Part 5. Festival[1]

Mulai dari awal
                                        

"Gomenasai Fujimiya-san.. mungkin lain waktu," ucapnya. Tolakan halus padahal kekepoan dia sudah sampai di level paling tinggi.

Lain waktu berati masih ada kesempatan kedua baginya untuk berbicara berdua lagi dengan sang Populer girl. Dan, hal itu membuat Hanna memasang senyuman semanis mungkin membuat para kaum Adam melihatnya menjadi terpesona.

.

.

Mata Amsethys Takeshi menatap siswi kelas IPS tepatya sakura sedang berlari mengelilingi lapangan hijau milik Adonies Gakuen. Meskipun beberapa siswi-siswi kelas IPS merasa geer karena ditatap oleh Sang Jenius Hasegawa Takeshi itu.

Yang ditatap malah semakin mempercepat larinya, semakin membuat Takeshi khawatir. Gadis itu .. Bodoh. Memaksakan dirinya padahal Takeshi mengetahui sebenarnya gadis itu sudah terengah-engah dan mungkin membutuhkan waktu istirahat.

PRITTT!

Bunyi Peluit berbunyi, pertanda siswi-siswi IPS selesai dan, Zaraki-sensei mencatat nilai lari mereka masing-masing. Zaraki-Sensei mengangkat tangan berati mereka boleh istirahat dan digantikan oleh siswa-siswi kelas Bahasa yang sudah melakukan pemanasan sebelum nya.

"Sakamoto.. chotto matte," Takeshi melangkah mendekati Sakura dan gadis mungil berambut biru pendek.

.

.

"ehm." Takeshi ngasih kode.

Sakura cuma ngelirik.

"ehm" kode kedua.

Sakura ga peka.

Takeshi nahan gondok.

"EHM!" Takeshi ngeluarin kode maha dahsyat.

Sakura ngelirik lama. tapi, cuek lagi.

Takeshi hampir putus asa. Rambutnya berdiri semua.

"EEHE .. UHUK UHUK!" Takeshi mau ngasih kode tapi kesedak. kali ini Takeshi putus asa.

"Elo kenapa?" Sakura akhirnya ngomong.

'Elo?' pertama kalinya dalam hidup Takeshi, ia mendengar Sakura memanggilnya dengan 'Elo' bukan 'Kamu'

"gapapa," jawab Takeshi singkat.

Sakura melirik sekilas lalu mengambil botol air minum ia beli ditempat mesin penjual minuman.

"udah makan?" nah, malah pertanyaan aneh keluar.

Tanpa Dua Sejoli ini sadari, mereka berdua seolah tak menyadari 'adanya' Aria Rinne.

" ... baru mau makan," jawab Sakura singkat. sedangkan wajah Takeshi santai kaya gaada apa-apa, padahal dalem hatinya lagi perang badai.

" jangan lupa jaga kesehatan.." Pesan Takeshi sebelum kembali ke lapangan Hijau Adonies Gakuen.

krik

setelah Takeshi pergi, Sakura melirik Rinne menatapinya tanpa henti.

"udah selesai?" Tanya Rinne.

"udah apaann? yang jelas kalo bertanya Aria," jawab sakura masih ga mudeng dengan pertanyaan Rinne

"Pacarannya," komentar Rinne singkat.

Satu detik

Dua detik

Tiga de-

"Pacaraan apaan!"

Oke Fix!

Hari ini!

Sakura pokoknya keki!

.

.

Sepulang Sekolah Ryouji dan kelima kawannya menaiki mobil milik Alexander. kali ini Alexander membantu mereka mencari sebagian peralatan Festival dan Drama Adonies Gakuen. Derita ujung sepatu hitam mereka di sepanjang koridor menjadi pusat pehatian.

Bahkan saat mobil 1966 Ford GT40 milik Alexander keluar dari Adonies Gakuen dan mempercepatkan kecepatan mobilnya sehingga menghilang dengan cepat ditikungan Adonies.

Hingga mata Amsethys Takeshi menangkap pucuk familier. Pink dan Hitam. Saki dan Yamaguchi? Jadi sang gadis sulung Sakamoto beneran kencan setelah pertengkaran hebat kemarin? Takeshi ingin melihat apa pemuda disamping Sakinya itu benar-benar Yamaguchi atau pemuda lain. Sayangnya, Mobil Ford Alexander sudah melaju melewati kawasan Secret Seven.

Kawasan Takeshi melihat sang gadis sulung Sakamoto berjalan dengan pemuda lain bukan dirinya.

.

.



Miss Incconect and Mister MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang