The Wedding

41K 936 6
                                    

"Ka, aku tidak ingin menikah dengan pria kejam seperti dia, tolong aku kak"
"Saori, kakak juga gak mau kamu menikah dengan Yamada, tapi kamu lihat sendirikan, dia langsung mengeksekusi Klan Tanaka, penjagaan semakin di perketat"
"Apa yang harus aku lakukan kak, aku tidak mau menjadi istrinya"
"Saori kumohon tenanglah, kita pikirkan dulu caranya"
Menjelang pernikahanku dengan Ryuta, sudah 3x aku berusaha kabur, namun selalu gagal. Penjagaan dirumahku semakin diperketat, orang-orang dari Yamada membuatku sulit untuk kabur.
"Sayang, berhentilah bersikap kekanak-kanakan, terima saja takdirmu menjadi istriku"
"Tidak akan, aku tidak sudi menjadi istrimu"
"Oya, tapi kau harus menerimanya, mungkin saat ini kau sedang mengandung bayiku"
"Tidak, sekalipun aku mengandung, aku akan menggugurkannya, aku tak kan mau mengandung bayimu didalam tubuhku"
"Ok, sebenarnya aku gak mau pakai cara ini, tapi kamu terlalu keras kepala, jika kau tidak menurutiku, maka ayah dan kakakmu yang akan merasakan akibat dari pilihanmu"
"Apa maksudmu?"
"Kau tahu maksudku"

Aku tahu Ryuta sangat kejam, ia bisa melakukan apapun untuk membuatku menurutinya. Hingga upacara pernikahan kami pun berlangsung, Ryuta berhasil membungkamku, membuatku menurutinya. Selama di perjalanan Ryu tampak sibuk dengan pekerjaannya.
"Ini..." ucap Ryu sambil memberikan selembar kertas
"Apa ini?" tanyaku heran
"Bacalah..." ucapnya sambil terus berkutat dengan file-file nya
"Kewajiban Istri"
1. Melayaniku (sex)
2. Didalam kamar hanya boleh menggunakan lingerie atau pakaian dalam
3. Memasak makanan (aku tidak akan makan masakan pelayan)
4. Melahirkan anak-anakku (dilarang menggunakan obat)
5. Tidak boleh keluar rumah tanpa pengawalan dan ijin dariku
6. Wajib memanggilku "Sayang"
Untuk syarat lainnya akan diperbarui lagi
"Apa-apaan ini? Apa kau sudah Gila?"
"Itu yang harus kau lakukan selama menjadi istriku, aku sudah membuat kamar kita kedap suara, saat kau menjerit tidak akan ada anak buahku yang mendengarnya"

Setelah sampai dirumah kami, Ryu menunjukan kamar kami, ia langsung membuka pakaiannya, spontan aku menutup mataku.
"Kenapa harus menutup matamu, ini bukan yang pertama kali kau lihat aku telanjang"
"Ryu, tidak bisakah kau berganti di toilet?"
"tidak bisa, cepat buka gaun pengantin itu, aku sudah tidak sabar"
"apa maksudmu?"
"gunakan lingerie yang ada di lemari, lalu ke tempat tidur temani aku"
"Ryu, ini masih terlalu pagi untuk hal seperti itu"
"oya, aku tak peduli jika itu pagi atau malam, selama aku menginginkannya, aku akan melakukannya"
Akupun membuka lemari pakaian, aku mengambil lingerie hitam transparan lalu memakainya. Aku berjalan menuju ranjang kami dan berbaring disampingnya.
"Sayang" bisik ryu di telingaku sambil meremas payudaraku.
"eeemmhhh..."aku hanya melenguh saat ryu mengambil posisi diatas tubuhku. Ryu melumat bibirku rakus, menyesapkan lidahnya kedalam mulutku, menyusuri leherku dengan lidahnya. Menghisap leherku hingga berbekas merah.
"aaakkhhh..."aku mendesah tertahan saat seluruh tubuhku dijilati dengan lidahnya.
"sayang, tubuhmu kecil tapi memiliki payudara sebesar ini...oooouuuggghhh" ryu seperti kecanduan putingku, dia menjilati, menghisap, menggigitnya. Ryu semakin bergairah, ia mengarahkan batang kemaluannya ke mulutku, menekan kepalaku untuk mengulum batangnya yang besar dan panjang
"ouuuggghhh, yesss,,kulum terus sayang....aaaakkkhh...mulut kamu enak banget emuthnya" jerit Ryu tertahan.
Ryu melepas kulumanku dan merebahkanku di ranjang, melebarkan kedua kakiku, mengarahkan batangnya ke dalam organ intimku. Sejak Ryu memperkosaku, aku selalu merindukan sentuhannya, walau aku sangat membencinya. Ryu tidak bisa lagi mengendalikan gairahnya, dia seperti hewan buas yang sedang mencabik-cabik tubuhku saat ini.
"akh...akh...akh...sayang, ku mohon pelan-pelan...akh" dia benar-benar seperti tak ada puasnya membolak balikan tubuhku.
"semua salahmu sayang, mengapa begitu nikmat saat memyetubuhimu...sejak malam itu aku bahkan tidak bisa bercinta dengan jalang manapun" ryu terus menghujamiku dengan batangnya yang panjang dan besar, semakin ku memohon untuk berhenti semakin kencang ryu memompaku.
Aku merasakan ryu semakin dekat dengan pelepasannya saat dia terus menggeram dan mempercepat hujamannya ke dalam tubuhku, aku merasa ini tak adil, aku sudah keluar 5x dan dia hanya keluar sekali, aku sudah sangat lemas.
"ooouuugghhh....nikkkmmaaattthh...aakkhhh...." jerit ryu
"aaakkkhhh...." kami pun menjeritkan kenikmatan kami
"Terimakasih sayang, lubangmu terus saja meremas-remas batangku, padahal aku sudah menghujamimu berkali-kali" ucap ryu sambil mencium dan memelukku.

Only MeWhere stories live. Discover now