Ali's Birthday

825 38 1
                                    

"Prilly, Will you marry me?"
Tanya Ali dengan mata yang berbinar penuh harap kepada Prilly sembari membuka kotak merah beludru berisi cincin permata berwarna putih yang sangat indah. Prilly memandang ke sekelilingnya dimana semua orang sudah berbaris melingkar mengelilingi mereka. Ia tolehkan kembali pandangannya atas Ali yang masih berlutut sembari memegang tangannya. Ia alihkan pandangannya ke arah tangan nya yang digenggam Ali. Ditariknya tangan nya dari genggaman Ali, lalu berjalan mundur menjauh dari kerumunan. Ali menatap heran
pada Prilly.

"Prill" Prilly tak menghiraukan panggilan Ali, ia semakin berjalan mundur. Prilly berbalik
kemudian berlari menjauh meninggalkan taman.
"Prillyyyyy" teriak ali. Dadanya sesak, matanya memanas, perlahan air mata jatuh dari sudut matanya membasahi pipi tanpa dikomando. Tak ada yang tau apa alasan Prilly pergi, dan tak ada yang tau juga kemana Prilly pergi.
Kemudian Ali bangkit dari duduknya, berlari
menerobos orang-orang yang masih melingkar.
***
October, 25th 2016.

Sudah sepuluh hari sejak hari itu. Sepuluh hari Prilly menghilang tanpa jejak. Sepuluh hari juga Ali selalu mencari Prilly. Penampilan Ali jauh dari kata baik-baik saja. Tak pernah lagi ada senyum yang terukir dibibirnya. Tubuhnya mengurus. Terdapat lingkaran hitam dibawah matanya, menandakan ia kurang tidur. Ali Lelah, ia kehilangan separuh hatinya. Resi dan Alya yang adalah Mama dan kakak perempuannya pun ikut teriris hatinya melihat Ali yang sekarang. Ada rasa keinginan dihati Alya untuk mengungkapkan sesuatu, namun ia sadar, ia harus bersabar hingga waktu nya tepat.
***
October, 26th 2016.

Malam ini adalah malam perayaan Ulang tahun Ali. Semua sudah dipersiapkan dengan baik oleh Resi dan Alya. Sebenarnya Ali sudah beberapa kali menolak untuk Ulangtahunnya dirayakan, namun Resi dan Alya tetap pada keinginan mereka hingga akhirnya Ali mengalah. Ali mempersiapkan diri dengan dibantu oleh Rizky suami Alya. Saat sudah selesai, Rizky menuntun Ali menuruni anak tangga rumah menuju ruang pesta. Semua mata beralih menatap Ali. Tatapan kagum dilontarkan oleh kebanyakan kaum hawa. Ali mengenakan kemeja putih dibalut jas berwarna silver dan dasi hitam serta Jeans hitam dibagian bawahnya.

Ali melihat sisi gelap dibelakang tamu undangan. Tidak ada lampu ataupun lilin yang menjadi penerang. Hingga tiba saat peniupan lilin, Ali memejamkan matanya,
berharap doanya dikabulkan tuhan. Riuh tepuk tangan terdengar setelah Ali meniup lilin berbentuk angka 19. Potongan kue pertama Ali berikan pada Mamanya, Resi. Kue kedua diberikan pada kakaknya, Alya. Kue ketiga diberikan pada kakak iparnya, Rizky.
Kemudian Ali memotong kue keempat. Setelah kue itu diletakkan di piring, Ali membawa kue itu bersamanya naik keatas, menuju kamarnya, meninggalkan pestanya.
Saat tiba di anak tangga ke tiga, Ali mendengar suara dentingan piano, namun tak ia hiraukan, ia terus menaiki anak tangga bersama kue ditangan kanan. Tak lama kemudian, terdengar suara yang menarik perhatian Ali, suara yang selama ini sangat ia rindukan. Ali menghentikan langkahnya pada anak tangga ke sepuluh, namun tidak menoleh ke arah suara, karena ia masih belum yakin, dan Ali beranggapan ini hanya halusinasi nya saja.

~Marry You-Bruno Mars~

It's a beautiful night
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.
Bait pertama mengalun indah, suara merdunya membuat Ali membalikkan badan.

Is it the look in your eyes
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.
Perlahan Ali mulai menuruni anak tangga dan berjalan mengarah ke sumber suara, ditempat gelap tak berpenerangan itu. Semua orang menyingkir untuk memberi jalan pada Ali.

Well I know this little chapel on the boulevard we can go,
No one will know,
oh Come on boy.

Who cares if we're trashed got a pocket full of cash we can blow,
Shots of patron,
And it's on boy.
Sedikit lagi Ali akan sampai ditempat bagian gelap itu.

Don't say no, no, no, no-no,
Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah,
And we'll go, go, go, go-go.
If you're ready, like I'm ready.
Saat Ali menapakkan kaki kanan nya di tangga kecil, Lampu hias dinyalakan, tepat
menyinari wajah seorang gadis. Gadis yang selama ini Ali rindukan. Gadis yang selama
sebelas hari ini tak berada dalam jarak pandangnya.

Cause it's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.
Kedua sudut bibir Ali tertarik membentuk seulas senyum bahagia karena kembali melihat gadisnya. Prilly mengenakan Dress selutut dengan lengan sesiku warna silver, dan High Heels warna senada yang membaluti kaki jenjangnya. Dengan polesan make up tipis serta Rambut yang dibiarkan tergerai. Penampilan sederhana namun elegant.

Is it the look in your eyes
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.
Prilly balas tersenyum menatap Ali sembari mengedipkan sebelah matanya. Ali terkekeh geli. Jari jemari mungil prilly makin lancar menekan tuts tuts hitam putih piano.

I'll go get a ring let the choir bells sing like oooh,
So whatcha wanna do?
Let's just run boy.

If we wake up and you wanna break up that's cool.
No, I won't blame you,
It was fun boy.
Ali menarik satu kursi yang tak jauh darinya dan duduk didekat Prilly.

Don't say no, no, no, no-no,
Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah,
And we'll go, go, go, go-go.
If you're ready, like I'm ready.
Setelah duduk didekat Prilly, Ali ikut bermain piano dan ikut melantunkan lagu bersama
prilly.

Cause it's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Just say I do,
Tell me right now baby,
Tell me right now baby. [x2]

Cause it's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Lagu selesai. Semua tamu memberikan tepuk tangan meriah. Semua menatap kagum atas penampilan Ali dan Prilly. Ditambah lagi Ali saat ini mencium lembut dan dalam kening Prilly, membuat semua orang yang melihat menjadi envy.

"Ali, boleh aku bertanya?" tanya Prilly menatap Ali penuh harap.
"Apa itu?"
Prilly menarik nafas dalam untuk mengisi rongga paru-paru nya dengan udara segar
sebelum berucap.
"Sebelumnya aku minta maaf karna waktu itu aku pergi meninggalkan kamu tanpa sepatah kata, tanpa kabar, tanpa jejak sedikitpun dan aku yakin kalo aku juga meninggalkan luka yang menyakitkan di hatimu. Tapi sungguh aku tak bermaksud membuat kamu jadi begini, waktu itu aku masih takut terluka setelah apa yang aku alami dulu. Tapi setelah itu aku sadar, kamu beda, cintamu berbeda, aku yakin kamu tak akan pernah menyakitiku bahkan tak akan membiarkan aku tersakiti"
"Kamu pernah bilang, kalo Tuhan pasti udah nyiapin Jodoh yang terbaik buat aku. Dan aku rasa kamulah orangnya"
Prilly menjeda kalimatnya sebentar sebelum melanjutkan kembali ucapannya.
"Apa lamaran kamu waktu itu masih berlaku? kalo masih, Yes I will marry you" tanya serta ungkap Prilly, ia menggigit bibir bawahnya menahan rasa gugup, malu, dan takut yang bercampur aduk. Karna ungkapan nya disaksikan banyak orang beserta Mama dan kakak Ali yang kini sudah berada di dekat mereka berdua.

Ali tersenyum, ia memeluk Prilly, kemudian ia segera meraih cincin yang sama saat Ali melamar Prilly ditaman kala itu dari tangan Kakaknya, Alya. Lantas menyematkannya di
jari manis Prilly. Prilly kemudian mendongak sedikit menatap Ali. Kini mereka saling
berhadapan dan Ali menggenggam kedua tangan Prilly.

"And I promise I will always be with you, accompany you in joy and sorrow, the love and the wounds, and I will complete all the shortcomings with all gain by, as did you"
ucap mereka berdua bersamaan lantas berpelukan dengan erat.

Semua yang berada disana dibuat envy oleh Ali dan Prilly sembari bertepuk tangan. Begitu juga dengan Rizky yang tak mau kalah dengan adik iparnya itu, Rizky langsung memeluk Istrinya serta mengelus dan mengecup lembut perut buncit Alya yang tengah mengandung anak pertama mereka.

Dan inilah kisah mereka. Cinta mempunyai jalannya sendiri. Cinta tak akan pernah semulus yang kita bayangkan. Cinta perlu
lika-liku yang mana jika kita mampu mengatasinya akan membuat cinta kita makin kuat. Akan ada pelangi setelah hujan, akan ada bahagia dibalik kesedihan, dan akan ada Cinta dibalik Luka.

~× The End ×~

Jangan lupa tinggalkan vote dan opini kalian tentang cerpen Twoshoot ini.

Cinta dibalik LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang