1

3.4K 150 20
                                    

Hari ini, masih sama seperti 3 tahun lalu, masih terasa dingin dan sepi. Ya semua benar-benar masih sama. Pria itu kini telah duduk di ujung tempat tidurnya degan tangan yang masih memegang bingkai foto yang menyajikan potret hangat seorang wanita yang sangat cantik. Pikirannya melayang, terbang tinggi mengudara membuainya untuk terus bergulat dengan masa kelamnya.

flashback

"GyuWon-ah !!!" pekikan suara itu benar-benar bisa membelah jalan raya yang di setapakinya. Kakinya bergetar melihat pemandangan yang tidak pernah terbayang sebelumnya namun sepersekian detik kaki itu melangkah begitu cepat menghampiri seorang wanita yang tubuhnya kini tergelak lemah di atas jalan ramai itu.

"Gyuwon-ah, bertahanlah !!!"

"Yya.... Panggilkan ambulance !!!" teriaknya pada semua orang yang mengerumuninya berharap satu saja yang perduli.

"Bertahanlah chagi, bertahanlah !!!" suara lantang itu kini benar-benar melemah bahkan isakan kecil terdengar membuat suaranya menjadi serak.

"Oppa~ mianheyo. Mianhe oppa jeongmal mian...he" tangan wanita itu kini terlepas dari pipi tegas prianya. Sekuat tenaganya mencoba tersenyum disisa nafas terakhirnya.

"Gyuwon-ah..... andwe Gyuwon-ah !!!"

Flashback of

"Yonghwa-ya, kau sudah bangun ?" teriak seorang wanita paruh baya yang berhasil membuyarkan pria tampan itu dari lamunan panjangnya.

"Oh eomma, aku akan keluar" ucapnya sambil nyapu kedua sisi matanya yg entah sejak kapan cairan bening itu keluar dari tempatnya.

"Geure, cepatlah !!! Appa sudah menunggu"

***

Ditempat lain, di waktu yang sama gadis cantik itu terus saja menghela nafas beratnya entah sudah berapa banyak udara yang pagi ini dia hirup hanya untuk membuat hatinya merasa dingin.

"Park Shinhye-ssi, bekerja lah dengan tekun. Berusaha lah dengan giat agar kau bisa terus membuat orang tua mu bahagia, arrachi" ucap lelaki gendut dengan kepala plontosnya itu, selalu saja setiap pagi laki-laki itu menceramahinya.

"Ne~ algeuseumnida" ucap Shinhye dengan begitu manisnya memperlihatkan senyum anehnya tapi bagi semua orang, dia akan terlihat tetap cantik walaupun berminggu-minggu tidak mandi sekalipun.

Shinhye pun mengambil langkah lembar, membuka pintu ruangan atasannya itu sebelum laki-laki gendut itu mulai menceramahinya lagi.

Kalian penasaran siapa Park Shinhye ??? Baiklah aku akan mengenalkannya. Park Shinhye adalah yeoja pengantar susu di pagi hari, sebagai office girl di siang hari dan di malam harinya dia sebagai mahasiswi jurusan seni, jika kalian bertanya tentang bentuk fisik tentu kalian sudah mendapatkan gambarannya bukan ? Yeoja dengan rambut panjang indah yg bergelombang, mata yang bulat dengan irisan coklat yang tegas, hidung yang tidak begitu mancung tapi tetap terlihat sangat indah, dan bentuk bibir mungil berisi berwarna peach itu yang mampu membuat laki-laki ingin merasakan manisnya seperti apa.

Hari ini akan menjadi hari terberat untuk Shinhye, dia benar-benar harus bekerja lebih cepat karna tentu saja dia harus datang ke kantor lebih pagi dari pegawai lainnya, maklum ini hari pertama Shinhye sebagai office girl.

Shinhye mengambil sepedanya dengan sebuah keranjang yang cukup penuh berisi banyak botol susu yang siap diantar pada pelanggannya. Sesekali Shinhye melantunkan beberapa lagu yang ia hafal untuk mengusir rasa lelahnya.

"Park Shinhye fighting !!!" terikanya.

***

"Oh, chagi duduk lah, eomma sudah menyiapkan sarapan mu"

YongHwa mengambil duduk di seberang tempat duduk Ny.Jung. benar-benar dingin dan sepi itulah yg di rasakan Yonghwa. Tentu saja semenjak kejadian 3 tahun yang lalu itu membuat Yonghwa berubah, tidak ada lagi senyuman manis dan tawa yang Yonghwa berikan setiap paginya, semua orang telah berusaha menggembalikan sosok Yonghwa yang dulu bahkan tak jarang Tn dan Ny Jung membuat acara pertemuan untuk mengenalkan Yonghwa dengan anak-anak perempuan dari teman bisnis Tn Jung. Bukan mengiyakan apalagi menolak respon Yonghwa hanya diam dan itu membuat semua orang menyerah.

"Aku berangkat" pamit Yonghwa dengan tatapan dinginnya dan membungkuk pada orang tuanya yang terus menatapnya dengan pandangan lesu.

"Omo !!! Ah~ susunya !!!" pekik Shinhye yang telah berada di depan pintu rumah pelanggannya.

"Yya... Kau buta ? Lagi pula untuk apa kau di depan rumah orang hah" kesal Yonghwa yang kini sepatunya penuh dengan cairan berwarna putih itu

"Apa kau buta tuan ? Kau tidak lihat aku membawa susu hah ??? Kau kira aku ini pengemis hah ???"

Deg.......

Yonghwa hanya terus menatap Shinhye tanpa berkedip sedikitpun, tak peduli jika hujan buatan dari mulut Shinhye saat marah mengenai wajah tampannya.

"Apa aku mimpi ? Perempuan ini ? Tidak.... Dia sudah benar-benar pergi" batin Yonghwa

Tanpa merespon sedikitpun atau berniat untuk membalas ucapan kasar Shinhye, Yonghwa berlalu begitu saja menuju mobil sport merahnya yg terparkir manis di depan mansion kediaman keluarga Jung.

"Yya.... Napeun namja, ku doakan hari ini kau sial" pekik Shinhye dengan dada begitu memburu menahan kesalnya setelah melihat mobil merah itu pergi.

"Ah~ eottoke ??? Bisa-bisa aku akan mendapat ceramah dari si gendut lagi" frustasi Shinhye yang terus mengacak rambutnya.

"Napeun namja"

Tbc....

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang