"Bagaimana? Tidak buruk kan?" Tanya Naruto.Inilah pertanyaan yang paling tidak ingin dia dengar saat ini.

"Hn.. lumayan" jawab nya singkat. Menutupi jawaban sesungguh nya yang ada di fikiran nya.

"Makanan seenak ini ku jawab lumayan? Ku rasa aku benar- benar sudah gila" Sasuke mengutuk dirinya sendiri. Lidahmemang tidak bisa berbohong..

"Hn syukurlah kau menyukainya." Ucap Naruto pelan. Seolah -olah menahan sesuatu di hati nya.Naruto pergi kekamar mandi pribadi di kamar nya. Mengisi air hangat untuk membuat fikiran nya rileks kembali. Memikirkan semua nya hingga dia melupakan segalah yang membebani nya.

Memang benar ada nya. Naruto mengingat tentang kematian Sepupu nya. Ino sangat menyukai masakan yang di buat oleh Naruto. Ino adalah orang pertama yang membela nya di saat naruto merasa tertindas kala masa SMP nya. Hanya Ino yang selalu ada untuk nya. Melebihi Ayah dan Ibunya yang selalu sibuk pergi keluar negri demi urusan bisnis dan karir mereka.

Terkadang Naruto merasa ingin hidup normal seperti gadis kebanyakan. Berkumpul bersama keluarga merasakan indah nya jatuh cinta dan berkencan. Bukan nya hidup seperti ini. Berkat kesibukan orang tua nya yang berhasil membuat Naruto menjadi gadis yang nakal terlibat dalam aksi pembantaian dan pembunuhan dan berhasil membuat sepupu nya meninggal dunia dan sekarang dia harus menikah dengan musuh bebuyutan nya dan juga orang yang telah membunuh sepupu nya itu. Naruto tak pernah menyalahkan siapapun atas apa yang menimpa diri nya. Bahkan dia tak menyalahkan Sasuke sepenuh nya atas kematian Ino. Naruto selalu menyalahkan diri nya sendiri. Andai saja saat duduk di bangku SMP dia tidak pernah berfikir untuk mengikuti para mafia karena kesibukan orangtua nya. Mungkin semua ini tak kan terjadi. Tapi semua sudah terlambat. Naruto adalah komplotan mafia yang sedang di buron para polisi. Naruto adalah pembunuh berdarah dingin. Tidak bisa di pungkiri lagi sekarang.Tanpa Naruto sadari dia menitihkan air mata. Begitu besar penyesalah yang tersimpan di lubuk hati nya. Bahkan sekarang ia tak tahu apa yang harus dia lakukan. Melanjutkan pekerjaan nya itu? Atau berhenti dan melanjutkan hidup seperti sorang istri pada umum nya. Namun Suami nya itu adalah....

Situasi yang membuat Naruto sangat bingun
.
.
.
Sinar mentari menerpa wajah putih nan cantik milik Naruto.Kepala nya terasa berat dengan rasa sakit yang berdenyut denyut. Tubuh nya terasa begitu panas.

"Apa aku demam?" bisik nya pelan

"Kau sudah bangun? Dasar bodoh. Kau ingin bunuh diri hah?" ucap Sasuke seraya menatap wajah sang istri yang terbaring dengan kompres yang ada di dahi nya.

"Ah?" Naruto bingung dengan perkataan Sasuke, Naruto berusaha mengingat apa yang terjadi barusan.

Flash back...

Rumah terasa terlalu sepi dan terlalu aman bagi Sasuke."kemana penghuni nya?" ucap nya dalam hati.Sasuke masuk kedalam kamar mencari sosok penghuni lain?.

Setiba nya di dalam. Sasuke mendengar suara cucuran air yang terarah dari kamar mandi.

"Uzumaki?" panggil nya pelan seraya mendorong pintu pelan.

"Tidak terkunci? Dasar bodoh" ucap nyaBegitu terkejut nya Sasuke saat melihat Naruto di dalam bath cup dengan posisi terbaring dengar kepala tenggelam.

Dengan reflex Sasuke mengangkat tubuh Naruto mengeluarkan nya dari air.

"Sial dia tidak bernafas" umpat Sasuke.Akhir nya Sasuke member Naruto nafas buatan tak sia - sia. Naruto pun kembali bernafas."Ku rasa kau akan demam Sunrise" bisik Sasuke pelan di telinga Naruto.

Flash back end..

Dia telah mengingat kejadia barusan. Dengan cepat wajah putih Naruto berubah menjadi memerah. Reflex Naruto bangun dari ranjang nya dan melempari Sasuke dengan bantal.

"Apa yang sudah kau lihat brengsek" ucap Naruto. Naruto merasa sangat malu atas kejadian yang barusan.

Mendengar pertanyaan dari Naruto berhasil membuat Wajah pucat sasuke memerah seketika. Mengingat kembaliapa yang dia lihat. Tubuh polos Naruto. Yang "begitu sexy" pikir nya.

"Dasar kau.. jangan kau bayang kan brengsek." Ucap Naruto seraya memukul - mukul dada bidang Sasuke.

"Hei - hei.." ringis Sasuke merasakan pukulan Naruto yangtak ada energy sama sekali di pukulan nya.Tiba tiba Naruto terdiam. Dia tidak lagi memukul atau berteriak. Naruto terdiam di pelukan Sasuke. Suasana Seperti ini benar - benar membuat Sasuke merasa aneh. Dia merasa nyaman Saat Naruto memeluk nya. Yang menjadi pertanyaan nya saat ini. Kenapa Naruto mau memeluk nya? Di lepas kan pelukan nya lalu melihat Naruto. Begitu merah wajah Naruto. Dirasa nya kening Naruto.

"Sial kau Demam.. sudah ku bilang" ucap Sasuke.Di perhatkan nya wajan Naruto, tak di lewatkan nya sedikitpun. Wajah polos nan cantik ini harus menjadi mafia dan seseorang yang harus membunuh kekasih nya? Pikir Sasuke mungkin Sasuke sudah gila, fikir nya.Bahkan jika di perhatikan. Naruto jauh lebih cantik di banding Karin. Namun apa daya. Hati Sasuke telah di rebutoleh Karin. Melihat sikap Naruto membuat rasa benci nya goyah. Berfikir akan menyelidiki lagi tentang kematian Karin dengan cara menyusup kan mata - mata di Blow evil.

"Ino.." Terdengar suara Naruto yang masih dalam pelukan Sasuke itu.Sasuke tersenyum melihat sikap tidur Naruto. Jika terus seperti ini Sasuke yakin. Mungkin Naruto akan mengambil utuh hati nya. Melihat sikap nya yang tidak seperti yang dialihat biasa nya. Jauh lebih feminim dan anggun. Sorang Wanita idaman bagi kebanyakan pria.

Sasuke pun membaringkan Naruto di ranjang. Menyelimuti nya. Entah dorongan apa yang membuat Sasuke mengecup sayang kening Naruto. Entah hanya banyangan Sasuke saja, dia melihat Senyuman Naruto setelah Sasuke mengecup nya...

Bersambung...

ComplicatedWhere stories live. Discover now