Jimin adalah pemuda yg ceria, tulus, penolong, ramah dan baik kepada siapapun. Tapi suatu kejadian mengubahnya menjadi pendiam dan selalu ketakutan akan keramaian.
Yoongi adalah rapper underground dengan segala kebrandalannya sebagai seorang pemuda...
"Gapapa, kita tunggu aja sebentar," ucap Harabeoji Min, "biarkan mereka berdua menyelesaikan masalah mereka sendiri."
Balik lagi ke mobil Yoongi dan Jimin dimana Yoongi langsung merengkuh dan memeluk Jimin, "Sayang kenapa bicara seperti itu?"
"Hyung sempurna, memliki Harabeoji Min yg hebat, juga Paman Lee dan semua sahabat-sahabat Hyung yg nyaris tanpa cela dalam hidup mereka," masih terisak Jimin berkata, "sedangkan aku? Papaku? Kami berdua nyaris berantakan dan penuh noda."
"Sayang....." Yoongi tercekat.
"Aku kotor, Hyung," kali ini isak tangis Jimin semakin keras dan membuat tubuhnya terguncang hebat, "Aku ga pantas berada di samping Hyung, walau aku sangat mencintai Hyung, amat sangat malah. Tapi aku harus sadar diri tentang siapa diriku sebenarnya."
Hati Yoongi pilu mendengarnya. Yoongi semakin mengeratkan pelukannya, "Sayang..... kenapa sayang berkata seperti itu?"
"Karena memang begitu kenyataannya, Hyung!" Jimin setengah berteriak diantara tangisannya, "Apa Hyung melupakan apa yg sudah terjadi padaku? Pada tubuhku?"
"Ya Tuhan, sayang," Yoongi ikut menangis, "Hyung ga pernah berpikir seperti itu, sayang. Apapun yg sudah terjadi pada dirimu, tidak akan pernah merubah rasa cinta Hyung padamu, sayang. Tidak akan pernah."
"Tapi.... Hyung...." Jimin masih tergugu dalam pelukan Yoongi, "Aku cuma ga mau nanti Hyung menyesal karena telah memilihku."
Yoongi menggeleng kuat-kuat dan mengecup lembut pucuk kepala Jimin, "Tidak pernah ada penyesalan sedikitpun karena memilihmu sebagai kekasih Hyung dan juga pasangan hidup Hyung kelak. Kamu sempurna sayang, bahkan kamu adalah manusia paling suci di mata Hyung diantara semua manusia yg ada di muka bumi ini. Apapun yg sudah terjadi dalam hidupmu, itu adalah takdir hidup, sayang. Tidak ada hubungannya dengan cinta kita berdua. Justru cinta kita tumbuh dari trauma yg kita alami dahulu."
Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya, "Anniyo..... anniyo..... aku..... aku tidak pantas..... untuk Hyung..... Aku kotor..... aku rusak...... aku rusak."
Tangis Jimin semakin meledak dalam pelukan Yoongi.
"Ya Tuhan, sayang......" Yoongi kembali mengeratkan pelukannya, "jangan berbicara seperti itu sayang, please stop nee. Sayangnya Hyung sangat sempurna. Jiminnya Yoongi adalah manusia paling sempurna di muka bumi ini.Percayalah, sayang. Hyung berkata dengan sebenarnya. Kalau perlu, tanyalah sama yg lain. Tanyalah ke Harabeoji Min, Paman Lee, Namjoon, Jin, Hobi, Beomgyu, Taehyung dan juga Jungkook. Bahkan bertanyalah langsung dengan Papa Park. Hyung yakin pasti semua akan menjawab sama seperti yg Hyung bilang saat ini."
Tangis Jimin mereda seiring mendengar ucapan Yoongi. Dengan wajah sembab akibat airmata, Jimin mengengadahkan wajahnya menatap Yoongi, " Apa benar Hyung?"
Yoongi tersenyum dan mengangguk, "Tentu saja, sayang."
Jimin kembali menyembunyikan wajahnya di dada bidang Yoongi, "Mianhe, Hyung. Aku cuma takut kehilangan Hyung. Aku sungguh sangat mncintaimu, Hyung."
Yoongi mengeratkan pelukannya, "Hyung tahu, sayang. Hyung juga sangat mencintaimu, sayang. Amat sangat malah."
"Mianhe, Hyung." Lirih Jimin berkata.
"Anniyo, baby....." Yoongi mengangkat wajah Jimin perlahan, "Tidak ada yg perlu dimaafkan. Hyung amat sangat mengerti tentang perasaanmu sekarang. Hyung cuma bisa bilang, tidak ada yg perlu sayang khawatirkan lagi sekarang nee. Apapun yg terjadi, baik dulu, sekarang maupun yg akan datang, tidak akan pernah bisa merubah perasaan Hyung padamu, sayang. Karena seluruh cinta Hyung sudah habis didirimu, my Park Jimin."
Seulas senyum terbit di wajah Jimin, "Hyung....."
"Nee...." Yoongi mencium lembut bibir Jimin.
"Saranghaeyo. Yoongi Hyung." Ucap Jimin dalam senyumnya.
Yoongi tersenyum mendengarnya, "Nado saranghaeyo, my Jimin."
Jimin pun memeluk Yoongi, "Gomawo, Hyung."
"Anytime, baby." Yoongi mencium pucuk kepala Jimin, "Kita lanjutkan sekarang ya."
Jimin mengangguk. Yoongi pun mengirim pesan ke yg lain untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka. Dan mereka semua pun akhirnya bergerak bersama untuk melanjutkan kembali perjalanan mereka menuju Hotel di kota Swiss.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.