BAD BOY CRAZY GIRL

147 16 0
                                    

Part 2

Sahera POV
"Akhirnya kita pulang!!"ucapku sambil mengangkat kedua tanganku keatas.
"Untuk apa? Untuk apa cinta tanpa kejujuran? Untuk apa status kita perjuangkan, tak ada artinya,"suara handphone ku berbunyi.
"Guys aku angkat telephone dulu yah, kalau kalian mau pulang duluan, duluan aja tuh pacar kalian nungguin hahaha,"candaku yang kemudian pergi.
"Yeee emang nya di Haycal ngga nungguin kamu?"ucap Steffanie.
"Ahh dia katanya ingin mengantarkan mamanya kesalon, ups!!"ucapku seraya menutup mulutku dengan segera.
"Sudahlah, lebih baik kalian pulang!!"suruhku.
"Yasudah kita duluan yahh, byee!!"ucap Gabrina seraya melambaikan tangannya begitu juga dengan teman-temanku yang lain.

@telphone
"Iya mah ada apa?"tanya ku kepada mama.
"Kamu sudah pulang?"tanya mama kepadaku.
"Sudah sudah!"jawabku.
"Cepat pulang yah!!"ucap mama begitu cepat.
"Ada apa memangnya mah?"tanyaku khuatir.
"Sudahlah, ada yang ingin mama bicarakan padamu,"ucapnya yang kemudian mematikan telephone.
"Ada apasih?"tanyaku dalam hati.

@rumah
"Selamatsiang!!"teriakku yang mendatangkan mama.
"Kamu sudah pulang, sudah ganti bajumu dandan yang cantik, mama ingin memperkenalkanmu dengan anak teman mama,"ucap mama kepadaku yang membuatku berfikir sejenak.
"Maksud mama, mama mau menjodohkanku? Begitu maksud mama?"jawabku seraya mengerutkan dahiku.
"Tepat sekali,"jawabnya singkat.
"Mama, mamakan tahu kalau aku sudah mempunyai pacar namanya Haycal, lagipula aku sudah memperkenalkannya kepadamu kan? Tetapi kenapa mama begitu tega kepadaku memutuskan hubunganku terhadap Haycal!!"ucapku yang panjang lebar agar mama mau mengubah fikirannya.
"Mama tahu, cuman mama kan juga sudah pernah bilang kalau mama tidak menyukainya, sudah sana ganti bajumu!"jawabnya kepadaku seraya mendorongku ahar masuk kamar.
"Mamaa aaaa,"ucapku seperti orang menangis yang kemudian memasuki kamar.
"Memangnya siapa sih yang ingin dijodohkan denganku?"ucapku sendirian.

Rendy POV
@rumah
"Rendy, hari ini kita jadi menemui anak teman papah,"ucap papah terhadapku.
"Lah, aku sudah bilang kalau aku tidak mau, lagian ini bukan zamannya dijodoh-jodohkan, dan asal mama dan papah tahu Rendy sudah memiliki pilihan sendiri, namanya Steffanie!"ucapku panjang lebar.
"Rendy dari dulu sampai sekarang kamu selalu bilang mempunyai pilihan sendiri, tapi apa? Tidak pernah kamu sekalipun kenalin sama mama dan papah,"ucap mama terhadapku.
"Mah pah, tapi kali ini sungguh, kalau kalian mau besok Rendy akan bawa dia kesini!!"ucapku pasti.
"Pokoknya jangan membantah!"ucap papah menghempaskan tangannya dimeja.
"Mamah dan papah sama saja tidak mengerti keadaanku sekarang!"ucapku dengan meninggalkan mereka.
"Rendy! Rendy! Hei bukan behitu kembali kesini,"panggil mama yang sengaja tidak aku dengarkan.
"Biarkan saja dia pergi,"ucap papah.

Sahera POV
"Wah cantik sekali anak mama yang satu ini,"ucap mama seraya membelai rambut indahku.
"Dari dulu kan sampai sekarang Sahera memang cantik mah,"ucapku.
"Hahaha yasudah yuk kita pergi,"ucap mamaku.

@restaurant
"Mah mana anak teman mama itu?"ucapku dengan kembali melekukkan tanganku di daguku.
"Mungkin sebentar lagi, hmmmm kamu sudah tidak sabar yah?"ucap mama dengan candanya yang membuatku semakin jengkel.
"Ishh bukan begitu, hanya saja aku kelelahan menunggunya MAMA,"ucapku yang tak mau kalah.
5menit kemudian.
"Hai,"ucap seseorang.
"Wahh kalian ternyata,"ucap mama sambil menempelkan pipinya ke temannya itu.
"Oh ini yah anaknha? Ganteng,"ucap mama ku, namun aku masih saja tidak ingin melihatnya.
"Sahera ayo berdiri ini calon suamimu,"ucap mama yang memaksaku untuk berdiri.
"Rendy?!"ucapku kaget.
"Sahera?!"ucapnya. Kami berdua kaget.

Kenyataan yang aku alami dengan Rendy malam ini adalah kenyataan yang tidak seharusnya terjadi, teman pacarku akan dijadikan suamiku kelak? Kiamat apakah ini? Ingin berlari dalam keadaan sepertj ini, namun sayangnya kakiku terlalu berat untuk melangkah walaupun itu hanya satu langkah. Entah alasannya apa? Hati ini berbicara dan menyuruhku ubtuk berlari dari sini, namun keadaan tak sama sekali mendukung keinginan hatiku.

"Wahh ternyata kalian sudah saling kenal? Kebetulan sekali yah jeng!"ucap mama Rendy kepada mamaku.
"Mah dia ini sudah mempunyai kekasih disekolah dan kekasihnya itu adalah Haycal teman akrabku, mama tahu kan siapa dia?"ucap Rendy, dan akupun hanya menganggukkan kepala untuk menandakan yang dikatakan Rendy itu sangatlah benar adanya.
"Bener mah, itu benar sekali. Mama tahu tidak Rendy ini sebenarnya menyukai temanku Jessica, mama juga tahu kan dia?"ucapku kepada mamaku.
"Lalu?"ucap mamaku dan mama Rendy serempak.
"Batalkan saja perjodohan ini!!"ucapku dan Rendy dengan serempak.
"Begini saja, bagaimana kalau kalian ngobrol-ngobrol dulu disini, biar mama dan jeng Bella membicarakan ini disana,"ucap mamaku memberikan ide.

Setelah mamaku dan mama Rendy pergi, aku dan Rendy duduk.

"Bagaimana ini? Aku tidak mau menikah denganmu!"ucap Rendy.
"Kamu fikir aku mau menikah denganmu? Hei aku masih mencintai kekasihku, Haycal."ucapku tak sabaran.
"Pokoknha kita harus merencanakan sesuatu supaya pernikahan ini dibatalkan,"ucap Rendy kepadaku.
"Caranya?"tanyaku.

Sejenak kami terdiam memikirkan, handphone ku berbunyi.

@telphone
"Selamtmalam bidadariku, kita jalan yuk,"ajak Haycal kepadaku, akupun sejenak melepaskan telephoneku dari telinga ini dan mengabarkan kepada Rendy bahwa Haycal yang menelphoneku.
"Rendy, Haycal mengajakku untuk pergi, bagaimana ini?"ucapku seraya berbisik sambkl menjauhkan telephone dari telingaku.
"Alasanlah, apa kek pokonya yang buat dia tidak curiga,"ucap Rendy. Akupun mendekatkan telephoneku ketelinga.
"Halloo, ada orang?"ucap Haycal seperti memanggilku.
"Iya, oh maaf sayang hari ini aku tidak bisa menemanimu untuk pergi,"ucapku lirih.
"Kenapa?"ucap Haycal.
"Aku sakit perut sayang, sungguh aku tidak tahan,"ucapku.
"Tapi tadi aku lihat disekolah kamu baik-baik saja,"ucapnya.
"Ehhh iya, aku juga tidak tahu setelah sampai dirumah aku langsung pingsan,"ucapku berbohong untuk kesekian kalinya.
"Yasudah kalau behitu aku berkunjung kerumahmu saja, aku ingin menengokmu,"ucapnya.
"Hah? Eh jangan jangan sayang!"ucapku seperti orang ketakutan.
"Kenapa lagi?"tanya nya yang kuduga curiga.
"Eee karna sekarang aku lagi dirumah tanteku, iya tanteku, ngga ada dirumah,"ucapku dengan lidah yang gemertar.
"Yasudah kamu istirahat yang bangak saja agar tidak kelelahan,"ucapnya.
"Ahh iya sayabg terimakasih, pasti, bye,"ucapku.
Akupun mematikan telephone ku.

"Bagaimana?"ucap Rendy kepadaku.
"Sudah beres, yasudah bagaimana ini? Aku tidak mau harus terus menerus berbohong kepada kekasihku,"gerutuku.

Lama menunggu jawaban dari Rendy, akupun memesan minuman.

"Pelayan!"panggilku.
"Iya, pesan apa?"tanya pelayan itu dengan menunjukkan beberapa menu yang dia berikan kepadaku.
"Aku pesan sticknya 1 setelah itu aku juga pesan minuman jus orange nya 1, hei kamu mau pesan apa?"ucapku mengalihkan pandangan ku ke Rendy.
"Samakan saja denganmu,"jawabnya yang tak mau berfikir panjang.

Tidak lama kemudian makanan pun datang menghampiri kami, sesaat aku ingin mengambil minuman untukku tidak sengaja Rendh memegang tanganku, terdengar sekali jantung ini berdetak kencang.

"Sorry,"ucapnya melepas tempelan tanganku dengan tangannya.
"Iya aku juga,"ucapku yang langsung menyedot sedotan dan meminum minuman yang dipesan tadi. Aku dan Rendy pun saling berpandangan, tatapan ini sangat lain dari biasanya, namhn aku tersadar oleh tatapan ini, dan mengalihkan pandanganku kebelakang Rendy, aku melihat sesosok laki-laki yang sangat aku kenal.

Siapakah laki-laki itu? Yuk yang mau tahu kisah selanjutnya kirim postingan vote sama komentar kritikan kalian ya dear, jangan jadi Silent Reading. ✌✌

I YOU AND MY FRIENDWhere stories live. Discover now