Prologue

8.2K 275 34
                                    

Haiii.. this was My First Story that i posted on my wattpad. I hope you'll enjoy this. So here it goes.

xoxo

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Pada suatu hari, terdapat pesta yang amat megah di Negara kecil tepat di perbatasan Asia Afrika dan Eropa. Hampir para petinggi, pengusaha, selebriti dan orang penting lain dari belahan dunia datang ke pesta yang diadakan setiap tahun oleh negara tersebut. Diantara keramaian yang membuat seluruh mata tertuju pada ballroom dimana para pasangan melakukan waltz, terlihat seorang gadis kecil yang berjalan menuju salah satu balkon kecil diujung keramaian.

"Hai namaku Daniella, ayahku yang mengadakan pesta besar ini. Kata daddy, tepat pada saat aku berumur 23 tahun aku akan menggantikan dad dari tahta nya. Aneh kan? Padahal bulan depan aku baru akan memasuki umur 6 tahun. Urgh, Aku tidak suka dengan pesta ini. Dan kau siapa?" tanya gadis itu tersenyum ke anak lelaki yang kira-kira seumuran dengan nya sedang duduk di kursi sambil menggoyangkan kakinya. Anak lelaki itu menoleh dan menatap gadis kecil itu dengan bingung.

"Hallo Princess, daddy ku memanggilku Danny. keluargaku tinggal disebrang pulau ini. Aku tidak suka keramaian jadi aku memutuskan untuk duduk disini. Lagipula mom dan dad takkan menyadari jika aku ada di sana atau tidak. Kau mau menemaniku disini?" kata anak lelaki itu sambil menunjuk kearah istana yang terlihat dari balkon teras tempat mereka berada sekarang. Gadis itu tersenyum sambil mengangguk antusias dan segera duduk disampingnya.

"Kebetulan sekali aku memang ingin berada disini dan melihat bintang-bintang diatas sana! Aku juga sama dengan mu, tidak menyukai keramaian. Tapi daddy selalu memaksaku untuk berada disana agar aku terbiasa," sambil mencibir dan kemudian kembali ceria setelah melihat bintang.

"Hey putri, apa kamu punya impian?" anak lelaki itu tiba-tiba bertanya.

"Hm? Dan jangan memanggilku putri. Aku tidak suka panggilan itu." balasnya tanpa memperhatikan si anak lelaki.

"Aku sedang bertanya padamu, Daniella." anak lelaki itu mengeram kesal karena merasa diacuhkan. Tetapi saat matanya melihat kearah gadis itu yang sedang melihat keatas, mengarahkan tangannya ke atas untuk menghitung bintang sambil tertawa kecil, ia juga ikut tersenyum dan rasa kesalnya pun hilang.

"Tentu saja aku punya mimpi. Memangnya kau tak punya?" tanya gadis itu polos. Sekarang ia sudah merubah posisi duduknya menghadap kearah anak lelaki itu.

"A-aku... tidak tahu apa mimpi ku saat ini." jawabnya lemah dan menundukkan kepalanya. Gadis itu mengangkat sebelah alisnya heran. Lalu berdiri dan meletakkan kedua tangannya ke pundak lelaki itu.

"Hm... ah! Siapa nama mu tadi? Emm.... Danny! Aku akan membantumu mencari apa mimpimu. Aku yakin orang tua mu akan tetap mengizinkanmu berada disini beberapa hari kedepan walaupun pesta sudah berakhir. Dan selama beberapa hari ini kita harus berusaha mencari mimpimu!" ucapnya yakin namun dengan nada setengah memaksa. Mata gadis kecil itu terlihat berbinar cerah dan langsung menunjukan beberapa ekspresi sekaligus. Dan Danny sangat menyukai binar mata gadis itu seakan mengeluarkan cahaya terang. Dengan ragu, akhirnya Danny pun mengangguk pelan.

"Yeay! Sekarang ayo kita cari mom dan dad mu. Biar aku yang bertanya pada mereka, atau bahkan memaksanya." kata gadis itu menyerigai. Lalu kemudian gadis itu menarik anak lelaki itu dan berlari kecil memasuki ruangan pesta dengan tertawa riang.

°°°

Dua anak kecil itu berlarian di taman istana. Kemudian menjatuhkan diri di rerumputan dekat taman bunga.

"Ahhhh senangnya! Hari yang cerah, awan yang indah bersama teman pertamaku. Rasanya aku ingin menangkap awan awan itu lalu memakannya." ucap gadis kecil itu dengan polosnya sambil merentangkan tangannya keatas seakan ingin melahap nya seperti cotton candy. Anak lelaki di sampingnya melihat kearahnya lalu tertawa.

Secret Identity [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang