Saat keluar dari cafe Sheila melihat salju sudah turun tapi dia tidak membuka payungnya karena salju masih turun sedikit, ia ingin menikmati salju turun menyentuh tubuhnya.
Saat jalan menuju pulang ia mampir sebentar ke toko gambar yang satu arah menuju apartemennya untuk membeli beberapa bahan.
Sesudah membeli apa yang diperlukan ia langsung menuju kasir.
"Haik, hasilnya ¥3.600 yen sudah termasuk pajak ya"setelah kasir itu menyebutkan nominal nya dia lansing memberi uang sejumlah lah 4.000 yen untuk membayar dan langsung terima oleh sang kasir."Haik, uangnya 4.000 yen ya untuk kembaliannya 400 yen silahkan."sang kasir itu menyerahkan uang sebanyak 400 yen.
"Arigatou gozaimasu"
"Ano Sumimasen, apakah nama anda Sheila, Sheila Asakura?"
"Haik, benar ada apa? Apa kita saling kenal?"
"Akh- ini aku Dion sudah lupa ya?"
"Ehh astaga ini Dion? Sudah lama tidak bertemu ya sejak beberapa tahun lalu. Apa kabar kamu baik?"
"Yap, aku kabarnya baik. Kok kamu kelihatan agak pucet ya."
"Oh ya aku nggak papa kokk. Cuma kurang tidur aja. Karena mimpi."
"Ohhh. Eh kita ngobrol yuk beberapa menit lagi aku istirahat. Kamu tunggu aja di cafe yang ada di atas"
"Oh oke" setelah itu Sheila menaiki tangga untuk menuju ke cafe yang ada di atas toko.
Setelah menunggu selama sekitar 20 menit Dion pun muncul dari balik pintu cafe.
"Maaf kelamaan ya kamu menunggu."
"Oh nggak kok, nggak papa."
"Jadi kenapa dengan mimpi mu. Kok bisa sampai kurang tidur."
"Hah.. jadi gini." setelah itu Sheila bercerita apa yang ia mimpikan selama beberapa hari terakhir.
"Ohh... Begitu. Jangan-jangan kamu reinkarnasi ya?"
"Ih! Ya ampun bukan. Sudah tiga orang konyol yang membicarakan reinkarnasi ya hari ini."
"Tiga?"
"Pertama Mirai-chan sahabatku.
Kedua Riam senpai pacar sahabatku.
Lalu yang ketiga kamu. Kenapa sihh orang orang ini percaya kayak begituan, aneh."
"Eh! Mirai, Mirai Natasha ya?"
"Iya. Kenapa? Kamu kenal?"
"Nggak aku cuma tau. Soalnya dia kan satu kelas sama aku di kampus yang sama."
" Ohh.. kamu anak farmasi juga toh. Tapi kamu jangan terlalu dekat loh sama Mirai, karena di udah punya pacar." Ujar Sheila untuk memberi peringatan kepada teman Lamanya itu.
"Nggak, nggak akan kok."
"Nande?"
"Karena aku suka sama seseorang."
"Eh! Honto! Dare?"
"Rahasia"
"Ehh..... Apa jangan-jangan tem-"belum selesai Sheila berkata, perkataannya disela oleh Dion.
"Bukan, bukan temen satu kelasku . Aku tau kamu pasti mau minta temenmu itu untuk cari tau, iya kan" tebak Dion seakan tau pikiran Sheila.
"Eeee... Bukan ya." lirih Sheila kecewa karena ia salah menebak.
"Kasih tau clue dong biar aku bisa menebak."
"Dia itu....."
"Ya siapa, jangan di gantung gitu dong ucapannya."
YOU ARE READING
Red String Theory
RomanceApa kalian percaya red string theory? Yang katanya ada benang merah tak kasat mata di jari kelingking kita. Yang menunjukkan jalan jodoh kita masing-masing dan semua orang punya satu. Benang itu bisa aja kusut, bersimpul, dan lain lain, tapi yang s...
