"Kenapa kau tidak mengajak Aoki saja, eh?" Kukai menggoda Naoki. Naoki bersemu merah.
"KAU BERKENCAN DENGAN AOKI AGATHA SEKARANG?!" Seru alex kencang, membuat beberapa kepala menoleh padanya. Alex nyengir pada orang-orang itu lalu menoleh kembali kepada sahabat-sahabatnya kembali.
Naoki tidak menjawab.
"ha'i," jawab Ayumu singkat, melihat Naoki dan Aoki kemarin berpegangan tangan berdua-
Takeshi diam. Tidak berkomentar. Dia tidak punya ide untuk mengajak siapa. Dia. Sedang bertengkar. dengan Sakura.
Naoki mendelik ke arah Ayumu yang membocorkan rahasia yang belum dia berikan kepada teman-temannya yang lain itu. Ayumu mengacungkan tangan bersimbol 'peace'
"Kau sendiri dengan siap,Ayumu? Kau kan populer di kalangan siswa-siswa," tanya alex.
DEG!
Tiba tiba jantung Ryouji berdetak tidak karuan. apakah dia harus mengajak Ayumu? tapi membayangkan tatapan sinis takeshi dan kepo dari teman-temannya.
Ergh. Sepertinya tidak jadi.
"Siapa ya?" Ayumu terlihat berfikir keras.
"Sama aku aja,Ayumu." ucap Kukai menatap Ayumu penuh harap, membuat kelima pasang mata yang tertuju pada Ayumu langsung menuju Kukai dengan tatapan mematikan.
"Katanya kau tampan dan diincar senpai,Souma? Kalau begitu bisa dong, menggaet salah satu senpai untuk ikut denganmu di Pesta Prom-" Sindir Naoki. Kukai mengacungkan jempolnya.
"Oke! Lihat saja nanti, aku akan datang bersama salah satu kakak kelas yang cantik. Tapi, yang jels bukan Hatsune Aya.. Uh,itu cewek akan datang dengan siapa ya?" Kukai mengguman-guman tidak jelas.
"Kita tidak ada urusannya dengan Hatsune-senpai." Takeshi mencemooh sinis. Yang lain mengangguk-angguk.
"Kau dengan siapa,Alex?" giliran ayumu yang bertanya. Alexander bersemu merah .. mukanya merona. dia mengacak-acak rambut babybluenya-gugup karena pertanyaan ayumu itu.
"Oh,ya kudengar-dengar, kau sedang mendekati anak kelas X-IPA-1, Siapa itu namanya .. Scarla Stelia. betul,Alex?" Naoki menatap penasaran pada Alexander. Alexander menunduk.
"Bukan Scarla,Naoki. Stelia.." Bibir Alexander terasa bergetar mengucapkan nama itu. Dadanya berdesir halus. Rasa rindu tiba-tiba datang. Rindu dengan gadis galak lebih tua setahun dengannya. Alexander menggeleng-gelengkan kepala sendiri. Siapa tahu Scarlet Stelia tidak suka padanya? Nanti dia malah sakit hati..
"Oke. Ayumu belum thu, Aku dengan Hanna-err, kalian tahu lah, lalu Souma akan mengajak salah satu senpai-awas kalau tidak dapat, Dan Alexander dengan Scarla-maksudku Scarlet Stelia, jangan menatapku seperti itu, Alex. Lalu kalian bagaimana, kedua cowok single yang daritadi diam saja?" Naoki menyerocos, lalu menatap Takeshi dan Ryouji hanya diam.
Takeshi benar-benar tidak tahu harus mengajak siapa.. dia menyukai Sakamoto Sachiyo dari luar dan dalam. Sifatnya pun baik, meskipun terkadang cerewet. Dan sampai detik ini Takeshi belum berbaikan dengan Sakamoto, bahkan untuk menjadi teman sekalipun.
Ryouji juga sedang berfikir keras. Pasti banyak gadis yang mau datang bersamanya. Tetapi dia juga harus memilih yang tepat, tidak hanya asal pilih.
