karna Naruto adalah putriku." Jawabnya yakin.
.
.
.
Di sisi lain di mana Naruto di sekap. Naruto menatap dingin orang - orang yang berada di depannya. "Kalian mau apa?" tanyanya dingin.

ComplicatedWhere stories live. Discover now