Aku tetap diam di tempatku dan tidak melakukan apa-apa. Entah karena takut atau memang tidak mau.

"Lama sekali kau!" Dia menggebrak meja sekali sebelum bangkit berdiri dan berjalan mendekatiku.

Menarik karet gelang kunciran dan rambut ku yang lurus sudah mulai terjuntai ke bawah, dan seketika aku langsung merasa gerah.

"Jangan pernah ikat rambutmu!" Ucapnya yang terdengar seperti perintah daripada pernyataan.

Well dia memang suka memerintah.

Ish. Betapa aku membenci dirinya.

"Tempatmu berada di depan ruangan saya. Dan tolong masukan semua data ini ke dalam komputer mu."

Dia memberikan setumpuk berkas yang terlihat berat dan langsung melemparnya ke dalam tanganku.

selain kejam, dia juga sadis!

Aku menahan berat dan dengan langkah sempoyongan aku berjalan keluar.

Pintu yang kubuka dengan susah payah dengan sikutku malah macet dan membuatku tambah kesal

ADA APA DENGAN SEMUA INI???

"Makanya tenaga juga digunain. Tampang doang sih diandalin."

Aku menatapnya kesal. Teramat kesal.

Dia mengataiku kalau aku hanya mengandalkan tampang? Dia kira aku apa ? Lagipula aku masih lebih baik daripada gadis gadis lain yang menjadi penghibur.

Ish. Orang ini mengesalkan.

Sangat menyebalkan!

Rasanya aku ingin menimpuknya dengan batu atau merajamnya dengan paku.

Sabar Casey.. sabar.. kau gadis yang sabar... cobaan penggoda iman ini tidak akan membuatmu goyah.. sabar Casey.

"Sini." Dia menyuruhku minggir dari depan arahnya dan aku bergeser sedikit karena berkas di tanganku sedikit bersandar pada pintu.

Dia membukanya dengan cepat dan aku hanya menahan berkas di tanganku dan menggugamkan sedikit thanks.

Aku melihat meja kerja yang tadi sempat kulirik. Semua baru. Komputer lcd model terbaru, meja marmer putih dan masih kosong, serta bangku putar yang sangat menarik.

Satu kesimpulan. Tempat kerjaku keren.

Asalkan bosnya bukan laki laki muda menyebalkan itu.

Kalau dia bukan bos, presiden, dan orang paling galak dan dingin layaknya serigala, sudah kukiliti dia semenjak dia memanggilku barbie.

Untungnya aku dulu pernah sedikit belajar tentang komputer, data dan lain lain.. untungnya.

Dengan cepat aku memasukan semuanya dan tidak membutuhkan waktu lama karena ini sudah tersusun dengan rapih.

Aku memasukkan semua data ke dalam usb dan berjalan menuju ruang kerjanya.

Mengetok pintunya dan terdengar kata masuk aku pun membuka pintunya.

Yang kulihat pertama adalah siluet dirinya yang sedang menatap pemandangan dengan kaca besar.

Sangatlah tampan. Kenapa Tuhan tidak begini adil menciptakan orang sesempurna dia.

Dia berbalik dan wajah yang tidak kalah tampan memandangku dari atas sampai bawah.

Mata hazelnya memandangku dan aku menelan ludah gugup.

Dia selalu membuatku tercekat. Aura nya begitu mengintimidasi.

"Pak. Ini data yang anda minta." Ucapku setelah melihat kalau dia menunggu aku membuka mulutku.

My Intoxicating bossWhere stories live. Discover now