Dan dia ingin sekali mengajak Ayumu. Tetapi bayangan tentang tatapan sinis Takeshi dan keponya sahabat-sahabatnya,Ryouji mengurung niat. Lagipula, Ayumu belum tentu mau datang bersamanya, kan..
Maka Ryouji menggeleng juga.
"Aku tidak tahu," guman Takeshi pelan. Entah doanya dikabulkan oleh Kamisama, Matanya beradu pandang dengan mata emerladnya. Takeshi dengan secepat kilat membuang muka.
"Kau,Ryouji! Tapi tahun ini wajib. Jadi kau mengajak siapa?" Tanya Naoki, penasaran. Siapa yang diajak pangeran tampan Adonies Gakuen?
"Sudah kubilang, belum tahu." Ryouji mengelak kesal. Padahal dia sudah punya satu tujuan ... gadis berambut putih keperakan yang sedang menatapnya tajam daritadi. Seolah menunggu jawaban.
"baiklah!" Ryouji sedikit berteriak, kesal karena daritadi ditatapi tanpa henti.
"Oke, kalau kalin mau tahu-"
Ryouji menghela napas sebentar. menatap mata Ayumu, mungkin hanya sedetik. lalu kembali menatap kepada sahbat-sahabatnya yang lain.
"Mungkin, Mungkin, aku akan mencoba mengajak-"
Perkataan Ryouji terputus karena terlihat sekarang beberapa anak cowok sedang berada di belakang Yukimura, membawa bunga atau coklat. Yang lain berdigik ngeri. Ada dua alasan mengejar Yukimura seperti itu.
Yang pertama, untuk menembak Yukimura, lagi.
Yang kedua, untuk mengajak Yukimura ke pesta dansa yang diadakan dua minggu lagi.
"Yukimura Anna," Sambung Ryouji. Semua cengo. Ayumu menautkan alis seakan kau-gila-Ryouji-kun. Alex dan Kukai membuka mulutnya dengan sangat tidak elite. Takeshi mengerniytkan dahi bekali-kali dan Naoki lebih parah-menyemburkan makanan yang berada di mulutnya sehingga sedikit terkena Kukai dan Takehi yang duduk bersebelahan.
"AKHIRNYA!" Kukai kembali ke ekpersi semula, nyengir-tidak-jelas. Semuanya menoleh padanya.
"Akhirnya kau menjadi cowok normal,Ryo-"
"Apa maksudmu?" Ryouji tidak terima dikatakan tidak menjadi cowok normal selama ini.
"Gue kira Elo tidak bisa melhat cewek dengn baik. Akhirnya matamu berfungsi juga untuk mengajak Yukimura Anna. Kupikir sampai mati kau tidak tertarik dengannya-" Semuanya terkikik atau tertawa, walaupun salah satu di antara mereka melalukannya terpaksa.
"Kalau kau? masih single, dikejar-kejar wanita, tapi tidak tertarik pada siapapun. Akhirnya kau menunjukan ketertarikanmu juga," lanjut Kukai panjang lebar. Ryouji mendelik, namun sedetik kemudian dia mengerti.
"Tidak ada salahnya kan mengajak dia?" Kata Ryouji, berusaha menjelaskan kepada semuanya.
"Oke. Tinggal Takeshi dan Ayumu. Kenapa kalian tidak pergi berdua saja?" Celetuk Kukai iseng. Hati Ryouji dag-dig-dug tidak karuan lagi. Dia datang dengan Takeshi.
"ha'i," jawab Ayumu tersenyum manis, menoleh pada Takeshi, meminta persetujuan.
Takeshi mendesh dalam hatinya. Ayumu memang pilihannnya, tetapi pilihan terakhirnya ... sementara tadi dia berniat untuk mengajak Sakura-walaupun kemungkinan 99% ditolak-untuk ke pesta dansa. Tetapi akhirnya Takeshi mengangguk, menatap mereka semua.
"Oke." jawab Takeshi. Meninggalkan kekesalan Ryouji dihatinya yang paling dalam.
ESTÁS LEYENDO
Miss Incconect and Mister Mysterious
Novela Juvenil(Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta...
