Happy reading
JAEMRINA
Kayla sedang mengetik dokumen pengajuan gugatan. Matanya fokus pada layar laptop, jemarinya tidak berhenti bergerak. Namun fokusnya pecah ketika sebuah cup kopi diletakkan di atas mejanya.
Kayla mendongak. "Loh, Heesa? Sejak kapan Lo disini?"
"Baru aja. Fokus amat gue liat liat," ucap Heesa sambil duduk di tepi meja Kayla.
"Kerjaan gue lagi banyak," jawab Kayla tanpa berhenti mengetik.
"Emang bokap gue kemana?" tanya Heesa.
"Pak Heru lagi keluar, ketemu kejaksaan," balas Kayla.
Heesa mengangguk. "Emm... by the way, lo malam ini free gak?"
Kayla berpikir sebentar. "Free sih, tapi gak lama. Ibu gue mau nginep di apartemen."
"Oke... Nanti malam anter gue beli hadiah buat ulang tahun bokap gue."
Kayla langsung menepuk jidat. "Astaga, iya. Gue lupa kalo pak Heru bentar lagi ulang tahun."
Heesa terkekeh. "Makanya jangan fokus sama kerjaan mulu."
Kayla menatapnya lelah. "Iya, iya. Udah sana ke meja lo. And thanks for the coffee."
Heesa mengacak rambut Kayla sebelum pergi. "Sip. Semangat!"
-----------------
Setelah kerjaannya selesai, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kayla bersiap menepati janji menemani Heesa.
Ia baru tahu 3 bulan yang lalu kalau Heru ternyata papah Heesa. Saat ia diajak makan malam bersama keluarga Heru, dan disitulah Kayla tau bahwa heesa adalah anak Heru. Dan heesa meminta untuk menyembunyikan rahasia itu.
Di mobil milik heesa, mereka berdiskusi soal hadiah apa yang akan diberikan kepada Heru .
"Gimana kalau tas? Tas kerja gitu?" kata Kayla.
"Udah punya banyak. Bahkan hadiah tahun lalu aja belum dipake," jawab Heesa.
"Dompet? Sepatu? Kemeja?"
"Pasti temen-temen papah juga kasih itu."
Kayla mendengus. "Terus apa? Dari tadi enggak terus."
Heesa terkekeh melihat Kayla kesal. "kebetulan papah lagi rajin olahraga sekarang. Gimana kalau alat olahraga?"
Kayla mengangguk cepat. "Bagus tuh! Yang ringan-ringan gitu ya."
Heesa tertawa. "Ya gak mungkin gue kasih bench press."
Kayla ikut tertawa membayangkan Heru ngangkat beban super berat.
---------------
Mereka tiba dipusat perbelanjaan, dan toko peralatan olahraga. Kayla melihat-lihat dengan serius.
"Pak Heru suka olah raga apa? Pedel? Golf? Gym? Yoga?" tanya Kayla bingung.
Heesa tertawa. "Papah sukanya jalan sih, tapi golf juga kadang main."
"Gimana kalau alat-alat golf?"
"Boleh. Sekalian sama tasnya aja, ya?" jawab Heesa.
Saat melihat harga tas golf, mata Kayla membesar. "Mahal banget..."
"Eh, ini bagus juga," kata Heesa muncul dari belakangnya.
"Iya, warnanya cocok buat pak Heru," balas Kayla.
Heesa mengambil tas golf dan memanggil pelayan toko untuk dibawa ke kasir.
YOU ARE READING
FRIENDZONE | JAEMRINA
FanfictionKayla dan Julian telah berteman sejak kecil. Tumbuh bersama dan melewati berbagai badai kehidupan membuat ikatan mereka semakin kuat. Namun, lambat laun, perasaan yang lebih dari sekadar sahabat mulai muncul di antara mereka. Keduanya sering kali me...
