CHAPTER 7

100 23 5
                                        

The Way You Call My Name

.
.
.

Rapat selanjutnya berlangsung dua hari kemudian, di ruang serbaguna lantai tiga. Ruangannya jauh lebih besar daripada ruang diskusi sebelumnya—dan jauh lebih berisik.

Wei Wuxian membuka pintu.

Dan disambut kekacauan.

“JINGYI! Jangan rebutan marker! Itu cuma spidol!”
“Itu bukan marker biasa, itu marker waterproof! Penting untuk hukum!”
“Mana ada hubungan spidol waterproof sama hukum!”

Lan Jingyi dan Jin Ling hampir saling tarik-menarik spidol seperti dua anak TK berebut mainan.

Di sisi lain, Nie Huaisang sudah duduk sambil membuka kipas, tampak seperti sedang melihat drama favoritnya secara langsung.

“Wah, suasana meriah sekali.” Wei Wuxian bersorak riang.

Lan Wangji di sampingnya hanya menghela napas pelan.
“…Tidak teratur.”

“Kan baru mulai, Lan Zhan. Santai dulu.”
“Tidak.”

Wei Wuxian menahan tawa.

Di meja besar yang memanjang itu, duduklah semua anggota tim lintas fakultas:

Jin Zixuan, tegap, rapi, membawa laptop dan binder penuh. Wajahnya sangat serius.

Nie Huaisang, melambaikan kipas, duduk paling santai di ruangan.

Wen Qing, tenang dan tajam.

Wen Ning, tampak gugup tapi selalu membantu kakaknya menata berkas.

Jiang Cheng, berdiri bertolak pinggang karena kursinya direbut junior teknik.

Lan Sizhui, tersenyum ramah, duduk rapi.

Lan Jingyi, galak tapi jelas terlalu banyak energi.

Jin Ling, ikut galak, tapi sebenarnya hanya tidak mau kalah dari Jingyi.

Begitu kedua ketua masuk, ruangan sedikit lebih teratur.

Sedikit.

Karena begitu Wei Wuxian berdiri di depan,

“Selamat pagi semuanya—”

Jiang Cheng langsung berseru,

Hei! Kau datang telat dua menit!”

Wei Wuxian menoyor udara, “Bukan telat—fashionably late, oke?”

Lan Wangji menambahkan, datar, “Memang telat.”

“LAN ZHAN!!”

Ruangan pun meledak dengan tawa.

-Rapat Dimulai-

Wei Wuxian menepuk meja.

“Baik-baik, semua duduk. Hari ini kita pembagian divisi.”

Jin Zixuan mengangkat tangan pertama.

“Ketua, aku sudah membuat draft pembagian tugas dan timeline acara selama tiga minggu ke depan.” Ia menggeser sebuah binder tebal seperti buku hukum. “Jika kita ingin festival berjalan optimal, tidak boleh ada perubahan mendadak.”

Wei Wuxian, “Eh, tapi perubahan mendadak itu kan… seru?”

Seluruh ruangan, “TIDAAAK!”

Lan Wangji memandang Wei Wuxian dengan tatapan aku sudah menduga kau akan bilang begitu.

The Way You Call My Name at Gusu UniversityWhere stories live. Discover now