19. kejadian tidak terduga

2.1K 140 46
                                    

Apa kalian pernah membongkar lemari pakaian hanya untuk mencari pakaian yang pas untuk jalan bersama sang doi?

Itu juga yang Killa lakukan saat ini. Dari setengah jam yang lalu ia terus mengobrak-abrik pakaiannya dan menyocokkan apakah pantas untuk berjalan bersama Harry. Dan lagi-lagi ia membuang pakaiannya ke sembarang arah hingga kamarnya terlihat benar-benar seperti kapal pecah.

Sovy yang tidak sengaja melewati kamar putri bungsu nya menautkan dahi, apa baru saja terjadi peperangan hingga kamar nya berantakan? Sovy melangkah masuk dan memekik.

"Astaga Killa! Kamu ngapain sih?" tanya Sovy dengan berkacak pinggang menatap Killa dengan tajam.

Killa membanting tubuhnya ke kasur. "Aku bingung Mom harus pakai baju apa."

"What do you mean?" Sovy berjalan mendekat dan mendudukan diri dipinggir kasur.

"Aku mau jalan dengan Harry, nanti. Sekitar setengah jam lagi tapi aku gak tahu harus pakai baju yang mana. Baju aku jelek dan dikit!"

Sovy menjitak kepala putrinya hingga Killa mengaduh marah kesakitan. "Kamu bilang pakaian kamu sedikit? Sebesar lemari ini dengan tumpukan yang bahkan hampir tidak muat kamu katakan sedikit? Astaga."

"Memang sedikit, dan jelek." Ujar Killa seraya menghela nafas kasar.

Sovy berjalan memunguti semua pakaian yang tercecer dilantai, butuh 5 menit untuk mengambil semua pakaiannya. Tumpukan baju itu ditaruh dikasur dan Sovy mulai mencari yang cocok untuk anaknya. Matanya melihat sweater dengan bahan rajutan dan rok putih polos,sepertinya akan sangat cocok dipakai untuk Killa.

"Pakai ini." Ujar Sovy seraya mengasih pada Killa.

"Ini? Apa gak ada yang lain yang lebih cocok sama aku?"

"Sudah sana ganti! Nanti telat justru kamu gak bisa jalan dengan Harry."

Killa mengangguk pasrah dan berjalan ke kamar mandi. Setelah di dalam kamar mandi dia mendumel keras-keras. "Masa yang ini sih?! Emang ini bagus apa?"

Killa menatap pantulan dirinya di cermin, agak sedikit linglung melihat dia dengan menggunakan pakaian itu. Ternyata Sovy tidak salah pilih. Killa melepaskan kunciran dan menggerai rambut gelombangnya hingga tertata rapih.

"Anjir, bidadari banget muka gue. Pantes Harry demen dan ngajak gue jalan." Ujarnya dengan pede.

---

Harry mengedarkan pandangannya pada caffee itu, mencari sosok yang telah menunggunya dari 10 menit yang lalu. Setelah matanya mendapat apa yang ia cari, Harry berjalan ke arah Killa dan memasang wajah --sok-- cool.

"Maaf ya gue telat."

"Eh?" Killa mengadahkan kepalanya. Ternyata idolanya telah datang.

"Udah lama?" Tanya Harry.

Killa menggeleng dan tersenyum tipis. "Enggak kok, baru sepuluh menit yang lalu."

Keduanya terdiam membuat suasana sedikit cangging dan membuat Killa menggigit bibir dalamnya keras-keras hingga tidak terasa ada rasa anyir di lidahnya. Tapi ia tidak perduli, rasa canggung bersama Harry lebih menguasai dirinya ketimbang menghiraukan dirinya.

"Ngapain sih?"

"Ngapain apanya?" Tanya Killa dengan kerutan kening menghiasi keningnya.

Harry memutar bola matanya malas, Killa sedikit lemot rupanya. "Ngapain gigit-gigit bibir gitu, sih? Kode banget bibirnya minta gue gigit."

Ucapan Harry berhasil membuat jantung Killa berdegup, bisa ia rasakan kini darahnya mengalir bebas dengan cepat. Killa tertawa, "Apaan sih lo ye kiting. Oiya lo ngajak gue ketemu mau ngapain?"

"Bosen aja dirumah, lagian po--"

Harry menggantungkan kalimatnya. Membuat Killa heran. "Po? Pocong?"

"Hah? Iya pocong maksudnya! Semalem dirumah gue tiba-tiba ada pocong, anjing kan? Mana serem banget lagi!"

"Jadi sebenernya, ada pocong apa ada anjing?" Tanya Killa dengan dua alis yang masih menaut.

"Bodo amat ya!" Ujar Harry kesal dan mendapat tawa keras dari Killa.

---

Warna jingga telah memenuhi langit sore ini, dua insan yang masih asik mengobrol dengan menyandar di pintu mobil dengan tawa yang menghiasi bibir mereka membuat sore semakin indah. Bahkan bagi Killa tidak ada sore dengan suasana yang seindah ini.

"Aduh udah dong jangan ketawa terus, perut gue sakit. Aduh hahaha." Killa memegangi perutnya yang keram karena terlalu banyak tertawa dengan Harry.

Harry mengatur nafasnya dan mengambil nafas lagi. Perutnya pun terasa terkocok-kocok saat tertawa dengan Killa. "Sama nih, perut gue juga sakit. Udah ah."

Setelah Killa dan Harry dapat bernafas seperti semula, Killa merapihkan tasnya."Yaudah Har gue masuk dulu ya, makasih buat hari ini!"

"Makasih juga ya." Balas Harry dengan senyuman mautnya hingga lesung pipinya tercetak jelas.

Harry tidak sengaja melihat powerbank milik Killa tertinggal di dashboard. Melihat Killa yang belum terlalu jauh lebih baik dikembalikan. Harry mengambil lewat jendela dan memanggilnya.

"KILLAAAA!"

"Yaaa?" Killa memutar tubuhnya

"Ini ketinggalan!" Harry mengangkat powerbank milik Killa tinggi-tinggi. Dan mendapat reaksi Killa dengan menepuk jidatnya.

Setelah cukup dekat, Killa justru berlari. Dan ia tidak sadar bahwa tali sepatunya terinjak kakinya sendiri dan menubruk tubuh Harry. Tubuh Harry yang kaget mendapat tubrukan membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjauh menyebabkan Killa diatas tubuhnya. Dan tidak hanya tubuh Killa yang diatas Harry.

Tetapi secara tidak sengaja, bibir Killa pun menimpa bibir Harry diatasnya.

---

A/n

Mulmed ootd Killa dan Harry ya.

Cold eyes》H.S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang