chapter 19

30.3K 1.6K 12
                                    

(On)

“yaa dimas. Aku akan menunjuk salah satu dari keempat cucuku menjadi penerus bisnis ini.” ucap opa dari ruang kerjanya membuat Doni yang berencana untuk ke dapur mengurungkan niatnya.

“lalu siapa yang akan anda tunjuk tuan?” tanya Dimas.

“cucuku yang paling kuat.” jawab Opa.

“setau saya kemampuan tuan muda Doni diatas cucu anda yang lain, apakah tuan muda doni yang anda maksud tuan?” tanya Dimas.

apa ? gue yang bakal ditunjuk pewaris?’ gumam Doni lirih masih menguping pembicaraannya opanya.  

“Doni memang bisa dikatakan kandidat kuat, tapi ada yang lebih kuat lagi dari Doni. Dan dia menjadi pewaris utama. Bakatnya terlihat dari saat dia masih kecil. Dia sama seperti ibunya.” ucap Opa sambil tersenyum.

“maksud Tuan nyonya Elmira?”

“ya Dimas, siapa lagi anakku kalau bukan Elmira” ucap opa.

“maafkan saya tuan lantas siapa tuan?” tanya Dimas yang Penasaran.

“kau penasaran Dimas?” Dimaspun mengangguk

“tapi sepertinya ada yang lebih penasaran daripada kamu Dimas.” ucap Opanya lagi. Dimaspun memandang Opa dengan heran. Opa tersenyum

“masuklah jagoanku. Jangan kau menguping diluar seperti maling. Kamu bisa masuk dan mendengarkan apa yang kami bicarakan, apakah kakimu tidak pegal dari tadi berdiri disitu” ucap Opa.

bagaimana opa tau aku menguping’ ucap Doni dalam hati.

Donipun melangkahkan kakinya memasuki ruang kerja opanya dengan perasaan malu seperti maling yang ketangkap basah.

“duduklah.” ucap opa sambil menepuk sofa yang menginginkan Doni duduk disampingnya. Donipun duduk disamping Opa.

“aku tau apa yang ada dalam pikiranmu, aku tau kau juga sama-sama penasaran seperti Dimas.” ucap Opa menatap cucunya.

“coba tebaklah siapa yang akan menjadi penerus, opa ingin mendengar jawabanmu.” lanjut Opa.

“apakah yang menjadi pewaris nanti adalah kak Flo? karena wajah kak Flo yang paling mirip. Sifatnya juga mirip seperti bunda, lembut, penyayang.” ucap Doni namun entah kenapa dia ragu akan jawabannya.

“sama seperti yang saya pikirkan tuan muda.” sahut Dimas. Opa tersenyum mendengar jawaban cucunya

“salah.” jawab opa.

“lantas siapa opa? Mini ? diakan gak mirip bunda.” tanya Doni heran.

“kemiripan itu bukan hanya dari wajah dan sifatnya saja. Lagipula kamu tak tau sifat asli bundamu seperti apa. Kamu tak mengenal bundamu, dia selama ini hanya memakai topeng. Dan ya Minilah yang akan menjadi pewaris bisnis opa.” jawab Opa santai.

“bagaimana bisa? Apa kemiripan adek dengan bunda Opa ?” tanya Doni.

“aura Mereka.”

“aura ?" tanya Doni semakin bingung.

“apakah kamu tau aura mengerikan yang kau keluarkan jika kamu marah?” tanya Opa.

“yaa, Dino sering berkata begitu, jika aku marah aku terdengar mengerikan. Lantas?”

“taukah kamu aura Mini lebih mengerikan dari auramu? Bahkan lebih mengerikan dari bundamu ketika sedang membunuh.” Doni menggeleng.

“tunggu dulu, membunuh?” tanya Doni kaget setelah sadar apa yang dikatakan Opanya.

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang