LOVE FROM SCHOOL

397 21 11
                                    

Part 1

Steffanie POV
Hai namaku Steffanie Laksanista biasa dipanggil Fanny, disekolah aku mempunyai Group Dance yang bernama G-STAR, selain itu aku juga mempunyai teman laki-laki yang sangat popular, mereka juga mempunyai Group Dance yanf bernama SuperBoy. Kami sering latihan bersama diluar jam sekolah.

"Selamatpagi,"ucap pak Guru seraya masuk kekelas
"Selamatpagi pak,"jawab kami semua serempak serasi dengan berdiri memberi salam.

Seusai pelajaran selesai, aku dan teman-temanku biasa pergi ke kantin bersama.

@kantin
"Fanny, coba lihat kebelakang deh, Rendy teman kita melirik kekamu terus tuh,"ucap Baby seraya berbisik.
"Amasa?"jawabku sambil menoleh kebelakang, dan ternyata benar Rendy memang melirikku terus.
"Astaga, kenapa dia melihatku terus?"ucapku berbalik kearah teman-temanku.
"Terus apa hubungannya?"ucal Hannia sembari mengerutkan dahinya.
"Hooh, apa hubungannya? Biarkan saja dia melihatmu terus,"lanjut Tasya sambil memalingkan wajahnya ke Hannia.
"Aaaa, kamu suka yah sama Rendy? Cieee salting,"ucap Sintia dengan canda dan kepolosannya.
"Hmmmm kenapa kamu tidak sama dia saja? Dia kan masih jomblo,"lanjut Sahera.
"Bener tuh, diakan satu-satunya member SuperBoy yang masih sendiri, dan hanya kamu satu-satunya member yang juga masih sendiri di G-STAR,"ucap Biftera sembari memberikan ide.
"Coba saja dulu, kali saja cocok, iya kah?"lanjut Stella.
"Iya, benar sekali,"lanjut Gabrina dengan cepat.
"Kalian bicara apa sih? Masa sih aku dulu yang nembak dia?"ucapku sambil memajukkan mulutku.

Setelah makanan habis, kamipun bubar kecuali aku. Aku terbengong dan pergi ketaman belakang sekolah, lumayan lama aku duduk santai disana dan aku dikejutkan oleh Stella.

"Doarrrr,"ucap Stella mengagetkanku dari belakang sambil menepuk pundakku dengan keras.
"Astaga, Stella Leyona kamu mengagetkanku saja,"ucapku dengan sewot sambil memanggil nama lengkap nya dengan tekan.
"Hmmm kamu ngapain sendiri disini?"tanya Stella.
"Kamu kesini hanya ingin menanyakan itu saja? Aishh, Stella aku disini hanya..."jawabku dengan kalimat terpotong, ternyata dibelakang ada seseorang laki-laki yang memanggilku.
"Steffanie,"panggil laki-laki yang bernama Rendy itu, dan tak lama kemudian Stella meringgis kesakitan.
"Astagaaa aww aku sakit perut nih, aku ketoilet dulu yahh!"ucap Stella dengan lancar dan tepat dan hampir berlari namun kutahan.
"A a aku temenin yah!"ucapku menawarkan diri, karna tentu saja aku tidak mau berduaan dengan Rendy.
"Tidak usah, aku bisa sendiri kok, yaudah ya bye!"ucap Stellah yang kini telah berlari dengan kecepatan angin yang ada disekitar yang tak dapat kugapai lagi.
"Aku harus bagaimana ini? Ahh untuk apa Rendy kesini? Ah kenapa aku? Kenapa aku jadi salting sih? Salting? Ah nggak mungkin lah,"batinku dengan resahnya.
"Hai Steffanie,"sapa Rendy dengan melontarkan senyumannya.
"Hai juga,"jawabku seraya membalas senyumannya.
"Kau siap tidak untuk perfomance besok disekolah?"tanyanya yang membuka pembicaraan dan sambil duduk disampingku.
"Siap kok!"jawabku yang tak hentinya melontarkan senyumanku.
"Yang bagus yah performance nya, aku yakin kamu bisa!"semangatnya seraya menatapku dengan tatapan yang tidak biasanya, tatapannya begitu menembus bola mataku, bukan saja bola mataku yang ditusuk oleh tatapannya tetapi hatiku langsung digetarkannya, entah apa yang aku rasakan saat ini, aku merasakan hal yang berbeda dari tatapannya.
"Ya Tuhan, apa dia mencintaiku?"ucapku yang hanya terlontarkan dalam hati.
"Halo?"ucapnya sambil melambaikan tangannya dihadapan wajahku, karena aku melamun dikarenakan tatapannya.
"Ehh iya kamu tadi bicara apa?"ucapku dengan malu-malu.
"Besok yang bagus yah performance nya. Aku yakin kamu bisa!"jawabmya dengan mengulangi kata-kata yang telah diucapkannya sesaat yang lalu.
"Oh tentu, yaudah aku kekelas dulu ya, bye!"ucapku seraua melangkahkan kaki, namun keadaan tak mendukungku, kakiku yang sebelah kanan terbengkok ke sebelah kiri, akhirnya aku tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhku, akupun yerjatuh dan pastinya aku ditolong oleh Rendy.
"Kamu nggak apa-apa?"ucapnya menangkapku dengan memeluk tubuhku. Akupun langsung berdiri.
"Ngga apa-apa kok, makasih ya kamu sudah menyelamatkanku,"ucapku sambil memberikan senyum terbaikku.
"Hahaha, iya sama-sama,"ucapnya yang langsung membuatku tegang kembali.
"Maaf karna aku tidak biaa menyeimbangkan keadaan tubuhku,"ucapku dengan tingkah laku yang tidak karuan dan dengan wajah tertunduk malu.
"Ahh, ngga apa-apa aku tahu kamu tidak sengaja,"ucapnya sambil memegang pundakku dan mengangkat wajahku agar bisa terlihat olehnya.
"Lagi-lagi dia membuat jantung ini berdetak, ya Tuhan!! Kalau kamu mencintaiku tolong katakanlah, aku menunggu."ucapku dalam hati.

Akupun meninggalkannya sendiri ditaman, dan pergi kekelas. Baru saja aku duduk bel berbunyi lagi itu bertanda jam pelajaran dimulai kembali. Seusai pelajaran selesai semua murid keluar kelas kecuali aku.

"Kamu mau ikut tidak?"ajak Hannia menawarkan.
"Tidak, kakiku masih sakit nih kayaknya!"jawabku singkat.
"Jatuh ya?"tanya Biftera.
"Aaaaa, aku tahu kamu pasti jatuh dipelukannya Rendy kan? Cieeee,"canda Stella.
"Hah? Beneran? Gimana ceritanya?"tanya Tasya yang siap akan gosip yang nantinya akan disebarkan nya satu sekolah.
"Ish Stellaaa!!! Kamu tahu darimaba berita itu?tanya ku kesal.
"Maaf Fanny, tadi aku tidak sengaja mengintip,"jawab Stella dengan cengengesan.
"Hmmmm berarti kamu sudah membohongiku? Ish katanya sakit perut, ternyata pembohong!"ucapku memalingkan wajahku, dan Stella langsung duduk disampingku sambil memegang pundakku.
"Ahh kamu nih gitu aja ngambek, masa gitu aja marah? Nanti Rendy tidak suka lagi lohhh, ups!!"ucap Stella yang tak punya rasa bersalah.
"Aiishh, sudahlah lebih baik pergi kalian sana, hush hush jangan kembali lagi yahh wleee,"ucapku seraya menjulurkan lidahku.
"Yeee marah nih yee wleee,"ucap Tasya menjulurkan lidahnya.

Akupun menundukkan wajahku seperti orang menangus dan tertidur, dan didepan pintu kelasku Rendy maju dan berbalik kebelakang dan menengok ke dalam kelasku, dia menghampiriku dan menepuk halus pundakku.

"Hai, oh iya bagaimana kakimu?"tanyanya
"Lumayan sih, cuman masih sakit sedikit,"ucapku seraya memegang kakiku yang terkilir tadi.
"Bagaimana kalau aku pijat?"ucapnya menawarkan diri.
"Ahh tidak usah, aku tidak mau membuatmu repot,"ucapku mencegah.
"Yasudah, aku cuma menyarankanmu saja agar jaga kesehatan,"ucapnya yang kemudian pergi.

Sesaat aku ingin menundukkan kepalaku seperti semula, teman-temanku menghampiriku dan mengagetkanku.

"Huuaaaa, hayo tadi ngapain sama Rendy?"tanya Tasya.
"Ngga ngapa-ngapain kok, ish kalian ngintip yahh?"ucapku sewot.
"Alahh jangan mengalihkan pembicaraan deh, kamu suka kan sama dia siapa tuh siapa namanya?"ucap Hannia yang sok tidak tahu namanya dan disambung oleh teman-temanku yang lain.
"Rendy!!"ucap mereka semua serempak. Akupun hanya terdiam dan hanya bisa mendengarkan ocehan mereka tentangku, sampai jam pelajaran habis aku dan teman-temanku keluar bersamaan.

I YOU AND MY FRIENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora