Awal

59 7 3
                                    

"Rafly,Alya cepat, kita sudah mau berangkat. Kalian jangan lama-lama di dalam." Teriak Santi, ibu si kembar dari luar. Yah Rafly dan Alya adalah saudara kembar yang hanya berbeda beberapa menit. Namun kalupun dia kembar namun dia tidak begitu mirip, terkadang mereka dianggap sebagai sepasang kekasih karena dekat dan selalu bersama. Namun mereka tidak ambil pusing dan malah menganggap itu sebuah hal yang bagus.

"Iya bu. Tunggu sebentar." Kata si kembar bersama sama.

Merekapun langsung menghampiri ibunya dan langsung masuk ke mobil, menunggu ayahnya yang sedang mengunci pintu. Lalu masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya menuju tempat yang akan dituju. Sebuah Desa yang sangat terpencil yang keadaannya sungguh sangat berbeda dengan keadaan kota jakarta. Namun, di Desa itulah persahabatan dan pengorbanan akan di mulai.

******

flashback

Sekarang Keluarga Nugroho sedang berkumpul di ruang keluarga menonton tv.

"Alya, kamu panggil kakak mu,ada yang ingin ayah sampaikan." Kata Nugroho.

"Baik yah." Kata Alya.

"KAK RAFLYYY... Di panggil ayah tuh." Teriak Alya.

"Aduh Aya, kamu tuh di suruh panggil kakak mu di atas, bukannya malah teriak-teriak. Kalau begitu ibu juga bisa kali." Kata Santi sambil menutup telinganya.

"Hehhe.. maaf bu." Kata Alya sambil nyengir.

Alya langsung melesat naik ke kamar kakaknya. Di depan pintu Alya langsung masuk tanpa mengetuk pintu dulu. Di dalam dia melihat kakaknya sedang belajar membelakanginya. Tiba-tiba Alya punya ide untuk menjahili kakaknya. Namun sebelum itu terjadi, kakaknya sudah lebih dulu mengetahuainya dan langsung berbalik menghadap Alya.

"Hah' kakak, baru ajah mau di kagetin juga. Ahh nggak seru." Kata Alya kaget lalu memasang wajah cemberut.

Rafly yang melihat adiknya cemberut mengabaikannya dan memasang muka datarnya.

"Kenapa?." Kata Rafly to the point.

"Kakak dipanggil ayah tuh, katanya ada yang penting." Kata Alya memasang muka yang sebel.

Setelah mengatakan itu, Alya langsung turun di ikuti oleh kakaknya.

Di ruang keluarga, Rafly melihat ibu dan ayahnya yang sedang berbincang-bincang lalu langsung duduk menunggu ayahnya berbicara.

"Ada yang ingin ayah sampaikan pada kalian." Ucap ayah to the point. "jadi begini, berhubung ayah harus pindah tugas, jadi ayah sama ibu sudah memutuskan agar kalian semua ikut dengan ayah." Kata ayah.

"Kenapa? kenapa Kita mesti Pergi dari sini." Kata Rafly.

"Yah, Kami baru pindah sekolah 3 bulan yang lalu dan sekarang kami harus pindah lagi. Kami capek yah buat membiasakan diri lagi dengan lingkungan, apalagi cari teman yang baik. Itu susah yah, bu. Kami disini saja. Kalau ibu sama ayah mau pergi nggak apa-apa. Iyakan kak?." Kata Alya meminta persetujuan dari kakaknya, sedangkan Rafly hanya menganggakat bahu, cuek.

"Nggak bisa sayang, kalian harus ikut dengan kami. Kami nggak mau kamu berdua kenapa -kenapa. Initu jakarta. Jadi kalian harus ikut dengan kami. Soal teman, kalian bisa berbaur lagi kan. Apalagi kita ke desa pasti disana orang-orangnya ramah." Kata ibu membujuk Rafly dan Alya.

" desa bu?" Tanya Alya tidak percaya yang hanya di jawab dengan anggukan oleh ibunya.
"Desa itu nggak keren bu. Masa orang kota terdampar di desa si bu. Trus pasti orang-orang disana pada kampungan." Lanjut Alya yang tidak terima.

"Ayah nggak minta pendapat kalian, ayah hanya memberitahukan kalian. Setuju tidak setuju. Kalian harus ikut." Kata ayah tegas lalu bergegas ke kamar yang diikuti ibu. Namun sebelum masuk ke kamarnya, ibu berbalik dan berkata

"kalian berdua mending bereskan barang mu lusa kita berangkat. Besok ibu akan kesekolah buat urus kepindahan kalian." Kata ibu lalu menutup pintunya.

Setelah perkataan ayah dan ibunya Rafly langsung naik ke kamarnya tanpa memperdulikan Alya yang masih bete.

********

Hari ini, keluarga Nugroho akan pergi ke Desa. Mereka pergi sore hari, mungkin sekitar jam 5. Mereka sudah bersiap siap. Setelah semuanya beres, mereka masuk mobil lalu melajukan mobilnya. Yang mengemudi mobil adalah Nugroho, ayah si kembar. Perjalanan menuju ke Desa memakan waktu yang cukup lama. Kira-kira sekitar 4 jam-an. Karena waktu yang terlalu lama, Rafly dan Alya tertidur. Setelah menempuh perjalan yang panjang, akhirnya mereka sampai.

Ibu si kembar langsung membangunkan Rafly dan Alya dan Ternyata Si kembar masih tertidur. "Rafly,Alya bangun. Kita sudah sampai."

"Hmm..." jawab mereka bersama. Kemudian merekapun segera turun dan mengambil barang-barangnya di dalam bagasi mobil.

Setelah pintu rumah mereka terbuka mereka pun langsung masuk. Rumah yang dia tempati memang tak sebesar yang ada di jakarta, namun rumah itu kelihatan nyaman. Rumah itu memiliki 4 kamar yang masing-masing memiliki kamar mandi di dalamnya. Lalu terdapat dapur, ruang keluarga, ruang tamu dan 1 ruang kerja ayahnya. Di belakang rumah juga terdapat tanah kosong yang katanya akan di ubah menjadi taman. Rumah yang akan di tempati mereka semua ternyata sudah rapi sehingga mereka tak usah untuk membersihkan. Rafly dan Asya langsung masuk ke kamarnya masing masing setelah di tunjukkan oleh ibunya yang berada di dekat ruang keluarga. Sedangkan kamar orang tuanya berada di bagian luar. Kamar Rafly terlihat tidak terlalu luas namun terasa nyaman dan pas. Rafly langsung meng hempaskan tubunya ke kasur lalu langsung terlelab karena terlalu lelah.

****

Cerita pertama saya jadi maaf masih terlalu kaku. Cerita berikutnya semoga sudah tidak terlalu kaku lagi... hehhe...

Selamat membaca.

Promise MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang