Bab 6

80 10 2
                                    

Sepulang sekolah aku merasa sangat jenuh dirumah. Aku telepon cerry tapi no nya gak aktif, aku mencoba kerumahnya ternyata rumahnya kosong dan terkunci.

Akhirnya aku memutuskan pergi sendiri ke salah satu mall. Aku mencari novel-novel terbaru, selesai membeli novel aku memutuskan untuk nonton film "magic hour" yang  ceritanya menguras air mata.
Saat membeli tiket aku melihat ada cewe memakai kerudung coklat dan seorang cowo memakai baju warna biru muda, rasanya aku tidak asing melihat mereka berdua walaupun aku hanya melihatnya dari belakang.
"Eh.. kayanya itu cerry deh" aku berjalan menghampirinya namun aku mengurungkan niatku ketika melihat ternyata cowo itu nicky dan dia jalan berdua dengan cerry. Rasanya hatiku tertusuk beribu-ribu jarum. Mataku sudah tak mampu membendung lagi air mata yang langsung membasahi pipiku.
Dengan rasa sakit aku mengikuti mereka dan tiba di suatu resto yang sungguh romantis. Inilah mimpiku selama ini, inilah yang aku inginkan selama ini, namun ini hanyalah mimpiku yang tak mungkin menjadi kenyataan. Karena kenyataan nya ini untuk cerry bukan aku. Aku menyaksikan semuanya dengan jelas, aku melihat nicky memeluk erat cerry dengan penuh rasa sayang.
Aku berlari dan langsung mengambil motorku, aku mengendarai motorku dengan kecepatan tinggi sembari menangis merasakan sakit yang tak berujung ini.
Tiba-tiba bbbrruuukkkk!!!
Aku merasakan sakit sekali dikepalaku dan tak lama kemudian aku mersakan semuanya gelap.
Aku membuka mataku dengan rasa pusing dan sakit dikepalaku aku melihat ruangan ini bercat putih semua. Aku melihat ibu yang sedang menangis di sebelahku
"Ibu ini aku dimana"
"Kamu dirumah sakit, tadi kamu kecelakaan"
Tak lama kemudian pintu terbuka, dan ternyata yang datang adalah cerry dan nicky. Cerry membawa parcel buah dan nicky membawa bunga mawar merah.

Aku merasakan sakit melihat mereka berdua, mengingat semua yang telah terjadi.
"Tari kamu kenapa?? Kenapa bisa kecelakaan kaya gini??" Cerry langsung menghampiriku
"Aku gapapa ko" aku menjawab singkat
"Oh iya tar.. tadi aku ketemu ka nicky di jalan, jadi sekalian kesini" cerry menarik nicky
"Oh iya ini tar, kaka bawain bunga" nicky menyodorkan bunga yang dibawanya
"Iya makasih" aku hanya mampu mejawab itu.

Setelah beberapa hari aku beristirahat dirumah, aku berniat pergi ke taman dekat rumah. Aku duduk di bangku taman sembari mendengarkan lagu when your gone yang mengalun indah ditelingaku, tak terasa air mataku menetes mengingat janji aku dengan cerry. Mengingat semua kebahagiaan yang selama ini kita lalui.

Namun tak lama kemudian nicky dan cerry datang tanpa menyadari keberadaanku. Mereka terlihat sangat bahagia tertawa bercanda sembari makan ice cream. Tak terasa air mataku semakin deras membasahi wajahku dan tanpa aku sadari aku berjalan menghampiri mereka.
"Cerr" aku berusaha menahan tangisku
"Tariii" mereka berdua sontak kaget melihat keberadaan ku.
"Tarr.. tarr maaf ya aku selama ini___" cerry mulai meneteskan air matanya
"Udah cukup cerr.. aku udah tau semuanya, aku tau kejadian di resto waktu itu.. aku tau.."
"Maaf tar maaf.. aku gak ada maksud kaya gitu sama kamu, kamu salah paham" cerry memeluku dan tangisnya mulai pecah
"Tari maafin kaka, kaka gak bisa bohongin perasaan kaka"
"Stop nicky, stop ini semua karena kamu" cerry mendorong nicky
"Kalian gak perlu minta maaf, kalian gak salah, aku yang salah karena aku udah sayang sama orang yang ternyata sayang sama sahabat aku sendiri" aku berlari pergi jauh dari taman setelah dari tadi kita menjadi pusat perhatian orang-orang ditaman.

Rasanya hidupku sekarang hampa setelah aku mengetahui semuanya, kebahagiaan yang selama ini aku impikan sirna semua. Rasanya sekarang aku hanya bisa mengambil kembali sisa kepingan-kepingan hatiku yang telah lama hancur.

Setelah hampir 1 minggu aku tidak menemui cerry karena kita sedang liburan sekolah dan rasanya aku belum sanggup bertemu dengannya. Selama ini aku hanya menghabiskan waktu liburanku di dalam kamar. Aku mendapatkan pesana dari nicky
"De.. ini ka nicky.. sekali lagi kaka minta maaf sama kamu.. kaka pengen ketemu kamu di caffe bethok nanti sore jam 5 ya.. kaka tunggu"
Aku bingung harus menjawab apa karena sejujurnya aku tak ingin mengingat lagi semuanya meski sampai sekarang aku masih belum bisa melupakan nicky apalagi untuk membenci nicky dan cerry itu sangat tidak mungkin. Karena cerrylah yang membuat ku selalu tersenyum karena cerrylah yang mampu merubah kesedihanku menjadi kebahagiaan. Dan akhirnya aku menguatkan diri untuk menemui nicky.

InnocenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang