"Oke,gue jelasin semuanya ...," jawab Dave.
Dave menjelaskan semuanya agar Davina tidak salah paham,dari mulai Dave membuat dare itu,sampai surprise anniversarry mereka berdua.
"Kok lo jahat sih sama gue? Abel juga,kenapa ikut ngerencanain ini semua?" tanya Davina menahan tangis.
"Maafin gue Dav ... gue gak bermaksud ...," jawab Abel sambil menunduk.
"Iya,gue udah maafin kalian semua,tenang aja,maafin kesalahan gue juga ya," jawab Davina tersenyum tulus.
"Dav,lo gapernah salah sama kita,lo orang baik,"jawab Zelia meyakinkan.
"Iya,makasih ya semua,gue jadi tenang,abis ketemu Davin,gue bakalan bahagia banget pasti," ucap Davina sambil tertawa yang membuat teman-temannya pilu mendengarnya.
Tidak lama kemudian,Davin datang dan membuat semuanya kaget.
"Hai Dav," sapa Davina tersenyum ramah kepada pacarnya itu.
"Davine? Kamu udah bangun? kapan?" tanya Davin kaget melihat sosok yang berada di tempat tidur,tapi,tidak berbaring,sekarang sosok itu sedang duduk dan tersenyum kearahnya.
"Lumayan lama,kenapa? miss me?" tanya Davina sambil terkekeh.
"So much darl," jawab Davin sambil tersenyum lalu memeluk Davina yang sebulan lebih ini tertidur.
Dia merindukan senyumnya,dia merindukan wajahnya,dia merindukan tatapannya,dia merindukan sentuhannya,dia merindukan pelukannya,dia merindukan semua yang ada pada diri Davina,dan kini dia bisa melihatnya kembali.
"Kasih gue waktu buat biacara sama Davina,berdua," pinta Davin kepada semua temannya.
Setelah teman-temannya keluar dari ruang inap Davina,Davin mulai berbicara,dia ingin menjelaskan semuanya.
"Maafin aku ya,aku gak bermaksud nyakitin kamu, Aku waktu itu mau ...," sebelum Davin melanjutkan kata-katanya,Davina menaruh telunjuknya tepat di bibir Davin.
"Aku udah tau semuanya sayang,aku juga udah maafin kamu,aku juga berterima kasih kamu udah mau jenguk aku setiap hari,jujur,aku seneng banget,tadi Abel udah ceritain semuanya ke aku,bahkan aku udah liat vidio waktu kamu nyanyi Gone,Gone,Gone buat aku,walaupun akhirnya kamu nangis ya," jawab Davina sambil tertawa.
"Makasih sayang,aku sayang banget sama kamu,aku gak mau kehilangan kamu,tetap sama aku disini ya,aku janji gak akan kayak waktu itu lagi," pinta Davin dengan mata berkaca-kaca.
"Iya,aku juga sayang banget sama kamu Dav,tapi,aku gak bisa lama-lama,ohiya,kamu masih hutang nyanyi Lost Stars sama aku,tapi,aku maunya kamu nyanyiin All of the stars. Nyanyiin sampe aku tidur ya," pinta Davina dan Davin menurutinya.
Davin memeluk Davina,setelah itu dia mengambil gitarnya yang setiap hari berada di kamar inap Davina,dan memegang tangan Davina erat,
It's just another night
And i'm staring at the moon
I saw a shooting star
And thought of you
I sang a lullaby
By the waterside and knew
If you we're here
I'd sing to you
You're on the other side
As the skyline splits in two
I'm miles away from seeing you
But i can see the stars
From America,
I wonder, do you see them, too?
Alat pendetak jantung Davina sudah mulai berhenti,menandakan sudah tidak ada kehidupan disana.
Tapi,Davin masih terus bernyanyi,
So open your eyes and see
The way of horizons meet
And all of the lights will lead
Into the nights with me
And I know these scars will bleed,
but both of hearts believe
All of these stars will guide as home
Dan setelah dia selesai menyanyikan lagu,Davin terisak,Davina sudah pergi,pergi jauh kealam sana.
"Selamat tinggal Davina Adero,seseorang yang membuatku bahagia,seseorang yang memberitahuku arti cinta sebenarnya,terima kasih sudah pernah menjadi bagian dari hidupku,terima kasih atas semua kasih sayang mu untukku,aku mencintaimu Davina,semoga kau tenang dialam sana,maafkan semua kesalahanku," bisik Davin ditelinga Davina.
Dia bahagia karna dialah orang terakhir yang memeluk Davina,memegang tangannya.
Dia sedih,sangat sedih,tapi,dia tidak boleh terus bersedih karena ingin Davina bahagia disana, dia juga harus bisa bahagia dan terbiasa karena ketiadaan Davina,mulai dari sekarang.[]
==========================
Dan, inilah endingnya.
Maaf karna part ini sedikit, ideku sudah mentok.
Maafin juga kalo feelnya masih gadapet,maafin banget aku masih amatir.
Vomments:3
Love,
reds
YOU ARE READING
Blame [2/2]
Teen Fiction[Completed] "Im sorry for hurting you"-Davin. "I love you till the end"-Davina. Satu rencana, satu masalah, satu bencana. Semua itu terjadi tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi. Diluar ekspetasi-nya, hal itu terjadi, dan dan itu semua adalah kesalaha...
Blame [02]
Start from the beginning
![Blame [2/2]](https://img.wattpad.com/cover/47531424-64-k539023.jpg)