“kalian ingat Bos bilang bahwa aura pemula itu lebih menakutkan dari aura the Angel. Aku rasa ini aura dia yang sebenarnya.” ucap Reed yang ikut merasakan ketakutan yang luar biasa.

“sial. Kenapa aku tadi membuat dia marah.” runtuk Fox.

“sudah terlambat untuk menyesal Fox.” ucap Snow.

“bagaimana kalau kita memakai mereka untuk tameng.” ucap Wild sambil melirik violet dan Jim yang terkapar tak berdaya.

“tidak bisa. Dia tidak akan terpengaruh karna kita sudah ditandai dari awal. Dan dia takkan terkecoh.” ucap Reed.

“kita harus menyerangnya bersama-sama. Setidaknya kita menang jumlah. Sepertinya Redrose dan yang lain tidak akan ikut membant.u” ucap Reed.

“kita harus menggiringnya ke Aula.” ucap Snow.

Semuanya mengangguk dan langsung berlari menuju ujung Lorong. Lily mengejar para pembunuh bayaran itu.

“Lily !” teriak The twins.

“ayo kita susul Lily.” ucap tiger.

“kalian saja dulu aku akan membantu Violet dan Jim terlebih dahulu.” the twins dan tiger segera menyusul Lily.

***

Redrose menghampiri teman dan kekasihnya itu.

“Violet, Jim sadar.” ucap Redrose sambil menepuk pipi keduanya. Perlahan mereka tersadar. Violet mengerang kesakitan.

“Jim kau bawa Vi keluar.” ucapnya pada Jim.

“kau?”

“aku harus mengawasi Nona Lily, kau ingat yang kuceritakan tentang nona Lily. Dan sekarang terjadi, hanya aku yang bisa menghentikannya.” ucapnya , Jim mengangguk.

“ayo Vi.” ucap Jim mencoba membantu Vi berdiri.

“tidak bisa sist, aku harus menyelesaikan tugasku mengambil semua data yang ada. Aku harus ke super komputer.” Ucap Vi lemah.

“tapi.”

“i can do this. sist.” potong Violet.

“baiklah, jim bantu Vi menyelesaikan tugasnya. Lalu segera keluar dari tempat ini, kami akan menyusul.” ucap redrose.

Jim mengangguk dan membantu memapah Violet. Redrose segera berlari menuju ke arah Lily berlari. Di sebuah ruangan besar sedang terjadi pertarungan 1 lawan 10. Ini bukan pertarungan seperti waktu itu saat Mini melawan anak-anak dari sekolah lain. Waktu itu Mini hanya mengeluarkan jurus beladirinya, namun sekarang bukanlah Mini melainkan Lily. Dan saat ini pertarungan hidup dan mati. 10 pembunuh pembayaran melawan seorang pemula namun kemampuannya benar-benar diatas mereka. Meski hanya seorang diri namun saat ini pukulan dan tendangan Lilylah yang sering masuk. Sedangkan Lily hanya terkena beberapa kali pukulan dan tendangan. Benar-benar pertarungan yang menarik. Reed dan yang lain berkali-kali terkena pukulan dan tendangan dari Lily. ‘aku seperti melawan 20 pembunuh bayaran dengan level diatas rata-rata’ batinnya menahan sakit

“arrgghhh” Rosemary terpental menabrak dinding ketika Lily melakukan tendangan jarak jauh. (tendangan pake ancang-ancang, sedikit info).

“Maryyyy!!” teriak Snow melihat Rosemary terkapar di lantai.

“sialan kau.” geram Snow menyerang membabi buta. Tapi serangannya satupun tidak mengenai Lily.

Benar-benar sangat cepat’ batin tiger yang daritadi hanya menjadi penonton. Satu pukulan tepat di ulu hati membuat snow mundur.

arrgghh rasanya seperti menembus sampai punggung' erangnya menahan sakit yang luar biasa.

Foxpun maju menyerang. Namun belum sempat menyerang Fox terkena tendangan memutar dari Lily yang membuatnya  jatuh tersungkur didekat tubuh Rosemary.

“kenapa dia sangat kuat, seakan-akan tenaganya tidak habis dan sakitnya tidak bisa hilang.” rintih rosemary berusaha berdiri dengan berpegangan pada tembok. Begitupun Fox.

benar-benar sangat kuat’ batin Reed mengatur nafas karna tadi sempat mendapat tendangan pada dadanya sehingga membuatnya sesak. Anak buahnya semuanya sudah tergeletak tak bernyawa.

“kalau seperti ini terus kita bakal mati, apakah kita harus menyerah.” ucap Wild lemah.

“lebih baik mati daripada menyerah. Memalukan.” jawab snow sambil memegangi perutnya.

“kau saja. Aku tidak ingin mati konyol.” sergah Wild.

“sama saja, kalau kita tidak mati sekarang oleh lily, kita akan dibunuh oleh Bos. Tidak ada cara lain. Kita harus melawannya sampai akhir.” ucap Reed.

Kelimanya kini menyerang secara bersamaan. Dino yang melihatnyapun ingin membantu tapi di cegah oleh Redrose

“jangan. Kau tidak akan membantunya, malah kau menjadi beban dirinya” ucap redrose menghadang langkah Dino.

“tapi..” .

“adikmu tidak selemah yang kau pikir. Kalau sekarang kau diposisinya , kau sudah tewas dari tadi. Mereka saja levelnya diatasmu dibuat seperti level pemula. Percayalah padaku.” ucap redrose meyakinkan.

“sebaiknya kita diam disini saja jika tidak ingin menjadi dendeng oleh saudarimu” ucap Tiger.

Doni yang diam saja daritadi hanya menyaksikan adiknya melawan kelima orang tersebut hanya bisa khawatir. Betul kata redrose, dia akan menjadi beban adiknya jika dia ikut masuk kedalam pertarungan itu. saat seperti ini dia merasa gagal menjaga adiknya karna dia tak bisa berbuat apa-apa.

kamu kuat dek, abang bangga sama kamu. Pantas opa menunjukmu. Tapi abang ragu kamu menyetujui keputusan itu'

MAFIA CANTIK (ON EDITING)Where stories live. Discover now