Randy terbangun dari tidurnya, dia masih dirumah sakit bersama keluarga nesya dan mamah albert.
Jam masih menunjukakan pukul 4 pagi, randy segera bergegas,menuju bandara.
"Om tante, saya pamit, saya harus jemput albert"
"Makasih ya randy, kamu udh banyak bantu" jawab mamah nesya.
"Tante ikut ya ran" pinta mamah albert
"Boleh tante ayo"
Randy mulai bergegas menuju bandara. Sekitar setengah jam menunggu, akhirnya albert tiba. Mereka bergegas meninggalkan bandara
"Randy,albert kita pulang dulu, kalian harus ganti baju, mandi baru nanti ke rumah sakit lagi" perintah mamah albert
Albert terdiam dalam perjalanan itu.
"Apa kamu menyesal albert?" tanya mamah albert
"Aku nyesel mah, aku harap nesya gpp, aku percaya nesya itu kuat, dia bukan wanita yang lemah"
"Iya mamah juga percaya, nesya pasti bisa lewatin cobaan dari tuhan."
****dirumah albert******
Albert memasuki rumahnya kembali. Papahnya menyambut dengan penuh haru
"Maafin papah albert, ini semua gara gara papah, ego papah gak bisa dikendaliin sampe anak sendiri jadi korban"
"Iya pah, albert juga minta maaf karena udh bikin kalian semua kerepotan"
"Yaudah albert ganti baju dulu"
Albert, mandi dan ganti baju, begitu juga randy, dia meminjam baju albert, karena mamah albertt menyuruhnya. Setelah sarapan, mereka pergi kerumah sakit. Sebelum itu dia membeli sebuket bunga mawar putih untuk nesya.
*****rumah sakit*****
"Om tante," sapa albert pada kedua orang tua nesya
"Albert, kamu udh pulang, nesya pasti seneng banget kamu udh ada disini lagi"
"Aku boleh ketemu dia kan om tan?"
"Boleh tapi dia belum sadar"
Albertt memasuki ruangan nesya, terlihat, seorang gadis cantik yang kepalanya di balut perban dan alat bantu pernapasan ada dimana mana.
"Nesya, ini gw albert, gw bawa bunga kesukaan lo nih, bangun yuk, lo mau jalanin kehidupan lo yang baru sama gw kan? Ortu kita udh ngerestuin kita lo, ayo dong lo bangun "
Sambil menitih kan air mata
