Mata Jimin membulat sempurna, "Me-menikah, H-hyung?"
Yoongi kembali mengangguk, "Nee...."
Yoongi kemudian menoleh dan menatap Jimin yg masih dengan raut wajah terkejutnya, "Wae?"
"Anniyo, Hyung." Jimin langsung menggeleng.
"Bukannya tadi baby yg mau tinggal di Swiss?" Yoongi bertanya dengan heran.
Jimin mengangguk kecil, "Nee, aku memang ingin tinggal di Swiss, Hyung."
"Lantas?" Tanya Yoongi lagi.
Jimin nampak terdiam.
Tangan Yoongi terulur mengusap lembut surai rambut Jimin, "Apa baby keberatan soal menikah, yg tadi Hyung bilang?"
Jimin menatap Yoongi, yg dibalas dengan tatapan penuh keteduhan dari Yoongi. Jimin mencari kesungguhan atas ucapan Yoongi barusan, dan dia menemukannya, di dalam mata Yoongi yg berpendar dalam balutan keyakinan dengan diselimuti rasa cinta yg begitu mendalam.
"Apa Hyung yakin menikah denganku?" Lirih Jimin bertanya.
Yoongi menghela nafasnya sejenak, "Tentu saja, sayang. Malah kalau perlu, kita menikah sekarang juga. Disini. Di Swiss."
Jimin tertegun.
"Ada apa sayang?" Yoongi mengelus pipi Jimin perlahan, "Apa ada yg mengganggu pikiranmu?"
Jimin masih terdiam, "Aku ga tau bagaimana menjelaskannya, Hyung."
"Jelaskan pada Hyung, biar Hyung mengerti apa yg kamu pikirkan." Yoongi terus mengelus pipi Jimin.
"Aku...." Jimin nampak berusaha memilih kata-kata yg akan diucapkan, "Kalo aku sendiri ga pernah ragu untuk menikah dengan Hyung. Sungguh. Tapi apa Hyung sudah memikirkannya, kalo, seandainya, jika Hyung menikah denganku?"
"Memangnya kenapa?" Yoongi menatap Jimin dengan pandangan heran.
Jimin menghela nafasnya sejenak, "Apa Hyung yakin denganku?"
"Memangnya kenapa Hyung ga yakin denganmu, sayang?" Lembut Yoongi bertanya. Dia seperti sudah mengetahui arah pembicaraan Jimin kali ini.
"Aku tidak seperti Hyung dan yg lainnya." Jimin membuang wajahnya dan menatap keluar jendela.
Kali ini giliran Yoongi yg menghela nafasnya, "Kenapa sayang berpikiran seperti itu?"
"Aku..... aku berbeda Hyung," nada suara Jimin terdengar bergetar, "aku..... aku..... udah.... ga suci.... lagi. Aku.... sudah..... kotor."
Yoongi tersentak. Dengan cepat Yoongi memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Mobil yg lain pun ikut berhenti di belakang mobil Yoongi, karena posisi mobil Yoongi adalah mobil yg paling depan di antara mereka semua.
Nampak Namjoon turun dan kemudian mengetuk perlahan jendela mobil Yoongi.
Yoongi hanya memberi isyarat dengan meletakkan telunjuknya di bibirnya dan kemudian menunjuk Jimin yg nampak mulai terisak.
Namjoon mengerti maksud Yoongi dan kemudian kembali ke mobilnya.
"Yoongi dan Jimin kenapa, sayang?" Tanya Jin ketika Namjoon memasuki mobil.
"Sepertinya ada yg harus mereka selesaikan, baby." Jawab Namjoon sambil mengirim pesan ke yg lainnya.
Semua orang menerima pesan dari Namjoon dan kemudian memutuskan untuk menunggu saja di mobil mereka masing-masing. Termasuk Haraeoji Min, Paman Lee dan Papa Park.
"Yoongi dan Jimin kenapa ya?" Papa Park berkata dengan nada khawatir.
"Mungkin ada yg harus dibicarakan dengan serius antara Jimin dan Yoongi, Minho." Balas Paman Lee cepat.
YOU ARE READING
Don't Ask Me Why (Yoonmin)
FanfictionJimin adalah pemuda yg ceria, tulus, penolong, ramah dan baik kepada siapapun. Tapi suatu kejadian mengubahnya menjadi pendiam dan selalu ketakutan akan keramaian. Yoongi adalah rapper underground dengan segala kebrandalannya sebagai seorang pemuda...
Eropa Part 2
Start from the beginning
