Tricky

29.4K 871 30
                                    

Seluruh Ketua Klan memberiku ucapan dan rangkaian bunga atas kehamilanku, mereka yang dulu dengan lantang meminta suamiku menceraikanku karena belum juga memberikan keturunan pada Klan Yamada kini bermuka manis menyalamiku. Aku benci kepura-puraan ini, kalau bukan karena suamiku adalah pemimpin seluruh Klan aku enggan berada disini saat ini untuk menerima hadiah-hadiah dan memasang senyuman di wajahku. Disaat seluruh Klan merayakan kehamilanku, disaat itu juga seluruh Ketua Klan mendesak suamiku untuk mengeksekusi keiko, tentu saja aku menentang keras keputusan seluruh Klan. Dengan alasan tidak ingin membuat kesehatanku terganggu Ryuta mempertahankan anak yang dikandung keiko saat ini. Untunglah seluruh Klan menerima argumentasi yang Ryu berikan sehingga keiko tetap aman sampai dia melahirkan.

*********
"Nyonya...mohon maaf, keiko melemparkan makanan dan vitamin yang disediakan oleh pelayan" ucap Ghon sambil menunduk
"Kita ke kamarnya sekarang Ghon..." ucapku sambil melangkahkan kaki menuju kamar keiko
Begitu sampai di kamar keiko tampak beberapa pelayan sedang membersihkan kekacauan yang dibuatnya. Aku pun memberikan intruksi kepada semua pelayan untuk meninggalkan kamar ini, Ghon mempersilahkan aku duduk di kursi yang sudah disiapkannya.
"Sepertinya kau ingin mati lebih cepat..." ucapku santai
Keiko tetap diam tidak menghiraukan ucapanku
"Well, sebelum kami menikah ryuta memperkosaku, mengambil alih Klan ku, melumpuhkan usaha keluargaku, saat itu aku sangat membencinya, seperti biasa Ryuta tidak pernah memberikan pilihan pada lawannya, dengan terpaksa aku menikah dengannya, perlahan aku mulai memahami karakter suamiku, akupun mulai mencintainya dan semakin mencintainya saat dia tetap mempertahankan pernikahan kami diantara tekanan para Ketua Klan untuk menceraikanku. Kalau kau pikir aku bahagia saat menerima ucapan selamat dari para Ketua, kau salah, aku muak dengan kepura-puraan mereka, aku lebih menghargai ucapan selamat dari para pelayan setiaku daripada mereka. Yakuza yang ku hargai hanya 3 orang, suamiku, ayahku dan kakakku, jadi inti dari semua ceritaku adalah jangan menganggap dirimu manusia paling malang didunia ini, karena aku telah mengalami hal yang lebih menyedihkan dari ini, kalau kau lemah maka cepatlah mati, jangan menghabiskan waktu kami hanya untuk orang sepertimu" ku akhiri ceritaku dan meninggalkan keiko yang tetap terdiam.
Bergaul dengan suamiku membuatku semakin kuat dan kejam, aku bukan lagi wanita lemah seperti saat pertama kali ryuta memperkosaku, aku tetap membela apapun yang ku anggap benar. Aku tidak akan bisa melindungi seseorang yang lemah, seseorang yang tidak percaya pada kekuatannya sendiri.
"Nyonya...apakah anda serius dengan ucapan anda tadi?" tanya Ghon sambil menunduk saat kami telah berada di ruang tengah
"Dia tidak akan mati Ghon, dia terlalu pengecut untuk melakukan itu" ucapku sambil menyeruput teh yang sudah tersedia untukku
"Baiklah nyonya, apa anda ingin teh nya lagi?" tanya ghon lagi
"Tidak perlu Ghon, aku ingin ke kamar sekarang" ucapku santai

*********
"Sayang, sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh kepala kecilmu ini, hah? Kau membuatku berpikir keras tentang isi kepalamu ini" ucap ryu setelah membaringkan tubuhnya disampingku setelah menyetubuhiku berkali-kali
"Maksudnya?" tanyaku masih dengan nafas tersengal-sengal akibat percintaan kami yang panas tadi di ranjang
"Mengenai Keiko, aku yakin kau punya rencana lain terhadapnya" ucap ryu sambil mengelus-ngelus perutku yang mulai membuncit
"Sayang, aku banyak belajar darimu, hanya saja cara yang ku gunakan berbeda denganmu, percayalah padaku, aku bisa mengatasinya" jawabku sambil tersenyum
"Ya, aku tidak suka bertele-tele, aku ingin menyelesaikannya dengan cepat, sementara kau terlalu suka bermain pintar, harus ku akui kau hebat sayang, aku merasa beruntung memilikimu" ucap ryu sambil mengecup perutku lembut
"Sudahlah sayang, sebaiknya kau tidur, besok kegiatanmu sangat padat" ucapku sambil mengelus pipi ryu lembut

*********
Setelah mengantar kepergian Ryu, aku mulai memantau kegiatan rumah tangga yang dilakukan oleh para pelayan. Begitu sampai di depan kamar keiko, aku menyempatkan diri melihat keadaannya.
"Sepertinya keadaanmu semakin membaik" ucapku saat melihat keiko akan meminum vitaminnya
"Ya Nyonya, maafkan aku, jujur aku iri padamu, seluruh klan menantikan kelahiran anakmu, sementara anakku, mereka tidak mengharapkannya lahir ke dunia ini, ini menyakitiku nyonya, anak yang ku kandung ini juga anak Ketua Klan Yamada, tapi kenapa?..." isak keiko
"Jangan lemah keiko, jadikan semua ini kekuatan untukmu bertahan, aku yakin kau bisa" ucapku meyakinkan keiko
Setelah mengunjungi keiko, akupun langsung menuju taman bunga yang dibuatkan oleh ryu khusus untukku, disini aku bisa berpikir dan menenangkan diri. Keiko pikir dia cukup pintar untuk membodohiku, saat aku dan ryu mengetahui hal ini, suamiku yang hebat itu ingin sekali membunuhnya, namun kematian yang mudah sama sekali bukan caraku, aku ingin dia merasakan apa yang ku rasakan, menyiksa dan membunuh batinnya secara perlahan hingga hanya ada kekosongan didalam hidupnya.

Only MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang